Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Bertujuan Sebagai Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan serta Permasalahan di FKTP

Bertujuan Sebagai Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan serta Permasalahan di FKTP

Oleh : Ulit Taufiqoh Surabaya, eHealth. Pelayanan kesehatan yang bersifat Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun pelayanan  rujuk maupun rujuk balik pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat lanjut (FKRTL) akan berjalan secara baik saat petugas atau 

Permasalahan Gizi Buruk Bersifat Multidimensi yang Menyangkut Kemiskinan, Gaya Hidup dan Sosial Budaya

Permasalahan Gizi Buruk Bersifat Multidimensi yang Menyangkut Kemiskinan, Gaya Hidup dan Sosial Budaya

Surabaya, eHealth. Indonesia sebagai negara berkembang secara perlahan mulai bergerak maju untuk menyamakan diri dengan negara maju lainnya. Tetapi sayangnya, hal tersebut berlaku pula untuk pola penyakitnya. Bila dahulu penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang paling banyak terjadi di Indonesia, maka saat ini pola tersebut 

Presiden RI Tinjau Fasilitas Puskesmas dan Penerapan JKN di Pucang Sewu

Presiden RI Tinjau Fasilitas Puskesmas dan Penerapan JKN di Pucang Sewu

Surabaya, eHealth. Awal tahun 2014 menjadi momen bersejarah bagi Puskesmas Pucang Sewu, Surabaya. Pusat layanan kesehatan masyarakat yang beralamat di Jl. Pucang Anom Timur No. 72 ini mendapat kunjungan dari orang nomor satu di Indonesia.

Kunjungan Presiden RI ~ Dinkes Surabaya
Wali Kota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini, MT memberikan informasi kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kesiapan Surabaya menerapkan JKN. (/And)

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi Puskesmas Pucang Sewu pada pukul 13.10 WIB, didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ibu Nina Soekarwo, serta para menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarifuddin Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Kunjungan ini adalah bagian dari rangkaian acara dalam kegiatan kunjungan kerja Presiden ke Jawa Timur selama tiga hari, mulai tanggal 3 sampai 5 Januari 2014.

Kunjungan SBY yang berlangsung selama sekitar 30 menit ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang berlaku mulai 1 Januari 2014 di seluruh Indonesia. Puskesmas Pucang Sewu merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang telah menjalankan program JKN tersebut.

Dengan didampingi Kepala Puskesmas Pucang Sewu drg. Prasukma Yogawati, Kadinkes Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita, dan Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, presiden langsung berkeliling untuk melihat fasilitas Puskesmas dan alur pelaksanaan program JKN di Pucang Sewu ini.

Kunjungan Presiden RI ~ Dinkes Surabaya
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY menghimbau petugas Puskesmas agar masyarakat dilayani dengan baik. (/And)

Saat memasuki loket pendaftaran, SBY meminta kepada petugas Puskesmas agar masyarakat dilayani dengan baik. “Tolong dilayani dengan baik saudara kita, negara sudah punya sistem, sekarang sudah menjadi satu sistem (JKN),” katanya.

Dari loket pendaftaran, Presiden berkeliling meninjau fasilitas Puskesmas, diantaranya ke ruang pemeriksaan, tempat pengambilan obat, sudut baca, Poli DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang) Anak, Poli Battra, serta Poli Gigi.

“Kalau ada masalah, bisa diperbincangkan. Tetap melayani masyarakat,” ujar SBY sambil terus berjalan menuju Poli Umum Ruang Lansia dan Poli Anak. SBY terlihat menyapa semua pasien yang dikunjungi. “Semoga semuanya cepat sembuh, ya,” kata SBY, yang kemudian di Poli Anak melanjutkan, “Jadi putra-putri ibu itu harus maju. Berkarya yang baik, jadilah pemimpin. Dengan cara ini mendorong mereka akan mengantarkan mereka untuk sukses.”

Seusai meninjau Puskesmas, presiden langsung bertolak menuju ke RSUD Dr. Soetomo, juga untuk meninjau pelaksaan program JKN di rumah sakit terbesar se-Indonesia Timur ini.

JKN Mulai Berlaku per 1 Januari 2014

Seperti diketahui, sejak mulai tanggal 1 Januari 2014, pemerintah mulai memberlakukan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang berdasarkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diatur dalam UU No. 40/2004. Penerapan sistem kesehatan baru ini bertujuan agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

Menurut UU No. 24 Tahun 2011, BPJS ini akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada, seperti PT. Askes, PT. Jamsostek dan Asabri. Pada awal 2014 ini, PT. Askes sudah bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, sementara untuk PT. Jamsostek pada tahun 2015 akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan. (Fns)