Kader Posyandu Mutiara Ibu Tanpa Lelah Layani Ibu dan Balita

Kader Posyandu Mutiara Ibu Tanpa Lelah Layani Ibu dan Balita
Posyandu Manukan kulon
kreatif : Murid Paud Posyandu Mutiara Ibu sedang berkreasi membuat kalung dari manik-manik

Surabaya, eHealth. Lomba Posyandu Smart & Healthy masih bergulir, saat ini adalah saatnya Posyandu Mutiara Ibu yang ada di Manukan Kulon dikunjungi oleh para juri, hari Selasa (02/03/2016) di Manukan Mulyo RW II Kelurahan Manukan Kulon.   

Sebelum pelaksanaan penjurian, para warga, ibu balita dan perangkat kelurahan menyambut meriah para juri. Tak terkecuali Lurah Manukan Kulon yang memberikan sambutan terkait pelaksanaan Posyandu rutin yang sudah bertahun tahun dilaksanakan oleh para ibu kader.

”Ibu-ibu kader ini tanpa lelah melayani ibu dan anak-anak untuk melakukan penimbangan dan memeriksakan kesehatan,” ungkapnya dalam sambutannya.

Dalam penjurian, para juri melihat langsung pelaksanaan Posyandu Mutiara Ibu. Juri melihat pelaksanaan lima meja yaitu Pendaftaran, Penimbangan, pencatatan, Penyuluhan dan pemberian fasilitas kesehatan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas. Serta program Posyandu yaitu PAUD, Tanaman Toga dan inovasinya yaitu yang mempunyai ambulans sendiri yang diperuntukkan bagi warga Manukan Mulyo.

Tidak hanya saat lomba saja, Posyandu Mutiara Ibu sudah dimanfaatkan para ibu untuk melaksanakan kegiatan Posyandu. Posyandu Mutiara Ibu menggunakan Balai RW II yang menempati lahan fasilitas umum di Manukan Mulyo. Selain digunakan sebagai kegiatan Posyandu juga digunakan sebagai PAUD dan kegiatan lain.

Saat penjurian akan ditelusuri mengenai peran ibu PKK, Kelurahan dan Kader dalam pelaksanaan Posyandu. Juga pencatatan dan penimbangan oleh kader. Tentang administrasi dan data yang sudah dilakukan oleh Posyandu sudah benar. Jika masih ada kesalahan maka akan dilakukan evaluasi agar kedepannya tidak salah mencatatnya.

Begitu juga mengenai penimbangan juga harus sesuai yaitu menggunakan timbangan dacin. Karena timbangan dacin yang paling akurat.

”Timbangan dacin itu tidak menggunakan jarum, jadi itu yang paling akurat,” terang ibu Made salah satu juri Akademi Gizi.

Selanjutnya menutup penjurian itu, dilakukan evaluasi terkait pelaksanaan 5 meja. Beberapa masukan seperti penimbangan yang harus menggunakan timbangan dacin, tidak boleh menggunakan timbangan injak dan pengukuran tinggi badan yang benar serta masukan lain untuk kebaikan Posyandu Mutiara ibu. (Ima)