Risma: Ayo Sosialisasikan Gerakan Makan Ikan Bagi Balita

Risma: Ayo Sosialisasikan Gerakan Makan Ikan Bagi Balita

Surabaya, eHealth. Setelah sukses dengan Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang diselenggarakan tahun 2016 lalu, kini Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan kembali mencanangkan gerakan 1000 HPK di gedung Balai Pemuda Surabaya, hari Rabu (25/01/2017).

Dalam Gerakan 1000 HPK kali kedua ini, Wali Kota Surabaya DR. (HC) Ir. Tri Rismaharini, MT hadir dan sekaligus mencanangkan Gerakan 1000 HPK dengan menandatangani plakat disaksikan undangan serta pemangku kebijakan kesehatan di kota pahlawan ini.

Dalam arahannya sebelum melaksanakan pencanangan 1000 HPK, wali kota yang akrab disapa Risma ini menyatakan dukungannya terhadap program 1000 HPK. Ia pun menyampaikan bahwa pemeliharaan asupan gizi dan kesehatan bayi sampai usia 2 tahun wajib menjadi perhatian orang tua. Hal ini dikarenakan jika anak kekurangan asupan gizi pada awal pertumbuhann, fisiknya akan tumbuh lebih pendek dan juga berpengaruh terhadap perkembangan kognitif, sehingga akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan serta menurunkan produktifitas saat sudah berusia dewasa.

“Dengan cara seperti ini (Gerakan 1000 HPK, Red), kita bisa menentukan mulai dari IQ nya seperti apa, kecerdasan intelektualnya, hingga fisiknya seperti apa di masa depan mulai sekarang,” ujar Risma dihadapan ratusan undangan yang hadir.

Wali kota wanita pertama di Surabaya ini mencontohkan pengalamannya saat di Korea Selatan, kenapa sekarang penduduknya berpostur tinggi. Karena mulai dari kandungan hingga bayi, mereka diberi asupan makanan ikan laut.

Dengan belajar dari pengalaman inilah, wali kota meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk melakukan sosialisasi konsumsi ikan sejak mulai jenjang pendidikan anak usia dini, bahkan tahun ini Pemkot Surabaya mengganti PMT Balita yang awalnya berupa kue menjadi makanan olahan ikan laut.

“Sosialisasi makan ikan ini harus dipaksa, jika anak tidak suka harus dipaksa. Karena ini baik untuk anak dan ibunya,” tukas Risma.

Seperti diketahui, pencanangan Gerakan 1000 HPK ini bertujuan untuk mempersiapkan pemenuhan gizi anak yang dimulai sejak dalam kandungan (270 hari), masa kelahiran, hingga anak berusia dua tahun (730 hari) sehingga jika ditotal menjadi 1000 hari.

Pemenuhan gizi tersebut berupa aneka ragam makanan dengan kandungan protein, asam folat, kalsium, zat besi, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Disamping itu juga ibu hamil diharuskan memeriksakan kandungannya ke tenaga kesehatan (dokter atau bidan) minimal empat kali selama masa kehamilan.

Bahkan, upaya persiapan pemenuhan gizi anak dimulai sejak masa mempersiapkan pernikahan (calon pengantin), penjelasan tentang perkawinan dan penyuluhan kesehatan reproduksi sangat diperlukan untuk dapat membentuk keluarga yang sejahtera dan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas.

Selain itu juga diharapkan dapat menekan angka kematian ibu, angka kematian bayi, serta angka kejadian Balita gizi buruk dan Balita pendek.

Dalam pencanangan Gerakan 1000 HPK ini juga menghadirkan pameran kesehatan yang diikuti oleh berbagai Puskesmas di Kota Surabaya, seperti Puskesmas Pakis yang mengusung tema Brain Booster, yakni sebuah metode menambah kecerdasan otak manusia yang dimulai sejak janin dalam kandungan. Ada pula Puskesmas Medokan Ayu yang mengusung tema konsultasi kesehatan bagi calon pengantin. Tak ketinggalan pula Puskesmas Gundih yang mengsusung inovasi pijat bayi yang termasuk dalam kategori kesehatan tradisional.

Selain pameran kesehatan, dilaksanakan pula talkshow yang mengangkat tema serupa dengan menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten di bidangnya, antara lain pakar Obgyn Konsultan dr. Hermanto TJ SpOG (K) yang akrab disapa dr. Hos, lalu pakar kesehatan anak dr. Risa Etika SpA(K), MD, PhD, pakar gizi Lilik Rosidah, SKM, M.Kes, serta yang terakhir pakar kesehatan gigi drg. Winaryo. (And)