Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Kunjungi Puskesmas ISO di Surabaya Untuk Pelajari Rekam Medik

Kunjungi Puskesmas ISO di Surabaya Untuk Pelajari Rekam Medik

Surabaya, eHealth. Mahasiswa Diploma Rekam Medik UGM Yogyakarta melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hari Kamis (19/09). Kunjungan ini merupakan jadwal rutin tahunan mahasiswa tingkat dua dan tiga untuk mendapatkan ilmu dan wawasan, khususnya di bidang rekam medik. Kunjungan tersebut sedianya akan meninjau langsung 

Berencana Terapkan Pelayanan Battra di Lampung

Berencana Terapkan Pelayanan Battra di Lampung

Surabaya, eHealth. Poli pengobatan Tradisional (Battra) dan juga Taman Obat Keluarga (Toga) yang dimiliki Puskesmas Medokan Ayu terus memikat instansi lain untuk belajar mengenai pelayanan Battra Puskesmas ini. Salah satunya adalah dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang berkunjung ke Puskesmas yang beralamat di Jl. Medokan 

Dinkes Gencarkan Pembinaan KTR KTM Kepada Sarana Kesehatan di Surabaya

Dinkes Gencarkan Pembinaan KTR KTM Kepada Sarana Kesehatan di Surabaya

Surabaya, eHealth. Untuk lebih mengoptimalkan penerapan pelaksanaan Perda No. 5 Tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok (KTR dan KTM) di Kota Surabaya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya menghelat kegiatan yang bertajuk pembinaan KTR dan KTM hari Rabu (04/09/2013).

KTR dan KTM Pembinaan yang bertempat di gedung TP PKK Kota Surabaya, Jl. Jemursari No. 11 Surabaya ini, mengundang para penanggung jawab sarana kesehatan di Surabaya, seperti apotek, klinik kecantikan serta Rumah Sakit.

Pertemuan ini juga bertujuan untuk mendata 100 kawasan tanpa rokok di Surabaya yang akan mendapatkan pembinaan Perda No. 5 Tahun 2008 sehingga Perda tersebut dapat diimplementasikan di masing-masing tempat yang termasuk KTR.

Pembinaan KTR dan KTM ini mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, yakni Dr. Shanti Martini, dr. M.Kes dari Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda Jawa Timur dengan mengusung materi “Dampak Ekonomis dari Penerapan Perda No. 5 Tahun 2008” serta Kiat Berhenti Merokok Dengan Tujuan Umum Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Rokok.”

Secara khusus dalam materi tersebut, Dr. Shanti ingin memberikan perlindungan kepada masyarakat yang bukan perokok, menurunkan angka perokok dan juga mencegah perokok pemula.

Wanita yang juga sebagai pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair ini terus mensosialisasikan pemberlakuan Perda No 5 Tahun 2008 dengan memasang tanda larangan merokok untuk KTR yang sesuai dengan Peraturan Walikota. Tidak hanya itu saja, Dr. Shanti juga ingin pemberian sanksi atas pelanggaran Perda ini juga ditegakkan dan juga memberikan penghargaan kepada individu atau instansi yang telah melakukan implementasi Perda ini.

Terapi SEFT

Selain paparan dari Dr, Shanti Martini, materi kemudian berlanjut ke kiat berhenti merokok melalui terapi SEFT atau Spiritual Emotional Freedom Technique yang disampaikan oleh dr. H. Syarief Thayib, M.Si dari Logos Institute.

Syarif menjelaskan, SEFT merupakan tehnik pengembangan diri ekletis yang menggabungkan 14 macam tehnik terapi untuk mengatasi berbagai keluhan fisik, emosi, pikiran, sikap, motivasi, perlikau, dan peak performance secara tepat, mudah dan universal.

Seft merupakan penggabungan antara spritiual melaui doa, keikhlasan dan kepasrahan dan energy psikologi. Tehnik ini dibuktikan oleh berbagai riset ilmiah,” tukas Syarief yang juga seorang dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya ini sembari mempraktekkan terapi SEFT.

Cara berhenti merokok yang diperagakan oleh Syarif ini merupakan menggunakan tehnik totok di titik tertentu di bagian wajah, dada, dan pergelangan tangan. Tehnik SEFT pernah dipraktekkan langsung kepada tenaga kesehatan Puskesmas tahun lalu di Graha Sawunggaling. (Ian)