Perbarui Wawasan Petugas Kesehatan

Surabaya, eHealth. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan kepada dokter dan dokter gigi tentang registrasi SDM Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Dinkes) mengadakan pertemuan untuk meningkatkan kapasitas Pengetahuan tentang Registrasi SDM Kesehatan di Graha Arya Satya Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hari Kamis (27/7).  

Pada pertemuan itu dihadiri oleh 120 dokter dan dokter gigi dari 58 Puskesmas di Surabaya. Pertemuan itu sudah menjadi agenda tahunan Dinkes untuk memperbarui wawasan petugas kesehatan di Puskesmas. ”Hanya saja kali ini, giliran dokter umum dan dokter gigi untuk mendapatkannya wawasan tentang registrasi SDM Kesehatan,” terang Lilik Endang Pubaningsih, Kepala Seksi Registrasi & Akreditasi Dinkes Kota Surabaya.

Pada peningkatan kapasitas pengetahuan itu, para peserta mendapatkan tiga materi tentang Universal Precaution dari Prof. Dr. Nasronudin dr. Sp.PD K-PTI, Finasim dari RSUD Dr. Soetomo dan materi kedua dari penanganan penyakit tropik dari Prof. Maria Inge Licida dr. MS. Ph.D ITD dari Unair dan materi ketiga tentang Hukum Kesehatan Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan yang disampaikan oleh Dwi Sumulyo, SH dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nasronudin menyampaikan Universal Precaution dengan memamparkan perawatan, pendampingan dan pengobatan penderita HIV/AIDS secara umum karena risiko transmisi infeksi HIV dapat mengenai tenaga kesehatan sangat besar.

”Untuk itu perlu diketahui oleh petugas kesehatan bahwa penularan HIV/AIDS dapat menular melalui jarum suntik bergantian, hubungan seks, dari ibu ke anak melalui kelahiran dan melalui air susu ibu,” terangnya saat memberikan meteri.

Lanjut ia katakan bahwa HIV/AIDS tidak menular melalui keseharian bekerja bersama penderita HIV/AIDS, gigitan nyamuk, berpegangan tangan, berhubungan seks dengan menggunakan kondom, berbagi makanan atau peralatan makan, menggunakan toilet bersama dan terpapar batuk atau bersin. ”Untuk menghindarinya, harus menghindari rantai penularannya,” papar Prof. Nasronudin begitu ia disapa.

 Namun kenyataan di lapangan ada kasus yang berkembang penularan yang diakibatkan oleh tusuk gigi yang bergantian bisa menularkan HIV/AIDS. ”Jangan mengkhawatirkan itu karena kemungkinannya sangat kecil mengunakan tusuk gigi yang bergantian,” ungkapnya saat menjawab pertanyaan dari peserta.(Ima)