Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Wonokromo Berupaya Menjadi Kelurahan Siaga Aktif Terbaik

Wonokromo Berupaya Menjadi Kelurahan Siaga Aktif Terbaik

Surabaya, eHealth. Kota Surabaya kembali menggebrak dalam prestasi. Kali ini Kelurahan Wonokromo Surabaya menjadi salah satu nominator lomba Kelurahan Siaga (Kelsi) Aktif Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2015. Kelurahan Wonokromo akan bersaing dengan lima desa/kelurahan yang berada di Jawa Timur untuk menjadi yang terbaik.   

Pelatihan Paliatif Segarkan Perkembangan Perwatan Paliatif

Pelatihan Paliatif Segarkan Perkembangan Perwatan Paliatif

dr. Sri Setyani memberikan sambutan sebelum pelaksanaan pelatihan paliatif bagi Puskesmas Se-Surabaya di mulai
dr. Sri Setyani memberikan sambutan sebelum pelaksanaan pelatihan paliatif bagi Puskesmas Se-Surabaya di mulai
Surabaya, eHealth. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya tak henti-hentinya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kota pahlawan ini. Salah satunya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dan paliatif, Dinkes Kota Surabaya mengadakan pertemuan dengan Dokter, Perawat dan Apoteker se-Surabaya untuk mengikuti pelatihan Paliatif, hari Senin (28/9/2015) hingga Selasa (29/9/2015), di Aula Dinkes Surabaya Jl. Jemursari No. 197 Surabaya.

Dalam pelatihan itu hadir Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Surabaya, dr. Sri Setyani, Ketua Pusat Pengembangan Paliatif Bebas Nyeri (P3BN), dr. Urip Murtedjo, SpBKL, Pembina Paliatif Prof. dr. Sunariyadi Tejawinata, SpTHT, PGD Pall Med, Kepala Instalasi Paliatif Kanker RSUD dr. Soetomo FK Unair, dr. Agus Ali Fauzi, PGD Pall Med (ECU).

Pelatihan itu berlangsung selama 2 hari. Pada hari pertama para Dokter, Perawat dan Apoteker diberikan materi mengenai Filosofi dan Dasar-Dasar Perawatan paliatif yang disampaikan oleh Prof.dr. Sunariyadi Tejawinata, SpTHT, PGD Pall Med, materi kedua tentang Penatalaksanaan Nyeri Kanker disampaikan oleh dr. Wiwiek Indriyani M. SpPD. FINASIM. Aspek Psikososiospiritual dalam perawatan paliatif serta Komunikasi dan Breaking Bad News yang disampaikan oleh dr. Agustina Konginan Sp. KJ (K) serta Layanan Sepenuh Hati yang disampaikan oleh dr. Agus Ali Fauzi PGD. Pall Med (ECU).

Pada hari selanjutnya para peserta mendapatkan beberapa materi mengenai home care, edukasi pemakaian obat serta beberapa materi terkait sistem rujukan.

Sebelumnya Surabaya sudah menetapkan komitmen untuk membebaskan masyarakat dari nyeri kanker. Sebagai wujud dari tekad itu, Dinkes Kota Surabaya bersama dengan tim paliatif dari pusat pengembangan Paliatif dan bebas nyeri kanker RSU Dr. Soetomo mengadakan sosialisasi bagi 160 kelurahan, 62 Puskesmas, serta 49 Rumah Sakit se-Kota Surabaya. Untuk melanjutkan tekad itu saat ini P3BN bersama Dinkes Surabaya mengadakan pelatihan bagi Dokter, Perawat dan Apoteker bagi Puskesmas se-Surabaya.

Para Dokter, Perawat dan Apoteker itu pertama kali mengikuti pelatihan itu, kali ini kembali pelatihan diadakan agar mereka mendapatkan ilmu dan perkembangan tentang perawatan paliatif yang terbaru. Juga untuk menyegarkan kembali pelatihan paliatif yang sudah pernah diikuti sebelumnya.

Dalam perkembangnya perawatan paliatif sekilas dijelaskan oleh dr. Wiwik Indriyani M., Sp.PD. FINASIM bahwa nyeri dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu nyeri Nonsiseptif. Pada bagian Nonsiseptif dibagi atas dua bagian yaitu Nyeri Nosiseptif Somatik yaitu nyeri yang berasal dari kulit, otot dan tulang dirasakan sebagai nyeri yang tajam. Serta nyeri Nosiseptif viseral yaitu nyeri yang sulit ditentukan lokasinya dan terasa menyebar (area nyerinya menyebar), sering menjalar ke kulit jauh dari lesinya. Kemudian nyeri Neuropatik yaitu nyeri akibat kerusakan (injury) saraf sensorik perifer, radiks dan ganglion dorsalis atau sistem saraf sentral (medulla spinalis). (Ima)