Memberi Makanan Terbaik untuk Sang Buah Hati

Surabaya, eHealth. Buah hati lahir kedunia, sejuta kebahagian keluarga terpancar. Namun para ibu muda yang pertama kali mempunyai sang buah hati mengalami kerancuan dan kebingungan dalam memilih makanan bayi yang paling tepat dan bagaimana cara yang benar pemberiannya. Bahkan terkadang para ibu muda itu juga telah melakukan konsultasi malah semakin bingung, karena jawaban dari masing-masing pihak berbeda.

Makanan, selain menjadi sumber bahan bakar energi pada tubuh manusia, seperti kita ketahui, makanan juga sebagai faktor penunjang untuk tumbuh kembang tubuh anak, pada khususnya bayi. Dimana siklus pertumbuhan bayi sangatlah pesat.

Dari paska lahir, berat bayi yang mencapai rata-rata 3 kg, dalam kurun waktu satu tahun pertumbuhannya bisa mencapai sekitar 9 kg. Oleh karena itu, sangatlah penting pemberian makanan pada bayi harus memenuhi syarat kebutuhan gizi.

Pada prinsipnya, bayi memerlukan pemberian makanan secara bertahap. Dari tahap awal yang dimulai dari yang cair, lalu setengah padat, kemudian padat dan dilanjutkan makanan biasa berupa nasi dan lauk pauk. Tidak ketinggalan asupan air, vitamin, serta mineral untuk bayi haruslah cukup.

Pola makanan bayi sesuaikan dengan perkembangan fisik bayi, selama masih dalam pemantauan orangtua dan dokter anak, bayi akan mencapai proses tumbuh kembang secara optimal. Beberapa hal yang penting untuk diingat, seberapa banyak dan seberapa sering bayi makan, semuanya tergantung pada usia, tingkat pertumbuhan, berat badan dan metabolisme. Semua itu tak sama antara satu bayi dengan bayi lainnya.

Susu

Ada berbagai macam makanan bayi, namun yang terbaik tetaplah Air Susu Ibu (ASI) adalah asupan terpenting pada bayi. ASI selain mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi, ASI juga mengandung macam-macam substansi anti infeksi yang mampu melindungi bayi terhadap berbagai infeksi.

Seperti yang telah diungkapkan oleh ahli Gizi Eko Mardijanto dari Puskesmas Ketabang Surabaya. ”ASI esklusif diberikan pada anak usia 0-6 bulan agar bayi tidak gampang sakit, karena ASI mengandung anti infeksi yang mampu melindungi bayi,” papar Eko begitu ia di sapa.

Namun dalam situasi keterbatasan keadaan tertentu, pada sejumlah kasus ibu mau tidak mau menggantikan suplemen ASI dengan susu formula. Pada awalnya, memilih susu formula mungkin nampaknya sulit, akan tetapi memilih susu formula untuk bayi sebenarnya cukup mudah.

ASI memang memberikan keuntungan yang tidak dapat digantikan dengan makanan pengganti apapun, namun kebanyakan bayi yang diberi susu formula tumbuh cukup sehat setidak-tidaknya di negara-negara maju seperti Amerika Serikat.

Berbagai merk yang beredar dipasaran menawarkan berbagai kelebihan, disinilah peran orangtua harus berhati-hati. Tidak masalah susu formula seperti apa yang akan dipilih, selama dapat memastikan makanan pengganti ASI kaya kandungan yang dibutuhkan oleh bayi. ”Pilih susu formula yang komposisinya mendekati ASI,” terang laki-laki yang pernah menjadi Nakes Teladan Tingkat Surabaya itu.

Selain itu untuk beberapa alasan praktis, susu formula atau makanan pengganti ASI yang biasanya diberikan dalam wadah botol-dot memiliki beberapa keuntungan yakni baik ayah maupun ibu bisa melakukannya. Selain itu memberi susu pada bayi adalah sebuah pengalaman yang sangat memuaskan yang bisa memupuk ikatan orangtua dan anak.

Disamping itu bayi akan bisa dengan mudah minum susu botol dari siapa pun. Dalam sebuah keluarga, ibu dan ayah atau mungkin semua anggota keluarga yang punya perhatian mungkin bisa berperan aktif dalam pemberian susu. Mudah memberitahukan seberapa banyak yang diberikan kepada bayi.

Meskipun banyak perempuan berusaha menemukan waktu dan ruang selama kerja untuk memompa payudara mereka, hal ini sering terasa cukup sulit, jika tidak mungkin. Dengan pemberian susu botol mungkin dapat memberikan solusinya.

Dalam kondisi ini orang tua menambahkan susu formula untuk memenuhi asupan makanan bayinya. Jika anda mengkombinasikan ASI dengan susu formula, sebaiknya pilih susu formula yang komposisinya mirip ASI.

Ada berbagai keadaan yang bisa membuat menyusui tidak praktis atau tidak dianjurkan. Ibu-ibu yang tidak bisa menyusui tidak boleh merasa bersalah. Sebaiknya susu formula diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter dan para profesional ASI.

Makanan Padat

Pada masa usia bayi melewati 6 bulan, bayi memerlukan makanan tambahan seperti bubur susu, biskuit dan buah-buahan yang mudah dicerna oleh bayi. Kemudian bubur saring atau nasi tim yang dihaluskan mulai usia 7 bulan dan hingga usia 12 bulan. ”Anak usia 6 bulan sudah boleh makanan lumat bubur dan tim saring yang dicampur dengan sayuran,” terangnya Eko.

Setelah 12 bulan bayi sudah boleh makan-makanan keluarga berbagai sayuran dan berbagai lauk-pauk yang dimakan keluarga. Terdapat beberapa menu yang disebutkan yakni bubur ikan brokoli, bun isi orak-arik saus keju, nasi chikens drum stick, rolade tahu, tempe goreng panir, sup oyong misoa.

Ia menambahkan, kecuali pada bayi yang kurang berat badannya dianjurkan untuk membuat dan memasak modisco yang terdiri dari susu, minyak dan gula. Dengan penangan khusus Formula 75 dengan tahap stabilisasi, transisi dan rehabilitasi. Pada tahap stabilisasi anak diberikan vitamin A untuk menangkal radikal bebas. Pada anak usia 6 bulan diberikan kapsul biru dan diatas 11 bulan diberikan kapsul merah.

Untuk menjaga bayi agar tidak menjadi kurang gizi ia memberikan arahan agar datang ke Posyandu rutin, pola asuh orang tua yang benar, menjaga makanan Balita yang terbaik dan memberikan vitamin.

Buah-buahan

Selain makanan lumat bayi sudah diperbolehkan makanan buah. Selain menjadi sumber vitamin dan mineral, buah-buahan juga menjadi sumber serat yang bagus. Menginjak usia 6-8 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang dan tomat. Buah bisa diberikan dalam bentuk jus. Khusus tomat, rebuslah lebih dulu setelah dicuci bersih, lalu disaring untuk diambil airnya.

Pada tahap awal, berikanlah kira-kira 30-50 ml air buah sebagai pengenalan pada kondisi pencernaan bayi, pantau reaksi yang timbul. Jika setelah minum air jeruk, timbul diare, gantilah dengan buah lain pada pemberian berikutnya yang lebih cocok. Namun satu hal terpenting, cuci bersih setiap buah sebelum diberikan pada bayi.

Makanan Selingan

Makanan selingan bagi bayi biasanya hadir berupa dalam bentuk biskuit yang memang dibuat khusus untuk bayi. Perkenalan makanan selingan bisa diberikan disaat bayi menginjak usia 6 bulan, berikan berupa kepingan atau dilumatkan.

Namun pada umumnya, lambung manusia termasuk bayi akan mengalami pengosongan dalam interval 3 jam. Oleh karena itu penting halnya jika terdapat kasus bayi yang tidur lebih dari 4 jam, bayi tersebut haruslah dibangunkan dan diberikan makanan. (Ima)