BAKSOS KESEHATAN BUKA BULAK FEST 2016

BAKSOS KESEHATAN BUKA BULAK FEST 2016
IMG_9209eee
Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini dalam pidatonya membuka Bulak Fest 2016 pada acara Baksos Kesehatan di Sentral Ikan Bulak, Kenjeran

Surabaya, eHealth. Pembukaan Bulak Fest 2016, dimeriahkan oleh Bakti Sosial pengobatan gratis yang diikuti sasaran sebanyak 500 warga pesisir di kawasan Sentral Ikan Bulak (SIB), Minggu (3/04). Pengobatan gratis atas kerjasama Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan Bapemas KB.

Camat Bulak Suparayitno menjelaskan, Festival Bulak 2016 yang rencananya akan digelar selama 7 hari, mulai dari tanggal 3 hingga 7 April itu diharapkan mampu menyedot antusias warga dari penjuru Kota Surabaya. Pada hari pertama di buka oleh pengobatan gratis dari Dinas KEsehatan Kota Surabaya dan Bapemas KB. Mulai dari pengobatan umum, laboratorium dan P3K dengan sasaran 500 warga.

Tidak hanya pengobatan gratis, melainkan ada penyuluhan bayi kejang, epilepsi, senam ibu hamil. “Pelayanan Kesehata gratis yang kami siapkan kali ini untuk menyambut Bulak Fest 2016,” ungkap dr. Kartika Sri Rejeki, Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Pada pelayanan yang digelar di Bulak Fest itu Dinas Kesehatan melibatkan 6 Puskesmas dari Sidotopo Wetan, Tambak Wedi, Tanah Kali Kedinding, Bulak BAnteng, Gading, Kenjeran dan Wonokusumo untuk memberikan pelayanan dan pengobatan gratis.

Pada Baksos kali ini meski ditargetkan 500 pasien dengan kupon yang sudah tersebar di Kecamatan, namun yang sudah melakukan regestrasi sebanyak 446 warga yang dating untuk mendapatkan pengobatan gratis.

Pada Baksos itu hadir Wali Kota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini yang memberikan sambutannya. Pada sambutan itu ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengembangkan kawasan Surabaya Utara menjadi tujuan international terus dilakukan. Salah satunya adalah melakukan sinergi antara seluruh warga bulak dengan Pemkot Surabaya. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat membuka Festival Bulak 2016 di Sentral Ikan Bulak (SIB), Kenjeran.

Lanjut dalam sambutannya, mengatakan bahwa SIB saat ini masih sepi dan masih belum ada kesadaran warga untuk menempatinya, apabila SIB tidak lekas ditempati maka selamanya akan sepi seperti yang terjadi saat ini. Namun jika para penjual ikan di Bulak ini mau berkumpul di SIB maka tentunya pembil akan terpusat di SIB dan akan ramai dikunjungi orang. “Manfaatkan SIB, jika Jembatan Kenjeran dibuka, seluruh wisatawan dipastikan akan dating kesini,” ungkap orang nomersatu di Kota Surabaya itu.

Tidak hanya itu. Bu Risma begitu ia disapa, memberikan tenggang waktu kepada tokoh masyarakat mulai dari kecamatan, kelurahan, RT dan RW untuk mengajak warganya menempati kios-kios di SIB. “Semua yang berjualan pindah kesini, yang penting muat, saya berikan waktu sampai akhir bulan ini, jika tidak segera ditempati akan ditempati pedagang dari Pabean.” Tegasnya.

Ia pun mengungkapkan sejak 2 tahun lalu pedangang pasar pabean sudah meminta kepada Wali Kota untuk bisa menempati SIB namun masih ditahan dan belum menanggapinya. Lantaran tujuannya agar dimanfaatkan warga Bulak sendiri. Karena ini dibangun tujuannya untuk mensejahterakan warga Bulak. Ia pun memastikan pada bulan Juli 2016, kawasan pesisir bulak itu itu akan dijadikan kawasan wisata karena akan agenda UN Habitat yang akan dihadiri oleh warga dari berbagai Negara di Dunia.

Untuk itu Risma berkali-kali mengajak kepada warga dan tokoh masyarakat untuk meramaikan gedung SIB itu, karena kawasan itu diyakini akan menjadi tempat belanja wisata baru di Kota Surabaya. pada momen itu Risma juga menyempatkan berdialog langsung dengan dua nelayan asli Bulak yang menyampaikan keinginannya. (Ima)