Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Kantin Sehat dengan Hygiene Sanitasi dan Tanpa Bahan Tambahan Pangan Berbahaya

Kantin Sehat dengan Hygiene Sanitasi dan Tanpa Bahan Tambahan Pangan Berbahaya

Surabaya, eHealth. Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena makanan yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Keamanan makanan pada dasarnya adalah upaya hygiene sanitasi makanan, gizi dan safety. Sebagai upaya hygiene sanitasi itu, Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Dinkes) mengadakan Pembinaan 

Pelajari Penanganan AKI-AKB Kota Surabaya

Pelajari Penanganan AKI-AKB Kota Surabaya

Surabaya, eHealth. Surabaya lagi-lagi dijadikan tempat tujuan kunjungan kerja dari kota-kota lain di Indonesia; kali ini dari Dinkes Kota Semarang. Kunjungan kerja dari kota lumpia ini diterima langsung oleh Kepala Bidang PMK Hariyanto, SKM sebagai perwakilan dari Dinkes Kota Surabaya menggantikan Kadinkes yang berhalangan hadir, 

Cek Lokasi Lomba Kader Teladan

Cek Lokasi Lomba Kader Teladan

Surabaya, eHealth. Kader Posyandu sering kali disebut kader kesehatan. Mereka adalah tenaga sukarela yang bertugas sebagai penggerak, serta promotor kesehatan di masyarakat. Kader Posyandu merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat, khususnya di Posyandu.

IMG_6401
CEK LOKASI KADER SIDOTOPO: Luluk Arifah saat memberikan wawasan tentang alat kontrasepsi kepada para ibu-ibu balita dan mengajak para ibu untuk mengikuti KB agar bisa merencanakan kehamilan yang berkualitas. /ima

Pelaksanaan Posyandu adalah sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, meningkatkan kegotongroyongan masyarakat serta sebagai tempat untuk saling memperoleh dan memeberikan berbagai informasi.

Untuk memberikan penghargaan kepada kader, Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Dinkes) mengadakan pemilihan Kader Posyandu Teladan. Pemilihan itu merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan profesionalisme, motivasi, dedikasi dan loyalitas kader Posyandu dalam melaksanakan kegiatan Posyandu sehingga dapat mengoptimalkan fungsi dan kinerja Posyandu.

Tujuan pemilihan kader teladan adalah untuk meningkatkan motivasi, dedikasi, loyalitas, pemahaman serta keterampilan kader dalam melaksanakan tugasnya sebagai kader Posyandu.

Pada pemilihan kader Posyandu itu ada beberapa tahap yang harus dilewati para kader untuk menjadi kader teladan. Pertama adalah tes tulis untuk mengetahui pemahaman kader Posyandu terhadap masalah kesehatan terutama tentang kesehatan bayi dan balita. Pada tes tulis sebanayak 164 kader yang terpilih mewakili dari masing-masing kelurahan di Kota Surabaya.

Pada tahap kedua, terdapat enam orang yang terbaik untuk dikunjungi ke lokasi kerja kader posyandu. Enam besar kader Posyandu terbaik adalah Siti Sauli Asiyah dari Medokan Ayu, Irin Prasetyowati dari Kelurahan Pakis, Luluk Arifah dari Sidotopo, Siti Rochayati dari Pegirian, Lia Mardiana dari Bendul Merisi dan Naning Setyowati dari Margorejo.

Keenam Kader Posyandu itu akan dikunjungi oleh para juri. Juri akan melihat langsung ketika para kader melaksanakan tugasnya sebagai kader di wilayahnya. Seperti halnya Luluk Arifah dari Sidotopo yang dikunjungi oleh para juri ke lokasi kerjanya di Sidotopo, Jl. Pertukangan 5/5C kemarin Kamis (7/10/2015). Ia sedang melaksanakan tugasnya sebagai kader Posyandu yang memberikan wawasan mengenai alat kontrasepsi kepada para ibu-ibu balita yang hadir di Posyandu.

Pada tahap kedua itu akan dilakukan penilaian tentang keterampilan kader dalam melakukan kegiatan di empat meja yaitu pendaftaran bayi dan balita, penimbangan dan pengukuran, pencatatan KMS dan penyuluhan perorangan serta kemampuan kader dalam melakukan penyuluhan kelompok. Dalam hal ini yang akan dilihat oleh para juri adalah peran kader sebagai tenaga pemeberdayaan masyarakat, peran kader sebagai kader Posyandu, serta peran kader sebagai anggota masyarakat.

Pada cek lokasi itu, hadir tim juri dari Dinkes Surabaya, Akademi Gizi Surabaya, Tim Penggerak PKK Kota Surabaya dan LSM Wahana Visi. (Ima)