Pertahankan Komitmen ISO Untuk Layani Masyarakat

Surabaya, eHealth. Hari kamis (23/12) pagi, suasana Puskesmas Dupak tampak lain dari biasanya. Sebab, di Puskesmas yang beralamatkan di Jl. Dupak Bangunrejo Gg. Poli ini dilaksanakan surveilans audit eksternal untuk mengaudit kembali komitmen ISO 9001:2008 yang telah dicapai oleh Puskesmas Dupak.

Dalam pembukaannya, Kepala Puskesmas Dupak dr. Nurul Lailah menyatakan bahwa karyawannya telah siap untuk dilakukan audit. “Walau Puskesmas ini letaknya njepit (tersembunyi, Red), tapi kami semua berkomitmen untuk melayani masyarakat. Apalagi sejak bulan Agustus 2010 Puskesmas ini mulai buka selama 24 jam. Semoga kami bisa semakin meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” tukas dr. Nurul.

Setelah dilakukan pembukaan, tim auditor dari badan sertifikasi National Quality Assurance (NQA) yang terdiri dari dr. Harry Parathon Sp.OG(K), Setyobudi Utomo dan dr.Widowati bersiap melakukan audit di seluruh ruangan Puskesmas Dupak dan Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) Dupak. Ketua tim auditor dr. Harry Parathon Sp.OG(K) menyempatkan diri untuk terjun langsung meninjau Posyandu Balita ”Kemuning” dan Posyandu Lansia ”Arjuno”.

Pada saat audit di Posyandu Balita ”Kemuning” yang terletak di RT5/RW3 Moro Krembangan, ibu Lilik selaku Ketua Posyandu mengatakan bahwa sudah ada kemajuan signifikan terhadap kedatangan Balita di Posyandunya. ”Adanya inovasi, seperti acara ulang tahun Balita yang diadakan di Posyandu mampu menarik minat bagi Balita dan orang tua untuk datang ke Posyandu,” ujar wanita berjilbab ini. Tidak ditemukannya BGM, serta kunjungan rumah juga memberi poin tersendiri bagi Posyandu Kemuning. ”Hanya saja perlu adanya pencatatan kegiatan dan dibuatkan profil untuk Posyandu Kemuning,” saran dari dr. Harry.

Akhirnya saat audit selesai, diadakan pemaparan tentang hasil audit yang dilakukan mulai pagi hingga sore menjelang. Diawali oleh Setyo Budi Utomo yang memberikan pemaparan terkait belum adanya alat pendingin di apotek obat sebagai alat pengendalian. Kemudian dilanjutkan oleh pemaparan dr. Widowati terkait tidak adanya adrenalin/epinerin di UGD dan buku panduan Depkes yang dijadikan acuan pelayananan belum dikendalikan oleh Manager Representatif. Sedangkan dr. Harry Parathon Sp.OG(K) yang mengaudit UKM Dupak hanya memberi beberapa observasi tentang pentingnya mereview dan merevisi sasaran mutu agar berorientasi kepada aktivitas pembinaan Posyandu dan masyarakat.

Dari hasil tersebut hanya ditemukan tiga temuan minor dan tidak ditemukan satupun temuan mayor, yang berarti Puskesmas Dupak masih berhak mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008 atas komitmennya selama ini.

”Keberhasilan Puskesmas meraih sertifikat ISO 9001:2008 adalah berkat teamwork. Semoga ini (keberhasilan meraih sertifikat ISO 9001:2008, Red) menjadi langkah yang baik untuk kedepan agar semakin menambah mutu pelayanan,” harap dr. Nurul Lailah.(dot)

Â