KB untuk Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk

Surabaya, eHealth. Setelah melaksanakan kegiatan bakti sosial pelayanan KB yang diadakan di Puskesmas Jeruk beberapa waktu lalu, kali ini Bapemas KB Kota Surabaya kembali mengadakan kegiatan serupa yang diadakan di wilayah utara Kota Surabaya. Dengan menggandeng Puskesmas Tanah Kalikedinding, bakti sosial pelayanan KB bertempat di Rumah Susun (Rusun) Tanah Merah, Gg. Tanah Merah V, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, hari Selasa (1/11).

Dalam baksos kali ini, Bapemas KB mengajak para ibu-ibu di lingkungan sekitar Kelurahan Tanah Kalikedinding dan Sidotopo Wetan dan mendapat dukungan penuh dari berbagai lintas sektor seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Kodim Surabaya Timur, pihak Kecamatan Kenjeran, serta tokoh agama dan masyarakat.

Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding, dr. Maya Syahria Saleh mengungkapkan apresiasinya terhadap bakti sosial ini dikarenakan tingginya tingkat ibu melahirkan yang akhirnya menyebabkan ledakan pertumbuhan penduduk.

Tingginya angka kelahiran perbulan di Puskesmas Tanah Kalikedinding hingga mencapai 100 angka kelahiran per bulan di wilayah Tanah Kalikedinding mengindikasikan adanya kegagalan dalam ber-KB. Hal ini dipengaruhi oleh adanya Jaminan Persalinan (Jampersal), yang membebaskan biaya persalinan, sehingga semua keluarga bebas memiliki beberapa anak.

Untuk mengontrol tingginya angka kelahiran di wilayah kerjanya, dr. Maya memastikan para ibu agar menggunakan KB. “Setelah melahirkan, nama dan alamat mereka harus dicatat, lalu diberikan pilihan KB yang ingin digunakan untuk nantinya dirujuk ke Poli KB,” jelasnya. Menurut mantan Kepala Puskesmas Balongsari ini, jenis KB yang paling banyak dijadikan pilihan adalah KB suntik atau implan hormonal.

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, yang ingin semua kecamatan, aparat, hingga polisi, berkontribusi mencegah terjadinya ledakan penduduk. Maka pembatasan angka kelahiran melalui program KB diharapkan merupakan langkah yang tepat.

“Acara ini dibuat untuk memasyarakatkan program KB dan meng-KB-kan masyarakat,” kata Drs. Snae Stepfanus, MM, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Bapemas KB Kota Surabaya saat ditemui tim eHealth.

Stepfanus mengatakan, baksos kali ini menargetkan 50 peserta dari Kecamatan Kenjeran, 20 peserta dari Kecamatan Tambaksari, 20 peserta dari Kecamatan Semampir, dan 10 peserta dari Kecamatan Bulak. “Kita bermaksud membantu masyarakat agar tiap tahun tidak hamil dan melahirkan. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan per kapita,” lanjut Stepfanus. Dengan tidak berfokus pada kelahiran maka keluarga bisa meletakkan fokus pada hal-hal lain, misalnya menambah pemasukan rumah tangga, meningkatkan keterampilan, yang akhirnya menghasilkan kesejahteraan keluarga.

Ia pun menuturkan bahwa Bapemas KB Kota Surabaya akan secara rutin menyelenggarakan kegiatan serupa yang nantinya diadakan bertepatan pada saat momentum hari-hari besar Kota Surabaya, misalnya Hari Ulang Tahun Kota Surabaya atau Hari Ulang Tahun Provinsi Jatim.(Fns)