Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Galakkan S.E.H.A.T Agar Jantung Sehat

Galakkan S.E.H.A.T Agar Jantung Sehat

Surabaya, eHealth. Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 25 September 2017 menjadi perhatian dan keprihatinan banyak pihak, sebab kesehatan jantung pada masa kini rentan terancam penyakit karena kesalahan dalam pola makan dan gaya hidup—suatu hal yang sangat sering menimpa masyarakat modern. Memperingati Hari Jantung 

Risma: Ayo Sosialisasikan Gerakan Makan Ikan Bagi Balita

Risma: Ayo Sosialisasikan Gerakan Makan Ikan Bagi Balita

Surabaya, eHealth. Setelah sukses dengan Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang diselenggarakan tahun 2016 lalu, kini Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan kembali mencanangkan gerakan 1000 HPK di gedung Balai Pemuda Surabaya, hari Rabu (25/01/2017). Dalam Gerakan 1000 HPK kali kedua ini, Wali Kota 

Cuci Tangan Pakai Sabun, “Supaya Nggak Cacingan”

Cuci Tangan Pakai Sabun, “Supaya Nggak Cacingan”

Gebyar Sikat Gigi Yang Benar dan Cuci Tangan Pakai Sabun
Gebyar Sikat Gigi Yang Benar dan Cuci Tangan Pakai Sabun
Surabaya, eHealth. Penyakit Gigi dan Mulut menempati posisi ke-3 dari 10 penyakit terbanyak Kota Surabaya tahun 2014 yaitu sebesar 110.553 kasus. Kesehatan gigi dan mulut sangat penting, karena gigi yang rusak akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pernafasan, dan lain-lain. Berlatar belakang masalah ini, Dinas Kesehatan Kota Surabaya pun berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang salah satunya melalui acara Gebyar Sikat Gigi Yang Benar dan Cuci Tangan Pakai Sabun.

Ada yang berbeda di sekitar Puskesmas Mulyorejo hari Senin, (14/09/2015) jam 6 pagi sudah ada ratusan anak-anak SD dan SMP yang berkumpul di Lapangan Mulyorejo, masing-masing mengenakan kaos olahraga sekolah dan tampak membawa baskom serta sikat gigi.
Berkumpulnya anak-anak itu adalah untuk berpartisipasi dalam acara bertajuk Gebyar Sikat Gigi Yang Benar dan Cuci Tangan Pakai Sabun di Kota Surabaya tahun 2015, sebuah acara yang digagas oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Gebyar dibuka langsung oleh walikota Surabaya DR. (HC) Ir. Tri Rismaharini, MT yang menekankan pentingnya mencuci tangan memakai sabun setiap selesai beraktifitas. Mencuci tangan memang hal yang mudah dan nampak sepele, tetapi dengan mencuci tangan kita dapat terhindar dari penyakit seperti diare dan pernafasan.

“Hendaknya selalu mencuci tangan pakai sabun setiap kali habis BAB atau buang air,” jelas Risma kepada anak-anak.

Sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam Gebyar ini adalah SD Muhammadiyah 8 (60 siswa), SD Pelita Jaya (20 siswa), SD Muhammadiyah 18 (160 siswa), SD Sutorejo (140 siswa), SD Hidayatul Ummah (140 siswa), SD Mulyorejo (180 siswa), dan SMPN 45 Sutorejo (80 siswa), total ada 1,000 siswa.

Mereka berdiri membentuk barisan sesuai kuadran atau kelompok yang ditetapkan, masing-masing kuadran didampingi oleh Instruktur Senam Cuci Tangan Pakai Sabun yang berasal dari beberapa Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan RSUD Bhakti Dharma Husada.

Gebyar yang diadakan di lapangan belakang Kantor Kecamatan Mulyorejo ini adalah bentuk sosialisasi dan promosi kesehatan tentang pentingnya kebiasaan menyikat gigi yang benar dan cuci tangan pakai sabun sejak dini kepada anak usia sekolah dasar (SD/MI) dan menengah.

Risma sendiri, selesai pelaksanaan senam, kemudian membubuhkan tanda tangannya di bagian punggung kaos olahraga yang dikenakan siswa sembari berfoto bersama. Anak-anak juga diberikan aneka games seperti lomba menyanyikan jingle Senam Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sambil mempraktekkan gerakannya dan lomba menyebutkan kata-kata selama mungkin sambil menahan nafas.

Komentar anak-anak terkait acara ini sangat positif. Seperti Ade Cahyani dari SD Muhammadiyah 8, saat ditanya apa manfaat cuci tangan pakai sabun, dijawab dengan lugu khas anak-anak, “Supaya nggak cacingan.” Begitu juga dengan Jihan, siswi kelas 6 SD Sutorejo, yang mengungkapkan bahwa dengan adanya gebyar ini dirinya senang dapat bertemu dengan ibu Risma.

Anak-anak juga jadi mengerti manfaat mencuci tangan pakai sabun, seperti Riski Amelia, kelas 7 SMPN 45, yang sebelumnya belum mengetahui pentingnya mencuci tangan, kini sudah mengerti.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya memberdayakan seluruh warga dan anggota rumah tangga agar menerapkan PHBS di keluarganya serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. (Fns)