Semua Bumil Harus Dapat Pemeriksaan ANC

Semua Bumil Harus Dapat Pemeriksaan ANC

Surabaya, eHealth. Pencegahan terhadap penularan virus HIV tidak hanya dilakukan pada orang dengan risiko tinggi, namun juga hendaknya dilakukan kepada setiap ibu hamil, agar jika diketahui lebih dini apakah si ibu memiliki HIV positif atau tidak, sehingga jika positif HIV, dapat dilakukan intervensi agar janin yang dikandung tidak ikut terpapar virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia tersebut.

PIC_2304_Kunjungan kemenkes dupak (27sdfs)Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya melaksanakan evaluasi bersama dengan mengunjungi dua Puskesmas di Kota Surabaya, yakni Puskesmas Perak Timur dan Dupak.

Tim dari Kemenkes RI bersama UNICEF dan WHO turun ke dua Puskesmas diatas untuk memantau sejauh mana Puskesmas yang ada di kota pahlawan ini melaksanakan pelayanan Antenatal Care (ANC) Terpadu terhadap HIV dan Sifilis kepada ibu hamil.

Evaluasi dilakukan oleh tim dari Kemenkes RI yang beranggotakan personel dari UNICEF, WHO, dan bidang konsultan.

Dari seluruh Puskesmas, dipilih Puskesmas Perak Timur dan Dupak sebagai sampling evaluasi, yang rencananya dilaksanakan rutin setiap tiga bulan sekali.

Apa saja yang menjadi bahan evaluasi? Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Surabaya dr. Daniek Suryadiningdiah menjelaskan bahwa hal tersebut meliputi kohort ibu hamil, dan juga alur rujukan dari Poli Hamil ke Pemeriksaan Laboratorium.

Pemeriksaan kohort ibu hamil kini harus dilakukan secara inklusif, tidak lagi ekslusif, dalam arti pemeriksaan ANC harus diterapkan pada semua ibu hamil yang memeriksakan diri di Puskesmas.

Untuk saat ini terdapat lima Puskesmas yang sudah memiliki LKB atau Layanan HIV Komprehensif Berkesinambungan yaitu Puskesmas Dupak, Perak Timur, Jagir, Sememi, dan Puskesmas Putat Jaya. Lima Puskesmas ini berada di wilayah dengan epidemi terkonsentrasi HIV yang tinggi.

Tujuan evaluasi ini adalah melakukan evaluasi pencapaian implementasi paket pelayanan antenatal terpadu dengan HIV dan Sifilis pada daerah intervensi, termasuk kendala dan hambatannya. Di samping itu juga belajar dan berbagi pengalaman antara Puskesmas dan daerah intervensi.

Pertemuan evaluasi 3-bulanan (Midterm Evaluation) Implementasi Pelayanan Antenatal Terpadu dengan HIV dan Sifilis pada ibu hamil ini dilaksanakan selama 4 hari, dimana kegiatan pertama akan diadakan bimbingan teknis ke Puskesmas yang menjadi ujicoba (Puskesmas Perak Timur dan Dupak) dan hari berikutnya diadakan pertemuan evaluasi dengan mengundang LP/PS dan pelaksana di layanan selama satu hari dengan metode presentasi hasil capaian layanan dan diskusi, bertempat di Hotel Inna Simpang, Surabaya. (fns)