Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Aktifkan Puskesmas Poned 100%

Aktifkan Puskesmas Poned 100%

Surabaya, eHealth. Puskesmas dengan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Indonesia Timur sudah ditentukan. Terdapat 1579 Puskesmas Poned di Regional Timur, namun dari jumlah sekian itu yang aktif melakukan tugasnya hanya 80 persen. Atas dasar itu, Kemenkes Bagian Sub Direktorat (DIT) Bina Pelayanan Kesehatan 

Perbarui Wawasan Petugas Kesehatan

Perbarui Wawasan Petugas Kesehatan

Surabaya, eHealth. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan kepada dokter dan dokter gigi tentang registrasi SDM Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Dinkes) mengadakan pertemuan untuk meningkatkan kapasitas Pengetahuan tentang Registrasi SDM Kesehatan di Graha Arya Satya Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hari Kamis (27/7).   Pada pertemuan 

Pamerkan Berbagai Tanaman dan Produk Hasil Toga

Pamerkan Berbagai Tanaman dan Produk Hasil Toga

Surabaya, eHealth. Dinas Kesehatan Kota Surabaya menggelar road show program kesehatan dengan tajuk “Surabaya Menuju Kota Sehat.” Road show yang digelar di Atrium ITC Mega Grosir ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai program kesehatan yang dimiliki oleh Dinkes Kota Surabaya agar dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Terdapat enam stan yang masing-masing diisi oleh berbagai informasi maupun pelayanan kesehatan dari berbagai Puskesmas di Kota Surabaya, seperti konsultasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak dari Puskesmas Banyu Urip, terapi pijat bayi dari Puskesmas Gundih, konsultasi gizi dan praktek pembuatan susu formula untuk Balita gizi buruk dari Theurapetic Feeding Centre (TFC) Puskesmas Tanah Kalikedinding dan Dupak.

Selain itu pula, lima Puskesmas yang memiliki Poli Pengobatan Tradisional, yakni Puskesmas Medokan Ayu, Banyu Urip, Pegirian, Gundih, dan Manukan Kulon bersama-sama memamerkan berbagai tanaman herbal, maupun produk hasil olahan tanaman tersebut.

Berbagai koleksi Toga sengaja ditampilkan untuk lebih mengenalkan ke masyarakat akan tanaman yang banyak tumbuh di sekitar kita dan memiliki khasiat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Namun sayang, sebagian besar masyarakat tidak mengetahui fungsi dan kegunaan aneka tanaman tersebut.

“Pengenalan Toga ini agar masyarakat bisa memanfaatkan tanaman yang biasa ada di halaman rumah sebagai tanaman kesehatan,” ujar Jimmy Arief Prasetyo, Amd Battra, ahli Pengobatan Tradisional Puskesmas Gundih.

Beberapa Toga koleksi Puskesmas Gundih antara lain bibit Asam Jawa (Tamarindus indica) yang berkhasiat dapat menambah nafsu makan, pereda sariawan, dan panas dalam, Kunir hitam (Curcuma domestica Val) yang berkhasiat sebagai antibiotik, pencegah terjadinya Kanker lambung, Jahe hitam (Zingiber officinale) yang berkhasiat sebagai pencegah terjadinya Tumor, pereda vertigo, juga sebagai penghangat badan dan masih banyak tanaman lainnya.

Sedangkan Puskesmas lainnya menampilkan berbagai macam produk olahan Toga, seperti yang ditunjukkan Puskesmas Medokan Ayu dengan sinom, beras kencur, manisan jahe, kencur, dan mahkota dewa. Sedangkan Puskesmas Pegirian menampilkan demo memasak tumis daun ginseng dan produk berupa sirup belimbing wuluh.

Selain pameran Toga dan berbagai pelayanan kesehatan, dalam acara ini juga mengumumkan para pemenang Lomba Toga yang kegiatan lombanya dihelat selama satu minggu, mulai tanggal 11-15 Juli 2011. Adapun pemenang pertama diraih oleh Puskesmas Gundih yang berhak mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar 5 juta rupiah, pemenang kedua diraih oleh Puskesmas Medokan Ayu yang juga mendapatkan uang pembinaan sebesar 3 juta rupiah, untuk juara ketiga diraih oleh Puskesmas Banyu Urip dan mendapatkan uang pembinaan sebesar 1,750 juta rupiah, disusul Puskesmas Manukan Kulon yang mendapatkan uang pembinaan sebesar 1 juta rupiah dan Puskesmas Pegirian sebesar 750 ribu rupiah.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr. Esty Martiana Rachmie menegaskan bahwa program kesehatan ini untuk lebih membumikan atau mengenalkan program-program kesehatan kepada masyarakat. Hal ini agar dapat mempengaruhi perilaku sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Adanya road show ini, diharapkan wawasan kesehatan masyarakat semakin meningkat,” tegasnya.

Ia pun melanjutkan, jika pengetahuan kesehatan masyarakat meningkat, maka upaya untuk mewujudkan Surabaya menuju kota sehat dapat terlaksana.

Ke depannya, road show semacam ini terus dilakukan. Hal ini merupakan rencana program satu tahun yang dilakukan sebanyak 5 kali di tiap wilayah Surabaya, dan kawasan Surabaya Utara menjadi pilihan pertama dari road show ini.

Diakhir acara, dilakukan talkshow dengan menghadirkan lima narasumber dari berbagai disiplin ilmu yang membahas mengenai pentingnya merubah perilaku untuk mewujudkan hidup bersih dan sehat demi terwujudnya Surabaya kota sehat. Narasumber tersebut adalah Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya Ir. Musdiq Ali Suhudi, MT, Kabid Pengujian, Pengawasan dan Pengendalian Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Ridlo Noor Wahab, ST, MK III, Rektor Universitas Muhamaddiyah, Prof dr. Zainuddin Maliki, serta dosen Statistik ITS Drs. Kresnayana Yahya, MSc dengan dipandu moderator kocak Priyo Aljabar.(Ian/And)