Kami Gratiskan Pemeriksaan dan Pemberian Obat

Surabaya, eHealth. Profesi sebagai sopir sangat berat, apalagi sopir taksi yang notabene bekerja tanpa kenal jam. Tentunya segala penyakit mudah menyerang kondisi tubuh mereka. Namun, semua risiko penyakit yang menghadang masih belum terlintas di pikiran mereka, karena menurutnya yang terpenting adalah bagaimana mendapatkan penghasilan secara maksimal.

Nah, dengan latar belakang tersebut, Puskesmas Tanjungsari sebagai unit pelayanan kesehatan memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada puluhan sopir taksi di Pool taksi Zebra di kawasan Tanjungsari, hari Jumat (28/1). Program penyuluhan kesehatan ini merupakan salah satu program Unit Kesehatan Kerja (UKK) dengan tujuan untuk memantau para pekerja di sektor informal, dalam hal ini adalah sopir taksi.

Staf Promosi Kesehatan Puskesmas Tanjungsari Pudji Astuti menuturkan, program penyuluhan kesehatan ini telah berjalan sejak tahun 2008 hingga sekarang. Penyuluhan dan pemeriksaan gratis ini memang rutin diadakan setiap satu bulan sekali pada hari jumat minggu ketiga. Sementara pada pagi hari ini, sebanyak 50 sopir menjalani pemeriksaan.

Ia menambahkan, perlunya penyuluhan kesehatan bagi sopir tidak hanya memantau kesehatan saja, tetapi merupakan bagian sosialisasi adanya UKK di Puskesmas Tanjungsari.

Puskesmas ingin membantu para pekerja di sektor informal seperti sopir yang hanya mendapatkan upah berdasarkan komisi saja, dan sangat membutuhkan perhatian dalam hal kesehatan. “Kira-kira sebanyak 350 sopir ini adalah pekerja di sektor non formal yang tidak memiliki santunan jaminan kesehatan. Jadi kerjasama (pemberian pelayanan kesehatan, Red) ini merupak program kemitraan dan kami (Puskesmas Tanjungsari) gratiskan biaya pemeriksaan dan pemberian obat,” tukas Pudji seraya tersenyum.

Sementara itu, dr. Atik Dwiningsih, salah satu dokter Puskesmas Tanjungsari yang turut memeriksa keadaan para sopir ini mengungkapkan, mereka rentan terkena PAK (Penyakit Akibat Kerja), dimana dari siang hingga tengah malam mengejar setoran, yang tentunya berdampak pada gangguan kesehatan.

Dari hasil pemeriksaan dan penyuluhan di Pool taksi Zebra ini, rata-rata yang terkena penyakit tersebut adalah sopir yang berusia antara 45-65 tahun. Pasalnya, dengan usia yang tidak lagi terbilang muda, banyak dari mereka yang mengalami gangguan kesehatan, baik itu stres, hipertensi, darah rendah, diabetes, dan gangguan pencernaan yang diakibatkan keletihan, serta istirahat dan makan yang tidak teratur.

“Contohnya barusan bapak ini yang mengalami sulit tidur. Dia mengalami sakit di belakang kepala hingga akhirnya menjalar sampai ke otot-otot lainnya,” ujarnya disela-sela pemeriksaan berlangsung. (Ian)