Latih Petugas Kesehatan dalam Penanganan Preeklamsia dan HPP

Surabaya, eHealth. Selain Preeklamsia/Eklamsia, ibu anemia dengan pendarahan post partum masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pendarahan antara lain faktor ibu (penyakit, usia, paritas, keadaan sosial, serta ekonomi) dan faktor janin (kemajuan persalinan/ His jelek). Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengundang Bidan Puskesmas untuk mengikuti pertemuan dalam rangka meningkatkan kompetensi petugas dalam penanganan Preeklamsia/Eklamsia dan HPP di tingkat pelayanan dasar.

Jika sebelumnya adalah Kepala Puskesmas yang diundang untuk mengikuti peningkatan kompetensi petugas dalam penanganan Preeklamsia/ Eklamsia dan HPP di tingkat dasar, kini yang juga penting adalah Bidan di Puskesmas yang menangani langsung proses persalinan.

Pada pertemuan itu, Dinkes Kota Surabaya mengundang seluruh bidan koordinator di Puskesmas dan Bidan kelurahan untuk mengikuti materi teknis penanganan Preeklamsia/Eklamsia dan HPP (Pendarahan pasca persalinan) di Graha Arya Satya Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hari Selasa (16/8) dan Kamis (18/8).

Pada pertemuan itu para Bidan diberikan materi mengenai hipertensi dalam kehamilan penyebab utama Preeklamsia/Eklamsia dan materi tatalaksana pre hospital pendarahan pasca persalinan yang disampaikan oleh dr. Muhammad Ardian Sp.OG C. L dari Departemen Obgin Fakultas Kedokteran Unair- RSUD Dr. Soetomo.

Pada materi tata laksana pre hospital pendarahan pasca persalinan tersebut, dr. Didin-begitu ia disapa-mengatakan bahwa pada tahun 2005 diperkirakan terdapat 536.000 ibu meninggal akibat  pendarahan. Artinya, 1500 wanita meninggal setiap hari karena kehamilan di seluruh dunia dan itu umumnya terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Padahal kejadian ini bisa dihindari dengan penanganan yang tepat.

”Dari jumlah itu, 28% disebabkan oleh pendarahan, 13% disebabkan oleh Preeklamsia/Eklamsia dan 10% disebabkan infeksi,” terangnya.

Untuk itu, berbagai upaya diharapkan bisa mencegah penderita Preeklamsia/Eklamsia dan pendarahan pada persalinan ibu hamil di Kota Surabaya. Selain penanganan yang tepat, sistem rujukan juga menjadi penentu tepatnya penanganan kasus Pendarahan dan Preeklamsia/Eklamsia.(Ima)