Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Mendagri Turut Memantau Pelaksanaan Baksos

Mendagri Turut Memantau Pelaksanaan Baksos

Surabaya, eHealth. Dinas Kesehatan tidak berhenti menunjukkan kepedulian terhadap warga kota Surabaya. Salah satunya dalam bentuk Bakti Sosial (baksos), yang rutin diadakan untuk menjangkau aspirasi dan kebutuhan kesehatan warga kota. Bakti Sosial oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya diadakan di gang 2 Jalan Petemon pada hari 

Kader Posyandu Kenanga 3 Sidosermo Raih Juara Pertama

Kader Posyandu Kenanga 3 Sidosermo Raih Juara Pertama

Surabaya, eHealth. Setelah melakukan penilaian sejak bulan September 2014, akhirnya Dinas Kesehatan Kota Surabaya menetapkan pemenang lomba Kader Posyandu Teladan Tingkat Kota Surabaya Tahun 2014, hari Senin (24/11/2014) bertempat di ruang rapat lantai 2 Dinkes Kota Surabaya. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan 

Wali Kota Kunjungi Dimas yang Menderita Meningitis

Wali Kota Kunjungi Dimas yang Menderita Meningitis

Surabaya, eHealth. Jarum jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi. namun suasana di wilayah Kebraon Gang Durian sudah menunjukkan keramaian oleh warga. Kali ini, Bakti Sosial Kesehatan dan Pelayanan Terintegrasi yang rutin dihelat oleh Pemerintah Kota Surabaya berpusat di wilayah Kebraon, hari Kamis (20/11/2014).

Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini yang datang ke lokasi Baksos langsung berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita serta Kepala Puskesmas Kedurus untuk melakukan kunjungan ke rumah warga Kebraon yang sakit.

Salah satu kunjungannya yakni ke rumah Dimas Ridwan (8) yang menderita penyakit Meningitis. Putra pasangan dari Fauzan (35) dan Asmnah (35) ini awalnya tidak mengetahui kalau buah hatinya menderita Meningitis. ”Awal mulanya panas tinggi tidak kunjung turun dan juga kejang. Saya bawa ke Rumah Sakit (dan tak kunjung sembuh, Red), hingga akhirnya anak saya lumpuh,” ujar Asminah.

Dalam kunjungan tersebut, tim medis dari Puskesmas Kedurus atas arahan Wali Kota langsung memeriksa kondisi Ridwan dan untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut. Pagi itu Dimas langsung dirujuk ke RS Dr. Soewandhie untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut.

Sebelumnya Dimas sudah melakukan berbagai pengobatan baik medis maupun alternatif. Namun tidak kunjung sembuh. Saat ini orang tua penderita sudah tidak mempunyai biaya lagi untuk berobat anaknya, ”Semua Sudah habis, jadi ya kalau ada uang berobat kalau tidak ada uang ya berhenti dulu pengobatannya, juga bapaknya kan harus cari uang kalau mengantar saya dan anak berobat kan tidak bisa kerja,” ungkap Asminah saat ditemui tim eHealth disela kunjungan wali kota.

Asminah menceritakan bahwa sudah berbagai cara ia lakukan agar putranya bisa sembuh. Namun apalah daya kuasa ilahi yang menentukan. Ia hanya berusaha dan berdoa untuk kesembuhan putranya, ia berharap dengan pengobatan di RSUD Dr. Soewandhie nanti anaknya bisa segera sembuh dan berjalan.

Sebelumnya Asminah sudah pernah mendatangi RS. Dr. Soetomo dan Rumah Sakit swasta lainya, juga berobat ke Alternatif di daerah Mojokerto hingga menyisakan keputusasaan bagi Asminah karena kondisi kesehatan putra semata wayangnya tidak kunjung mengalami perubahan.

Ditengah-tengah keputusasaan itu Asminah diberikan kesempatan berobat gratis bagi anaknya Dimas di RSUD Dr. Soewandhie. ”Alhamdulillah anak saya bisa berobat gratis di RSUD Dr. Soewandhie. Saya berharap kesembuhan anak saya,” ungkapnya.

Puskesmas Kedurus

Sekilas mengenai penyakit meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain. Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang, sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis.

Sebelum adanya kunjungan itu, Dimas ditangani oleh dokter Puskesmas Kedurus, Dr. Dwi Astutik Setiorini. Ia mengatakan bahwa anak Dimas sejak umur 9 bulan sudah menderita Meningitis yang di sebabkan oleh Virus dan bakteri serta juga mikroorganisme. Sehingga anak Dimas mengalami keterlambatan pertumbuhannya.

Dikatakan oleh dr. Dwi bahwa miningitis bisa dicegah dengan imunisasi lengkap DBT/HB1 sampai dengan DBT/HB 3. ”Program pemerintah itu sebenernya sudah bagus, DBT itu termasuk pencegahan terhadap miningitis,” terangnya.

Pada penderita meningitis, gejala awal yang muncul pada penderita adalah sakit kepala, demam, otot leher kaku, ketakutan pada cahaya terang, ketakutan pada suara keras (phonophobia),sering ingin muntah, nampak seperti kebingungan, susah bangun dari tidurnya.

Dr. Dwi Astutik Setiorini juga menambahkan, untuk pencegahan penyakit meningitis harus dimulai sejak sekarang juga dan jangan menunggu Anda divonis mengidap penyakit ini. Caranya adalah selalu menjaga kebersihan mulai dari pakaian, makanan, badan dan lingkungan sekitar kita agar tidak banyak mengandung bakteri dan virus yang memang tidak dapat dilihat dengan mata kita.

Pencegahan pada bayi dan anak harus di imunisasi lengkap dan pada umur 18 bulan harus di imunisasi meningitis. ”Memang sebelumnya imunisasi meningitis belum menjadi program pemerintah, namun untuk tahun ini sudah menjadi program pemerintah, untuk itu wajib bagi orang tua untuk membawa anaknya ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi pada umur 18 bulan itu,” ungkapnya. (Ima)