Verifikasi Penerima Mangga Karya Bakti Husada

Verifikasi Penerima Mangga Karya Bakti Husada

Surabaya, eHealth. Surabaya kembali berpeluang meraih penghargaan prestisius tingkat nasional. Kali ini, Surabaya berpeluang sebagai nominator peraih penghargaan Manggala Karya Bakti Husada di bidang kesehatan. Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Kesehatan bagi instansi, lembaga yang sukses dalam upaya peningkatan pembangunan kesehatan masyarakat dan layak menerima penghargaan berskala nasional di bidang Kesehatan.

IMG_1416eDikatakan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr. Sri Setyani bahwa Surabaya menjadi salah satu nominator karena telah mengajukan syarat-syarat sebagai peraih Manggala Karya Bakti Husada. Persyaratan umum peraih penghargaan ini antara lain lembaga/Institusi berbadan hukum/hukum adat dan mempunyai program kerja khususnya berkaitan dengan program kesehatan.

Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI dr. Lily Sriwahyuni Sulistyawati sebagai ketua tim verifikasi yang diterima oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk melihat langsung kebijakan apa saja yang sudah berlaku di Surabaya khusus bagi Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

dr. Lily beserta tim verifikasi lain langsung turun ke Puskesmas Balongsari, Dupak, Mulyorejo, Kampung anak negeri, Wonorejo (panti rehabilitasi sosial anak) dan Liponsos Keputih untuk melihat langsung pelayanan dan kebijakan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Di Puskesmas, para tim verifikasi melihat kebijakan tentang Posyandu Remaja, Posyandu Lansia, Posyandu Balita dan pelayanan paliatif. Dijelaskan oleh Kepala Puskesmas Balongsari dr. Sri Hawati, program paliatif adalah program dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang di dukung oleh wali Kota. ”Pelayanannya satu minggu 3 kali dan dokternya satu kali datang setiap hari senin dari RSU Dr. Soetomo,” terangnya.

Penjuarian berlanjut ke Puskesmas Dupak untuk melihat pelayanan pemeriksaan IVA dan pelayanan HIV-AIDS serta kebijakan yang sudah dibuat oleh pemerintah kota dalam penanganan penyebaran HIV-AIDS.

Kemudian para juri juga melihat langsung tren penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) di Puskesmas Mulyorejo. Karena Puskesmas Mulyorejo berhasil menurunkan AKI dan AKB hingga 20 kasus. Untuk itu Kemenkes ini melihat langsung dan mempelajari dari penurunan AKI dan AKB tersebut.

Sedangkan di kampung anak negeri dan Liponsos para tim verifikasi melihat kebijakan yang sudah di berlakukan di Dinas Sosial Kota Surabaya. (Ima)