Ibarat Roda yang Berputar ke Arah yang Lebih Baik

Surabaya, eHealth. Setelah setahun Puskesmas Kalirungkut menyandang sertifikasi ISO 9001:2008, kini saatnya kali kedua Puskesmas yang beralamatkan di Jl. Kalirungkut Puskesmas No.1 ini menjalani surveilans audit eksternal, hari Kamis (9/12).

Surveilans audit eksternal yang dilakukan oleh badan sertifikasi NQA (National Quality Assurance) ini bertujuan untuk mengaudit kembali sejauh mana penerapan Puskesmas Kalirungkut sesuai dengan manajemen mutu ISO 9001:2008. Kesempatan inipun dimanfaatkan oleh karyawan untuk semakin meningkatkan manajemen mutu dan mempertahankan sertifikasi ISO yang telah diraihnya.

Dengan tim auditor sebanyak tiga orang yakni dr. Harry Parathom, SpOG (K), Setyo Budi Utomo, dan Arif Budi, mereka mengaudit setiap ruangan yang terdapat di Puskesmas Kalirungkut, mulai Poli Umum, Poli Gigi, Loket, hingga gudang obat tak luput dari audit ini. Setyo Budi Utomo mengatakan, audit semacam ini merupakan bentuk suatu kebutuhan bagi Puskesmas, dimana audit berguna untuk memperbaiki segala sesuatunya yang masih kurang baik menjadi lebih baik lagi.

“ISO bukanlah alat sekali jadi, melainkan ibarat sebuah roda yang tiap tahunnya diaudit agar bisa melaju lebih kencang, atau merefresh lagi pengetahuan tentang manajemen mutu,” tukas auditor yang akrab disapa Budi ini. Sebagaimana diketahui, ada dua kategori hasil ini, yakni temuan dan observasi, dan temuan dibagi menjadi dua yakni temuan minor dan mayor.

Setelah hampir 7 jam mengaudit seluruh ruangan sekaligus UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dari Puskesmas Kalirungkut, kini saatnya dilaksanakan close meeting yang menyampaikan hasil yang didapat saat audit berlangsung. Dari hasil audit, terdapat 10 observasi dan 2 temuan minor. Temuan minor tersebut yakni berasal dari Poli Gigi yang ditemukan inform concern yang tidak diisi di form concern melainkan ditulis di buku yang diberi judul inform concern.

Satu lagi temuan minor yang terdapat di laboratorium pada kondisi alat hematology analyzer. Alat tersebut belum dilengkapi dengan bukti kalibrasi dan serum kontrol hematology yang telah expired sejak bulan Agustus 2010, sedangkan alat centrifuge juga belum dikalibrasi.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kalirungkut dr. Bernadetta Martini, mencoba untuk membangkitkan karyawannya agar jangan sampai putus asa. Sebab ditemukannya 10 observasi dan 2 temuan minor bukanlah akhir dari segalanya, justru inilah sebagai cambuk supaya tidak kecil hati. Temuan itu dijadikan sebagai sebuah masukan ke arah yang lebih baik. Bukankah audit ibarat sebuah roda yang berputar, dimana perlunya sebuah perubahan guna meningkatkan manajemen mutu.(Ian)