Sigap Dirikan Posko Bantuan Kesehatan Korban Kebakaran

Sigap Dirikan Posko Bantuan Kesehatan Korban Kebakaran

Surabaya, eHealth. Kebakaran hebat terjadi di perkampungan Kalianyar Surabaya, Jumat petang (28/10). Melihat musibah kebakaran ini, tiga Puskesmas di Kota Surabaya yakni Puskesmas Peneleh, Gundih dan Ketabang langsung beranjak mendirikan posko bantuan kesehatan ketika kebakaran berlangsung.

Kepala Puskesmas Peneleh drg. Sri Kadarwati menceritakan, pada saat kejadian berlangsung, bersama tim medisnya ia terjun ke lokasi kebakaran, dengan mendirikan posko kesehatan di Masjid An-Nur Jl. Kalisari Wetan yang kini sementara ditempati sebagai pengungsian korban.

Korban sebanyak  104 pengungsi yang terdiri dari 50 laki-laki, 38 wanita dan 16 anak-anak. Terbanyak korban menderita shock, dan bagi korban yang pingsan langsung diurujuk ke Rumah Sakit Al-Irsyad, RSUD Dr. Soewandhie dan Rumah Sakit Undaan.

”Saya langsung meminta bantuan Puskesmas Ketabang dan Gundih untuk membantu korban saat itu juga. Bersama  PMI dan Pemkot juga tampak dit empat kejadian,” ujar drg. Wati ketika diwawancarai di Puskesmas Peneleh.

”Persediaan obat-obatan sampai menipis,” tambahnya. Khususnya ibu-ibu yang kebanyakan mengalami hipertensi yang disebabkan panik melihat rumahnya terbakar habis.

Hal itu serupa juga diakui oleh dr. Yeni Wahyuningtyas saat ditemui pada senin 31 Oktober 2011 di posko kesehatan saat giliran jaga. ”Korban hingga hari ini banyak mengalami gangguan batuk, pilek, panas, diare dan sesak napas akibat terkena pengaruh asap kebakaran,” tukasnya

Selain obat-obatan bantuan kemanusiaan seperti, pakaian, makanan serta makanan ringan untuk anak-anak terus berdatangan.

Posko bantuan ini sudah berjalan 3 hari semenjak hari pertama kebakaran. Bersama Puskemas Ketabang, Gundih dan Puskesmas Peneleh jaga bergiliran. Mulai pagi hingga siang giliran Puskesmas Peneleh, siang dan sore Puskesmas Gundih dan Puskesmas Ketabang kebagian jadwal jaga malam.

Diharapkan dengan adanya posko bantuan ini dapat membantu para korban kebakaran sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit karena dampak musibah tersebut.(Ian)