Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Waspada, Darah Tinggi dan Diabetes Dapat Menyerang Balita

Waspada, Darah Tinggi dan Diabetes Dapat Menyerang Balita

Surabaya, eHealth. Dahulu, Balita gemuk atau berat badan diatas rata-rata anak seusianya (obesitas) identik dengan kelucuan dan menggemaskan. Tetapi, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa dibalik tubuh Balita yang menggemaskan tersebut menyimpan sejumlah potensi yang dapat menimbulkan penyakit, seperti Diabetes, darah tinggi (Hipertensi), Jantung, 

30 Anak Lulus Mother Class Pertama

30 Anak Lulus Mother Class Pertama

Surabaya, eHealth. Taman Prestasi kali ini berbeda dari biasanya, kali ini banyak anak Balita yang bermain dengan berbagai mainan dan teman-temannya. Ya, kali ini taman prestasi digunakan untuk memperingati hari anak nasional tahun 2011 oleh Puskesmas Peneleh dengan mengelar penutupan program Mother Class & For 

Puskesmas Harus Membuat Inovasi

Puskesmas Harus Membuat Inovasi

Surabaya, eHealth. Pelaksanaan surveillance untuk ke-2 kalinya di Puskesmas Menur ini mengundang tim penilai dari National Quality Assurance (NQA) yang beranggotakan dr. Dzulkifli Mahmud, M.Kes, Msi dan Herry Widodo.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr. Esty Martiana Rachmie menegaskan, hendaknya perbaikan-perbaikan di Puskesmas dilakukan tidak semata-mata karena proses audit. “Hari ini seharusnya lebih baik daripada hari kemarin,” tutur dr. Esty mengutip ajaran agama Islam, yang menurutnya sejalan dengan visi ISO. “Jadi, Puskesmas jangan hanya menjalani yang sudah ada dan terbiasa. Buatlah inovasi.”

Tim dari NQA juga mengunjungi Posyandu Melati yang terletak di RW IV Kelurahan Medokan Semampir. Di Posyandu yang memiliki 5 orang kader ini, dr. Dzulkifli menelusuri kelengkapan dokumen-dokumen yang dimiliki Posyandu, didampingi oleh Ketua Posyandu, Siti Saudah. Puskesmas Menur membawahi 46 Posyandu Balita dan 11 Posyandu Lansia.

Saat acara closing atau penutupan sekitar pukul 16.15 WIB, Herry Widodo, yang juga menjabat sebagai Ketua Komunitas Mutu Surabaya, mengaku sangat terkesan dengan kekompakan karyawan Puskesmas Menur.

“Semangat ISO hendaknya lebih ditimbulkan dengan cara mengapresiasi para karyawan juga, tidak melulu perbaikan di infrastruktur saja,” katanya. “Apresiasi tidak harus berbentuk materi. Bisa dengan memberi penganugerahan gelar ‘karyawan terbaik’, dan sebagainya.”

Sebagai Puskesmas yang tersertifikasi, semua dokumen harus dikendalikan dari sekretariat ISO, demikian pesan dr. Dzulkifli. Instruksi Kerja (IK) juga sebaiknya jangan hanya satu buah.

“Memasuki audit tahun ke-4, yang terpenting adalah inovasi apa yang bisa diberikan oleh Puskesmas,” sambung mantan Kadinkes Kabupaten Sumenep itu.

Dikarenakan tidak adanya temuan baik major maupun minor, maka dr. Dzulkifli menyatakan bahwa Puskesmas Menur masih berhak menyandang sertifikat ISO 9001:2008. Acara berakhir setelah Kepala Puskesmas Menur dr. Loediono Tanoewidjaya dan dr. Kartika Sri Redjeki yang mewakili Dinkes Kota Surabaya memberikan kesan dan pesannya akan keberhasilan Puskesmas Menur mempertahankan mutunya.

Surveilans ISO ini sendiri sekaligus menjadi ‘kado cantik’ bagi perpisahan dengan drg. Dwiana Boediastika Manager Representatif (MR) Puskesmas Menur yang akan segera menempati jabatan barunya sebagai Kepala Puskesmas Keputih.(Fns)