Pustu Margorejo Masuk dalam Penilaian Pustu Berprestasi

Pustu Margorejo Masuk dalam Penilaian Pustu Berprestasi

Surabaya, eHealth. Dinas Kesehatan Kota Surabaya kembali mendapatkan suatu kehormatan, saat ini Puskesmas Pembantu (Pustu) Margorejo masuk nominasi dalam penilaian Pustu Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. Sebelumnya dari 60 Pustu yang ada di Surabaya, Pustu Margorejo terpilih untuk mewakili Surabaya ke tingkat Provinsi Jawa Timur.

Tampak depan Puskesmas Pembantu Margorejo
Tampak depan Puskesmas Pembantu Margorejo./ima

Pada acara penilaian Pustu berprestasi itu di hadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rahmanita serta semua Kepala Bidang dan Seksi beserta staf untuk mendampingi penjurian lomba Pustu berprestasi, hari Senin (15/9) di Pustu Margorejo.

Dikatakan oleh ketua tim juri Lili Aprilianti bahwa Surabaya masih harus bersaing dengan Kota dan kabupaten lain, diantaranya adalah Pustu dari Kota Madiun, Kab. Situbondo, Kota Probolinggo dan Kab. Bondowoso.

Dalam Penjurian itu ada enam program wajib yang di nilai oleh para juri yaitu Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Upaya Perbaikan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Pengobatan.

Selain penilaian, tim juri juga melakukan pembinaan terkait 6 program wajib Pustu Margorejo. Pertama, Pustu Margorejo sudah melakukan indikator Promosi kesehatan dengan cakupan rumah tangga sehat tahun 2013, rumah tangga sehat 207 KK dari 350 KK yang ada di wilayah Margorejo.

Kemudian, cakupan indikator PHBS tahun 2013 yaitu persalinan oleh tenaga kesehatan sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Seperti persalinan oleh tenaga kesehatan 100%, ASI exclusif 50.98%, Menimbang 100%, Cuci tangan 100%, Air bersih 100%, Jamban sehat 97.55%, PSN 98.88%, konsumsi sayur dan buah 99.16%, aktifitas fisik 88.24% dan tidak merokok dalam rumah 65.08%.

Kedua adalah kesehatan lingkungan, dengan melakukan pengambilan sample makanan dan minuman, pemeriksaan sample air, penyehatan pemukiman, inspeksi sanitasi TTU (tempat-tempat umum) dan Institusi dan pemicu stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan).

Para juri melanjutkan pembinaanya pada indikator ketiga yaitu upaya perbaikan gizi, dengan melakukan pelacakan balita gizi buruk, pemberian PMT pada bumil KEK (kekurangan energi kronis), Pemberian makanan pendamping ASI, monitoring garam yang sudah dilakukan di 4 SD di wilayah Pustu Margorejo, pembuatan CFC (Community Feeding Centre), pemberian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus.

Pembinaan juga dilakukan di pada indikator keempat yaitu kesehatan ibu dan anak termasuk KB yaitu cakupan kunjungan ibu hamil K4, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan cakupan pelayanan nifas.

Kelima dilakukan penjurian dan pembinaan pada pencegahan dan penangulangan penyakit, yaitu dengan melakukan pemberantasan penyakit tuberkulosis paru (TB-Paru), dari hasil pelaksanaan kegiatan program pemberantasan TB pada tahun 2013, didapatkan hasil capaian penemuan pasien baru TB BTA positif tahun 2013 adalah 9%.

Terakhir, para juri menilai dan membina di ruang pengobatan dasar yaitu upaya pengobatan, upaya pengobatan gigi dan mulut dan upaya pengobatan KIA/KB.

Pada penilaian itu, Kepala seksi kesehatan dasar, dr. Kartika Sri Rejeki berharap dengan pembangunan yang lebih intensif, berkesinambungan dan merata dengan ditunjang oleh informasi kesehatan yang tepat dan akurat maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat dan menjangkau seluruh masyarakat. (Ima)