Dinkes Gencar Lakukan Pengawasan KTR dan KTM

Dinkes Gencar Lakukan Pengawasan KTR dan KTM

Surabaya, eHealth. Rokok adalah produk yang berbahaya dan adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Oleh karena itu Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah mengeluarkan Perda No. 5 Tahun 2008 dan Perwali No.25 Tahun 2009 untuk melindungi kesehatan dari bahaya akibat Rokok.

Pengawasan terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas Merokok (KTM)
Pengawasan terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas Merokok (KTM) di Rumah Sakit Paru Surabaya./ima

Tidak hanya semata-mata mengeluarkan Perda saja, Dinkes Kota Surabaya setiap tahunnya melakukan Pengawasan terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas Merokok (KTM). Yang menjadi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum. Kawasan Terbatas Merokok (KTM) dalah tempat umum dan tempat kerja.

Pengawasan KTR dan KTM pada tahun 2014 sudah dilakukan selama 11 kali dengan tempat yang berbeda. Salah satunya dilakukan pengawasan terhadap Rumah Sakit Paru, laboratorium dan Puskesmas pada Kamis (18/9/2014). Dalam pengawasan itu jika masih ada yang merokok di kawasan yang dilarang, makan pihak manajemen akan diberikan peringatan tertulis.

Sebelum melakukan kegiatan pengawasan di setiap tempat, pengawasan memberikan penjelasan terkait bahaya rokok dan zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dan lain-lain.

Diharapkan dengan penjelasan-penjelasan itu nantinya para pelaksana KTR dan KTM bisa lebih mengawasi Kawasannya untuk bebas dari asap rokok. Namun meski rokok sudah banyak diketahui bahayanya dan menimbulkan banyak penyakit, tetapi masih banyak saja orang yang tetap merokok.

Satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja.

Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, ditambah dengan adanya image yang dibentuk oleh iklan rokok tersebut sehingga terlihat seakan orang yang merokok adalah orang yang sukses & tangguh yang dapat melalui rintangan apapun. Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para produsen rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi remaja & anak-anak. (Ima)