Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBS)
Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.
#DulurSehatSby. Hari kedua, tim World Bank menyambangi Pemkot Surabaya. Jumat (17/02). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kunjungan tim Senior Nutrition Specialist World Bank dan Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) RI, Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementrian Dalam Negeri …
Kedatangan tim World Bank di Posyandu Prima Jambangan, Kamis (16/02) disambut hangat oleh jajaran pejabat Pemkot Surabaya, Dinkes Kota Surabaya, Kepala Puskesmas Kebonsari, Lurah dan Camat Jambangan dan lintas sektor. Turut pula mendampingi tim World Bank dari Setwapres RI, BKKBN Nasional dan Jatim, Kemenkes serta Lembaga terkait.
Rombongan World Bank meninjau langsung pelaksanaan Integrasi Layanan Primer di Posyandu Prima di beberapa klaster. Yakni klaster 1 manajemen. Klaster 2 ibu hamil, bayi balita dan remaja, klaster 3 usia produktif dan lansia dan klaster 4 pengendalian penyakit menular.
Selanjutanya rombongan World Bank menuju kantor Kecamatan Jambangan untuk mengikuti paparan dari Camat Jambangan dan Kepala Puskesmas Kebonsari terkait upaya terkait penurunan angka stunting dan pelayanan Posyandu Prima.
Di Kantor Kecamatan, dalam sambutannya Abdul Mu’is selaku asisten deputi penanggulangan kemiskinan sekretariat wakil presiden mengaku sangat takjub melihat penurunan angka stunting di Surabaya secara signifikan. salah satu tujuan kedatangannya bersama World Bank untuk melihat apa saja yang sudah dilakukan Pemkot Kota Surabaya dalam penurunan angka prevalensi stunting.
Beliau menuturkan bahwa yang penting adalah komitmen dari pimpinan daerah. terlihat cukup bagus dan itu cukup dibuktikan ole Gubernur dan Walikota Surabaya hingga penurunan angka prevalensi begitu bagus menjadi 4,8%. Dan berharap angka prevalensi bisa turun lagi. Dimana target tahun 2030 menjadi 0 %. jangan mengejar angkanya saja, akan tetapi pastikan proses intervesinya berjalan dengan baik seperti layanan ibu hamil dan balita. serta pastikan tablet penambah darah dikonsumsi oleh hamil dan remaja, sanitasi diperbaiki hingga layanan jaminan kesehatan.
#PosyanduAktif
#CegahStuntingituPenting
#sehatsurabayaku
#banggasurabaya