Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Puskesmas Siwalankerto, Buka Rawat Inap dan UGD 24 Jam

Puskesmas Siwalankerto, Buka Rawat Inap dan UGD 24 Jam

Surabaya, eHealth. Warga kecamatan Wonocolo, khususnya Kelurahan Siwalankerto kini tak perlu repot lagi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kegawatdaruratan dan persalinan. Pasalnya, Puskesmas Siwalankerto kini telah membuka pelayanan rawat inap persalinan dan UGD 24 jam. Soft Opening rawat inap persalinan dan UGD dibuka 

Profile Puskesmas

Profile Puskesmas

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SIWALANKERTO Identitas Puskesmas Nama : Puskesmas Siwalankerto Nama Kepala : dr. Sri Hawati Alamat : Jln. Siwalankerto No.134 No. Telp : (031) 8482487 Status Akreditasi : Utama Motto “KAMI PEDULI KESEHATAN ANDA” Visi Gotong royong menuju kota dunia yang 

Berencana Kembangkan Menjadi Puskesmas Rawat Inap

Berencana Kembangkan Menjadi Puskesmas Rawat Inap

Surabaya, eHealth. Meski hari Jumat dan jarum jam sudah menunjukkan angka 10 pagi, namun pasien yang datang berkunjung ke Puskesmas Siwalankerto masih terus datang silih berganti. Ternyata saat tim eHealth berkunjung ke Puskesmas yang beralamatkan di Jl. Siwalankerto ini selain melayani pemeriksaan umum, juga tengah melayani pemeriksaan Calon Jamaah Haji (CJH) yang dari salah satu KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang berencana akan berangkat haji tahun ini.

Tidak sulit menemukan lokasi Puskesmas Siwalankerto. Terletak di pinggir jalan besar, tepat bersebelahan dengan kantor Kelurahan Siwalankerto dan persis menghadap ke gedung Universitas Kristen Petra Surabaya, menjadikan Puskesmas yang dahulu adalah Puskesmas Pembantu (Pustu) dari Puskesmas Jemursari ini memiliki letak yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh siapapun.

Bangunan Puskesmas tidak terlalu besar namun memiliki halaman yang cukup luas dengan dominasi warna cat putih di setiap ruangan. Saat masuk ke dalam pun para karyawan dengan ramah menyapa dan menanyakan keluhan untuk kemudian mengarahkan ke poli yang dituju setelah mendaftar terlebih dahulu.

Memang, Puskesmas Siwalankerto merupakan salah satu dari lima Puskesmas yang tahun ini “naik pangkat” menjadi Puskesmas Induk. Keempat Puskesmas Induk baru lainnya adalah Puskesmas Keputih, Balas Klumprik, Made, dan Puskesmas Bangkingan.

Kepala Puskesmas Siwalankerto drg. Rini Budiati mengatakan, saat ini ia masih terus mengembangkan sarana dan prasarana Puskesmas yang ia pimpin. Seperti saat ini masih dalam proses pembangunan berupa ruang TU, gudang, dan satu ruangan lagi yang terletak di belakang bangunan utama Puskesmas. “Rencananya dua bulan mendatang tiga ruangan itu bisa kita pergunakan,” tukas dokter gigi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Jaminan Sarana Kesehatan Dinkes Kota Surabaya ini saat menyambut kedatangan tim eHealth di ruang kerjanya.

Ia melanjutkan, memang sampai saat ini pelayanan kepada pasien pun masih menyesuaikan dengan keadaan ruangan yang ada. Namun kendala tersebut disiasati drg. Rini dengan mengoptimalkan pelayanan kesehatan di luar gedung.

“Kami (Puskesmas Siwalankerto, Red) juga nantinya akan mengoptimalkan Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) yang semula berada di kantor kelurahan (Siwalankerto, Red). Namun karena letak kelurahannya ada di sebelah sini (Puskesmas), otomatis tidak efektif. Oleh karena itu, kita berkoordinasi dengan pak Lurah (Kepala Kelurahan Siwalankerto, Sukanan, SH) untuk penempatan Poskeskel yang agak jauh dari lokasi Puskesmas,” ujar drg. Rini.

Penempatan Poskeskel pun rencananya akan dikonsentrasikan ke RW 3 Kelurahan Siwalankerto. Hal ini dengan harapan bisa memberikan pelayanan secara maksimal pada masyarakat serta dapat menjaring masyarakat yang berada di luar wilayah Kelurahan Siwalankerto.

Selain Poskeskel, Puskesmas Siwalankerto juga akan membuat Pusling (Puskesmas Keliling) yang akan ditempatkan di empat RW. “Kami juga berkoordinasi dengan pak Lurah untuk menentukan tempat Pusling nya sambil kita terus mempromosikan keberadaan Puskesmas ini,” lanjutnya.

Dengan meningkatnya status Puskesmas Siwalankerto menjadi Puskesmas Induk, lambat laun jumlah pasien yang berobat semakin meningkat.

“Meski (jumlah peningkatan) tidak pesat, namun peningkatan itu bisa dirasakan. Tercatat rata-rata kunjungan pasien mencapai 70 orang per hari, dan kunjungan pasien gigi berkisar antara 7 – 12 pasien perhari. Itupun dengan beragam kasus yang kami tangani, tidak hanya sekedar cabut gigi saja, namun juga perawatannya.”

Wanita kelahiran Malang, 11 April 1955 inipun menambahkan, ke depannya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya berencana untuk mengembangkan Puskesmas ini menjadi Puskesmas rawat inap, baik rawat inap umum maupun persalinan. Selain itu juga nantinya akan didirikan UGD (Unit Gawat Darurat). Hal ini dikarenakan luas lahan Puskesmas Siwalankerto yang mencapai 1700 m2, letaknya yang strategis dan berada di pinggir jalan besar, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan Puskesmas ini menjadi Puskesmas rawat inap.

Tidak hanya sampai di sini saja, di akhir tahun nantinya akan diadakan evaluasi mengenai perkembangan Puskesmas Siwalankerto. Jika dalam evaluasi tersebut menunjukkan pencapaian yang positif, maka drg. Rini berencana untuk membuka pelayanan sore hari. Menurut dokter gigi yang resmi menjabat sebagai Kepala Puskesmas Siwalankerto per tanggal 1 Mei 2011 ini, ia ingin merangkul penduduk pendatang yang mayoritas adalah mahasiswa yang tinggal di kos-kosan.

Saat ini Puskesmas Siwalankerto membawahi satu kelurahan, yakni Kelurahan Siwalankerto, dengan 14 Posyandu Balita, 4 Posyandu Lansia, memiliki 90 kader Posyandu dan tidak memiliki Puskesmas Pembantu.

Berdasarkan data yang dilansir Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Puskesmas Siwalankerto memiliki penduduk sebanyak 47.123 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 13.024,53 jiwa per Km2, luas wilayah kerja Puskesmas 3,62 Km2, dan jumlah kunjungan sebanyak 14.081 pasien per tahun. Puskesmas ini sendiri ditetapkan sebagai Puskesmas Induk berdasarkan Surat Keputusan Walikota Surabaya tanggal 25 April 2011 dan diresmikan penggunaannya bertepatan denga Hari Jadi Kota Surabaya tanggal 31 Mei 2011.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr. Esty Martiana Rachmie mengatakan dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, berdasarkan Rencana Strategis Departemen Kesehatan (kini Kementerian Kesehatan) Tahun 2009, disebutkan bahwa satu Puskesmas melayani 30.000 penduduk, sehingga Kota Surabaya yang berpenduduk 2.912.197 jiwa seharusnya terlayani oleh 97 Puskesmas. Namun saat ini masih tersedia 53 Puskesmas. Oleh sebab itu, peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas Induk sangatlah penting agar dapat mengatasi permasalahan kesehatan dengan melihat penduduk Kota Surabaya yang begitu banyaknya.

Belum Tahu Menjadi Puskesmas Induk

Untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang diberikan oleh karyawan Puskesmas Siwalankerto, tim eHealth menemui beberapa pasien yang berkunjung, salah satunya adalah Karimah (54). Wanita yang tinggal di kawasan Siwalankerto Gg. 3 ini rutin berobat seminggu sekali ke Puskesmas Siwalankerto untuk cek kadar gula darahnya. Karimah pun mengaku puas atas pelayanan yang diberikan karyawan dan penanganan dokternya pun sangat baik. Namun ia tidak tahu kalau Puskesmas yang ia datangi ini naik status menjadi Puskesmas Induk.

Lain Karimah, lain pula dengan Budiyono. Lelaki berumur 50 tahun ini baru pertama kali datang ke Puskesmas Siwalankerto dan bagian dari pemeriksaan kesehatan CJH. Warga jalan Dukuh Setro, Tambaksari ini jauh-jauh datang ke Puskesmas Siwalankerto karena memang dikoordinir oleh salah satu KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang kebetulan berlokasi di wilayah Kelurahan Siwalankerto. Sama dengan Karimah, ia juga tidak tahu menahu mengenai status Puskesmas Siwalankerto. “Wah, saya tidak tahu mas, saya disini tahunya cuman periksa kesehatan saja. Tapi Alhamdulilah pelayanan disini baik kok, cuman sarananya masih kurang, seperti toilet yang kurang bersih dan kurang banyak jumlahnya,” tukas Budiyono.

Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Puskesmas Siwalankerto untuk lebih mempromosikan dan mengenalkan ke masyarakat akan keberadaan Puskesmas yang baru berdiri 4 bulan sejak diresmikan ini. Semoga dengan berdirinya Puskesmas Siwalankerto di Kota Surabaya dapat lebih menjangkau semua lapisan masyarakat dengan fasilitas dan pelayanan yang prima.(And/Fit)