Upaya Trobosan Capai MDGs dengan BOK

Upaya Trobosan Capai MDGs dengan BOK

Surabaya, eHealth. Dinas Kesehatan Kota Surabaya, mengadakan pertemuan Sosialisasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Hotel Inna Simpang, hari Jum’at (28/3). Dalam pertemuan itu di hadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rahmanita, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Surabaya, dr. Sri Setyani serta seluruh Kepala Puskesmas dan Bendahara.

IMG_0646eDalam pertemuan BOK tersebut, dr. Sri Setyani memberikan paparan mengenai capaian MDGs. Ia mengatakan bahwa di Indonesia sebagai salah satu negara anggota PBB dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen mencapai Millenium Development Goals (MDGs), Tujuan Pembangunan Millenium pada tahun 2015 untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk.

Tujuan bersama dalam MDGs, meliputi yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, dan membangun kemitraan global dalam pembangunan.

Dari kedelapan tujuan MDGs tersebut, lima di antaranya adalah MDGs bidang kesehatan yaitu MDG Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, Kelestarian lingkungan hidup.

Hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014 menunjukkan penilaian rapor merah meliputi Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kelahiran Total, Presentase akses sumber air bersih dan Annual Parasite Indeks atau menurunnya kasus malaria, yang mana arti penilaian rapor merah tersebut adalah indikator sulit dicapai sehingga perlu kerja keras dan berbagai terobosan termasuk pemanfaatan BOK yang maksimal.

Lanjut dr. Sri mengatakan, sejak tahun 2010 Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya terobosan dengan menyalurkan dana BOK bagi Puskesmas. Hasil studi dan pemantauan di lapangan terhadap pelaksanaan BOK selama ini, menunjukkan bahwa BOK telah dapat meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu melalui upaya kesehatan promotif dan preventif.

Namun pada tahun 2014, pemanfaatan BOK difokuskan untuk meningkatkan pencapaian target MDGs bidang kesehatan yang belum tercapai dan mempertahankan yang telah tercapai. Untuk itu dalam perencanaan kegiatan yang dibiayai BOK diutamakan pada kegiatan yang berdaya ungkit tinggi dengan tetap pada upaya kesehatan bersifat promotif dan preventif.

Upaya kesehatan prioritas BOK di Puskesmas yang pertama yakni upaya menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk, kedua menurunkan angka kematian balita, ketiga menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua, sedangkan keempat yakni upaya menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua, yang kelima ialah upaya mengendalikan penyebaran & menurunkan jumlah kasus baru HIV-ADS, mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV-AIDS bagi semua yang membutuhkan, mengendalikan penyebaran & menurunkan jumlah kasus baru malaria & TB, dan yang keenam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum & sanitasi dasar yang layak.

Petunjuk teknis BOK sebagai acuhan bagi pelaksana dalam pemanfaatan dana BOK. Juga, BOK 2014 memfokuskan untuk meningkatkan pencapaian target MDGs bidang kesehatan yang belum tercapai & mempertahankan yang telah tercapai.

Diharapkan Puskesmas sebagai ujung tombak dari pelayanan kesehatan di masyarakat, merencanakan kegiatan secara komprehensif, berdaya ungkit tinggi pada upaya kesehatan besifat promotif dan preventif dengan menggunakan data PWS (Pemantauan Wilayah Setempat). (Ima)