Peduli Remaja Giatkan Posyandu Remaja

Surabaya, eHealth. Saat ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya menunjukkan kepeduliannya terhadap remaja. Hal itu sudah ditunjukkan sejak tahun 2010 lalu, dengan tiga Puskesmas yang mempunyai Posyandu Remaja yakni Rangkah, Tambak Rejo dan Peneleh.

Namun pada tahun 2011, sepuluh Puskesmas lagi yang menunjukkan kepeduliannya terhadap remaja yakni Puskesmas Menur, Jagir, Simomulyo, Sawahan, Pegirian, Mulyorejo, Putat Jaya, Peneleh, Ketabang dan Gayungan.

Psikolog Peneleh, Dedi Prasetiawan, S.Psi mengatakan bahwa Posyandu Remaja tersebut berfungsi sebagai wadah, pembinaan dan media komunikasi bagi remaja agar para remaja tidak salah mengintrepretasikan perilakunya.

”Ada yang berprestasi, nilai di sekolahnya bagus, sopan sama orang tua, tapi kok yha kebobolan hamil di luar nikah,” terangnya. Agar tidak terjadi seperti hal itu maka pada kegiatan Posyandu Remaja diberikan wawasan mengenai kesehatan reproduksi, serta risiko-risiko yang harus ditanggung jika hamil diluar nikah.

Permasalahan remaja tidak hanya sebatas kekurangan gizi saja, namun remaja sering kali menemui permasalahan psikologis yang mereka hadapi. Seperti pada perilaku membolos sekolah, minum-minuman keras, serta perilaku seksual mereka.

”Mereka sering kali mengeluh mengenai masalah teman mereka yang sering membolos, dan minuman keras, namun untuk masalah seksual mereka tidak secara langsung mengeluh tetapi orang tua mereka yang cerita pada saya,” papar Dedi, begitu ia disapa sehari-hari.

Perilaku seksual remaja menjadi poin penting yang harus diberikan secara benar. Karena perilaku tersebut tidak kelihatan karena para remaja tidak mengeluhkannya karena mereka merasa malu. Namun perilaku tersebut akan sangat berbahaya jika sudah telat karena masa depan mereka akan terhambat.

Sejauh ini yang dilakukan yakni pembinaan sebagai upaya promotif dan preventif untuk menghindari perilaku seksual dini. Penyuluhan dan diskusi dilakukan dengan kelompok-kelompok kecil di Posyandu remaja yang dilakukan secara rutin satu bulan sekali.

Pada permasalahan remaja yang paling penting adalah pembinaan kesehatan reproduksi, pencegahan Narkoba dan dampaknya. ”Saat ini permasalahan yang paling rawan pada remaja adalah seks dan Narkoba yang berujung pada HIV/AIDS, sedangkan untuk yang lainnya menyusul,” ungkap laki-laki berkaca mata itu.

Kegiatan lain mengembangkan potensi remaja, salah satunya latihan teater dan menari. Pada pengembangan potensi remaja itu Puskesmas Peneleh bekerjasama dengan LSM Wahana Visi Indonesia. Kegiatan itu akan tampil pada acara besar seperti acara Focus Group Discussion (FGD).

”Mereka tampil dengan cerita tentang permasalahan remaja yang terpengaruh Narkoba dan terjangkit HIV/AIDS,” terang Kepala Puskesmas Peneleh drg. Sri Kadarwati.

Selain kegiatan-kegiatan itu, Kader Posyandu remaja mempunyai tugas memilih kader yang baru sesuai dengan kebutuhan. ”Lima kader remaja yang yang sudah ada setiap tahun akan regenerasi memilih kader yang baru, pada pemilihan itu mereka terlebih dahulu mengevaluasi setahun yang lalu dan merancang setahun kedepan, sehingga mereka mengetahui apa yang mereka mau,” papar Dedi.

Seiring berjalannya Posyandu remaja itu Dedi yang sudah dua tahun ini menangani Posyandu Remaja ia berharap masyarakat mengetahui potensi remaja yang sangat bagus, mandiri dan berdaya. Untuk itu masyarakat hendaknya membantu memilih secara bijak. (Ima)