Tegaknya Penerapan Protokol Kesehatan Puskesmas Jagir pada Pelaksanaan Imunisasi Sekolah

Tegaknya Penerapan Protokol Kesehatan Puskesmas Jagir pada Pelaksanaan Imunisasi Sekolah

Sekolah yang berpartisipasi dalam pemberian imunisasi pada hari Jumat, 23 Oktober 2020 adalah SD Muhammadiyah 6 di bawah cakupan area Puskesmas Jagir. Tim sejumlah 5 orang hadir sedari pukul 08.00 pagi di sekolah yang berlokasi di Jalan Gadung tersebut. Kepala Puskesmas Jagir dr. Retno Widayanti juga hadir memantau jalannya imunisasi.

Semuanya mengenakan APD level 2 sehingga semua orang dipastikan aman dari pencemaran virus COVID-19. Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Jagir Suko Budiono terus memberi himbauan dan arahan agar pengunjung menjaga jarak minimal 1 meter dan tidak berkerumun.

Memasuki area sekolah, protokol kesehatan sudah diterapkan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (disediakan wastafel berjejer di depan sekolah) dan pengukuran suhu tubuh oleh petugas. Pengunjung pun wajib memakai masker, dan face shield jika ada. Sebelum dan sesudah acara dilaksanakan pun lokasi sudah disterilkan dengan penyemprotan desinfektan dari Puskesmas.

H-2 sebelum imunisasi, guru dan wali murid diwajibkan mengisi form assesment sebagai bentuk screening awal dari virus COVID-19. Hanya yang dinyatakan sehat yang boleh hadir berpartisipasi. Jika pun tidak sehat, maka tetap dilakukan screening lagi secara langsung di sekolah.

Terdapat dua jenis imunisasi yang diberikan, yaitu imunisasi DT (Difteri/Tetanus) dan HPV (Human papillomavirus). Perlu diketahui bahwa imunisasi HPV secara gratis di sekolah-sekolah hanya tersedia di Kota Surabaya, Makassar, Jogjakarta dan Jakarta.

Hasil pencapaian untuk imunisasi hari ini yaitu:

  • Kelas 1: sasaran 57, disuntik 48 (84%), menolak 8, sakit 1;
  • Kelas 5: sasaran 42, disuntik 33 (78.56%), menolak 5, sakit 1, tidak hadir 2;
  • Kelas 6: sasaran 36, disuntik 32 (88.88%), menolak 2, pulang kampung 2.

Begitu imunisasi selesai para siswa dan wali/orangtuanya harus langsung pulang ke rumah, setelah diberikan obat cacing dari sekolah dan menerima pamflet tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) serta panduan beradaptasi dalam era New Normal. (Fns)