Puskesmas Siwalankerto, Buka Rawat Inap dan UGD 24 Jam

Puskesmas Siwalankerto, Buka Rawat Inap dan UGD 24 Jam

Surabaya, eHealth. Warga kecamatan Wonocolo, khususnya Kelurahan Siwalankerto kini tak perlu repot lagi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kegawatdaruratan dan persalinan. Pasalnya, Puskesmas Siwalankerto kini telah membuka pelayanan rawat inap persalinan dan UGD 24 jam. Soft Opening rawat inap persalinan dan UGD dibuka langsung oleh Kepala Puskesmas Siwalankerto drg. Rini Budiati, hari Rabu (19/03/2014).

Suasana salah satu ruang rawat inap Puskesmas Siwalankerto. (/and)
Suasana salah satu ruang rawat inap Puskesmas Siwalankerto. (/and)
Soft opening yang dihelat secara sederhana namun penuh makna ini dihadiri oleh Kapolsek Wonocolo Kompol Naufil Hartono, Danramil kecamatan Wonocolo, Perwakilan Puskesmas Sidosermo, Puskesmas Jemursari, LKMK, tokoh masyarakat di wilayah Siwalankerto, serta jajaran dari Dinkes Kota Surabaya.

Drg. Rini Budiati mengutarakan, berdasarkan SK dari Dinkes Kesehatan Kota Surabaya bahwa Puskesmas yang terletak berseberangan dengan kampus UK Petra Surabaya ini merupakan Puskesmas 24 jam yang memberikan pelayanan rawat inap persalinan dan UGD. “Jika ada pasien yang emergency bisa langsung dibawa ke sini (Puskesmas, Red), kita akan observasi apakah perlu kita rawat, rawat jalan, atau dirujuk,” tukas drg. Rini saat ditemui tim eHealth seusai acara berlangsung.

“Dan kalo pasien yang sudah kita layani sehari-hari atau rutin periksa disini juga bisa di bawa ke rawat inap persalinan,” lanjutnya.

Puskesmas yang sebelumnya merupakan Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Jemursari ini menyediakan tiga kamar nifas yang nama kamarnya diambil dari nama pahlawan wanita, seperti Dewi sartika, Cut Nyak Dien dan R.A Kartini. Ruangan kamar pun dibuat senyaman mungkin dan tentu saja terjaga kebersihannya. Ditambah dengan dengan ruangan khusus untuk proses persalinan. Belum lagi ditunjang dengan sarana dan pra sarana nya memadai, gedungnya sudah dilengkapi peralatannya dan tenaga medisnya pun sangat siap, ada Sembilan bidan termasuk satu bidan kelurahan juga ikut membantu menjadi bidan rawat inap.

Soal tarif tak perlu risau, tarifnya sesuai dengan Perda Kota Surabaya. Tentunya hal ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat Surabaya. Kata drg. Rini, siapapun bisa dan dari kalangan manapun Puskesmas tidak membatasi dan membedakan, asalkan masyarakat sesuai dengan aturan, apa menggunakan tarif Perda maupun program JKN.

Siwalankerto ini berada pinggiran Kota Surabaya yang berbatasan langsung dengan Sidoarjo. Nah, terkadang masih banyak masyarakat perbatasan Sidoarjo seperti warga Waru, Aloha kerap datang ke Puskesmas. “Kita juga bisa menampung pasien di luar Surabaya dan itu banyak sekali,” ujarnya.

Mungkin dirasa Puskesmas Surabaya peralatannya lengkap seperti adanya laboratorium ataupun peralatan medis lainnya. Wali Kota Surabaya juga berpesan dengan menggalakkan pelayanan semua harus dilayani dan jangan sampai menolak pasien.

Terakhir drg. Rini berharap sebagai orang kesehatan agar kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan memberikan dan memperlakukan sesuai dengan aturan sehingga bisa mengabdikan diri dan dipercaya oleh masyarakat. (Ian)