Sempat Cicipi Anggur Semar Mendem Karya Puskesmas Gundih

Surabaya, eHealth. Suasana keakraban begitu terasa ketika Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyambut tamu dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dari Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif & Komplementer dibawah Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA Kementrian Kesehatan RI, hari Rabu (11/5). Kunjungan itu bertujuan untuk mendiskusikan mengenai kendala yang berkenaan dengan perijinan tentang tenaga akupuntur dan pengobatan alternatif.      

 

Setelah ramah tamah di kantor Dinkes Kota Surabaya, kunjungan berlanjut ke Puskesmas Gundih. Dalam kunjungan tersebut, Direktur Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif & Komplementer dibawah Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M. Kes, sangat apresiatif terhadap perkembangan Tanaman Toga dan pengobatan alternatif seperti pijat bayi yang ada di Puskesmas Gundih. ”Ini sangat bagus, bisa menjadi contoh yang lainnya,” terangnya.

 

Ia pun sempat mencicipi Anggur Semar Mendem yang berkhasiat untuk meredakan pusing, perut kembung, melancarkan buang air besar, meredakan batuk dan badan capek pegel linu. ”Disertakan khasiatnya seperti inilah sangat berguna bagi masyarakat, sehingga mereka bisa membuatnya sendiri di rumah,” ungkap dr. Abidin begitu ia disapa.

 

Sambil melihat koleksi tanaman Toga yang berada di Puskesmas Gundih, dr. Abidin memberikan penjelasan-penjelasan mengenai pentingnya pengobatan alternatif komplementer dan konvensional. Alternatif komplementer di bagi menjadi tiga bagian, pertama yakni manual, kedua teknik yakni pengobatan yang menggunakan alat dan yang ketiga adalah mental (Hipnoterapi).

 

Dengan pengembangan Toga di Puskesmas Gundih, dr. Abidin berharap bisa menjadi contoh bagi Puskesmas lain untuk mengembangkan pengobatan herbal itu. ”Keunggulan pengobatan herbal tidak ada efek sampingnya, berbeda dengan obat kimia sembuh satu penyakit tapi efeknya banyak,” terangnya. (Ima)