Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Survei Akseptor KB Sebagai Acuan Evaluasi Kepuasan Publik

Survei Akseptor KB Sebagai Acuan Evaluasi Kepuasan Publik

Surabaya, eHealth. Empat Puskesmas di wilayah Kota Surabaya menjadi salah satu jujugan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat untuk melaksanakan survei Evaluasi Kepuasan Pelayanan Publik dan Persepsi Korupsi. Puskesmas yang disurvei antara lain Puskesmas Pucang Sewu, Menur, Keputih dan Mojo, hari Rabu, (29/04/2015). 

KB untuk Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk

KB untuk Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk

Surabaya, eHealth. Setelah melaksanakan kegiatan bakti sosial pelayanan KB yang diadakan di Puskesmas Jeruk beberapa waktu lalu, kali ini Bapemas KB Kota Surabaya kembali mengadakan kegiatan serupa yang diadakan di wilayah utara Kota Surabaya. Dengan menggandeng Puskesmas Tanah Kalikedinding, bakti sosial pelayanan KB bertempat di 

Tri Rismaharini: Bukan 2 Anak Cukup Saja, Tapi Yang Penting Keluarga Bisa Sejahtera

Tri Rismaharini: Bukan 2 Anak Cukup Saja, Tapi Yang Penting Keluarga Bisa Sejahtera

Surabaya, ehealth. Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT  membuka bakti sosial pelayanan KB gratis yang digelar di Puskesmas Jeruk atas kerjasama Bapemas KB Kota Surabaya, BKkBN Provinsi Jatim, Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Kodim Surabaya, hari Rabu (19/10). Dalam sambutannya, orang nomor satu di Pemkot Surabaya ini menyampaikan bahwa KB bukan hanya slogan 2 anak cukup saja, tetapi yang utama adalah bagaimana keluarga tersebut bisa sejahtera.

Dihadapan para pengunjung Baksos dan jajaran lintas sektor, Risma menganggap bahwa orang tua zaman sekarang cenderung masih banyak memiliki prinsip kepada anaknya yang penting sudah memberikan makan dan bisa sekolah itu sudah beres. Padahal bukan sebatas dan tidak sesederhana itu.

Menurut Risma, kalau hanya sekolah yang diandalkan juga tidak bisa menjamin masa depannya, banyak pengangguran sarjana di kota besar seperti surabaya ini. Melainkan ada indikasi lain, yakni bagaimana menciptakan anak-anak bisa berkompetitif, bersaing dan mempunyai kualitas, baik itu mental, spiritual atau kapabilitas intelektual.

”Begitu juga di sekolah, anak kita tidak perlu memaksakan semuanya harus pandai di sekolah. Melainkan sebagai orang tua harus mampu mengarahkan dan memunculkan minat dan bakat berkembang di salah satu bidang,” tuturnya.

”Semua harus di eksplor bebas, tumbuhkan minat bakat anak-anak kita, lalu kembangkan menjadi kreatifitas yang tinggi,” imbuh mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini.

Risma menyayangkan banyak anak-anak muda saat ini selalu berpikiran ingin bekerja di perusahaan, belum lagi makin padatnya penduduk di Indonesia. Menambah beban mencari pekerjaan merupakan hal yang sulit. Padahal dengan jalan wiraswasta jauh lebih baik,

Risma mencontohkan di negara Asia yang maju seperti Singapura dan China yang sudah membiasakan anak-anak umur 6 tahun sudah dibekali bagaimana cara wiraswasta yang baik.

”Jangan pernah tabu menjadi wiraswastawan, ingin berhasil tidak harus menjadi pegawai,” tukasnya.

Ia berpesan dengan adanya program KB ini, masyarakat mampu menciptakan dan mendidik anak-anak menjadi berkualitas melalui keluarga yang telah terencana. Dengan usaha berdoa dan bekerja keraslah keinginan kelurga sejahtera dapat terwujud.

Baksos yang dimulai sejak jam 7 pagi tadi itu, sudah dipenuhi pengunjung pasien KB. Dalam Baksos ini melayani KB suntik, pil, Implant, IUD, kondom dan MOW. Target dari Bapemas KB Kota Surabaya diharapkan bisa menembus 100 orang yang tersebar di 6 wilayah Kecamatan Lakarsantri

Sementara itu saat ditemui tim eHealth disela acara berlangsung, dr. Aloysius Joehanto atau biasa disapa dr. Joehanto dari Puskesmas Jeruk mengaku sebenarnya Baksos tersebut merupakan program Bapemas KB untuk yang bekerjasama dengan Puskesmas Jeruk. Selain itu, Walikota juga mempunyai keinginan, sebaiknya Baksos yang dihelat dua tahun sekali digelar di daerah Lakarsantri, yaitu memilih Puskesmas Jeruk sebagai tempat Baksos. Alasannya selain Puskesmas yang terletak di Jl. Raya Menganti Jeruk No. 277A ini aksesnya lebih dekat pada masyarakat dan para kader,  Puskesmas yang berbatasan dengan wilayah Driyorejo Gresik itu juga telah bersertifikasi ISO 9001:2008.(Ian)