Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Rayakan Ultah Dengan Bakti Sosial

Rayakan Ultah Dengan Bakti Sosial

Surabaya, eHealth. Jika saat momen hari libur dimanfaatkan sebagian masyarakat yang bekerja di instansi maupun perusahaan untuk bercengkerama dengan keluarga, namun tidak bagi karyawan Puskesmas Tanah Kalikedinding. Puskesmas yang beralamatkan di Jl. H.M Noer No 226 (dulu Jl. Kedung Cowek No. 226) ini menggelar kegiatan 

Kerja Keras Demi Menekan Balita BGM

Kerja Keras Demi Menekan Balita BGM

Surabaya, eHealth. Babak penyisihan Lomba Posyandu Smart & Healthy Tahun 2011 memasuki pekan terakhir. Pada kesempatan kali ini, tim juri bergerak ke arah selatan Surabaya untuk menilai Posyandu Kuncup Harapan IX yang beralamatkan di Jl. Jemur Gayungan I RT 03 RW III Kelurahan Gayungan. Para 

Penilaian JPIP Berdasarkan Tiga Indikator

Penilaian JPIP Berdasarkan Tiga Indikator

Surabaya, eHealth. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya kembali diuji dalam penilaian Jawa Pos Institute of Pro Otonomi Award (JPIP) Tahun 2011. Hari Selasa (28/6) tim penilai dari JPIP bertandang ke kantor Dinkes Kota Surabaya untuk melihat sejauh mana peran Dinkes Kota Surabaya dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

Tim penilai JPIP yang berjumlah dua orang ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dr. Esty Martiana Rachmie yang sekaligus menyampaikan paparan mengenai profil Dinkes Kota Surabaya, peran Dinkes dalam memberikan pelayanan ke masyarakat, hingga inovasi-inovasi yang dimiliki oleh Dinkes melalui Puskesmasnya.

Orang nomor satu di jajaran Dinkes Kota Surabaya ini memaparkan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Dinkes Kota Surabaya. Keunggulan tersebut diantaranya adalah Puskesmas dengan pelayanan sore hari. Kadinkes menuturkan, adanya pelayanan Puskesmas yang buka pada sore hari ini untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang tidak bisa ke Puskesmas pada pagi hari karena bekerja maupun yang lainnya. Sebanyak 38 Puskesmas di Surabaya membuka pelayanan sore hari dengan jadwal Senin – Jumat pukul 15.00 – 19.00 WIB, dan hari Sabtu pukul 15.00 – 18.00 WIB.

Selain Puskesmas dengan pelayanan sore hari, Dinkes Kota Surabaya juga membuka Puskesmas dengan pelayanan dokter spesialis yang bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo dan RSU Haji Surabaya. Sebanyak tujuh pelayanan dokter spesialis terdapat di Puskesmas diantaranya adalah pelayanan spesialis anak, spesialis Obstetri dan Ginekologi, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis mata, spesialis Telinga, Hidung, dan tenggorokan, serta pelayanan paliatif (Kanker).

“Adanya pelayanan dokter spesialis di Puskesmas adalah untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan tersebut namun lokasi (rumahnya) jauh dari Rumah Sakit sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya (yang ditanggung) masyarakat untuk transportasi ke Rumah Sakit. Di samping itu, pelayanan ini juga bertujuan untuk mengurangi beban Rumah Sakit milik pemerintah seperti RSUD Dr. Soetomo dan RSU yang kian hari jumlah (pasiennya) semakin banyak,” tukas dr. Esty.

Hingga kini, lanjutnya, terdapat 26 Puskesmas yang memiliki pelayanan spesialis. Ke-26 Puskesmas ini dipilih berdasarkan keadaan masyarakat yang membutuhkan pelayanan spesialis tersebut. “Seperti Puskesmas Balongsari yang memiliki pelayanan paliatif (Kanker) karena adanya kebutuhan masyarakat yang menderita penyakit tersebut,” imbuh dokter kelahiran Lamongan 54 tahun yang lalu ini.

Selain dua inovasi Dinkes Kota Surabaya seperti yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi keunggulan dari instansi yang beralamatkan di Jl. Jemursari No. 197 Surabaya ini (lihat lampiran). Kadinkes berharap, penilaian dari JPIP ini juga kian dapat memacu semangat karyawan Dinkes Kota Surabaya yang semata-mata bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan dapat mengulang prestasi Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinkes Kota Surabaya tahun 2009 silam yang meraih JPIP Award di bidang pelayanan kesehatan.

Seperti diketahui, penilaian JPIP terhadap kinerja Pemeritah Daerah ataupun Pemerintah Kota terbagi dalam tiga indikator, yakni kemajuan kehidupan ekonomi, peningkatan pelayanan publik, serta perbaikan performance politik lokal. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan Dinkes Kota Surabaya, Hariyanto, SKM mengatakan, berdasarkan proposal yang diterima dari JPIP, Dinkes Kota Surabaya akan dinilai dengan menggunakan indikator yang dikenal dengan pelayanan publik berupa pelayanan kesehatan.

Hariyanto menambahkan, untuk indikator pelayanan kesehatan, isu strategis yang akan dikemukakan yakni pelayanan publik dengan kebutuhan masyarakat dan aturan yang berlaku, kesetaraan untuk pengamanan akses termasuk dampak penyebaran pelayanan yang mengacu pada keberpihakan rakyat miskin.(And)


Inovasi Dinkes Kota Surabaya Berkaitan dengan Pelayanan Kesehatan

 

No.

Jenis Inovasi

Puskesmas

Keterangan

1.

Puskesmas Dengan Pelayanan Sore Hari

38 Puskesmas

·   Senin – Jumat: pukul 15.00 – 19.00 WIB

·   Sabtu: pukul 15.00 – 18.00 WIB

 

2.

Puskesmas Dengan Pelayanan Dokter Spesialis

26 Puskesmas

·   Spesialis Anak

·   Spesialis Obgyn

·   Spesialis Penyakit Dalam

·   Spesialis Paru

·   Spesialis Mata

·   Spesialis THT

·   Pelayanan paliatif (Kanker)

 

3.

Puskesmas Dengan Poli Paliatif

·      Puskesmas Balongsari

·      Puskesmas Rangkah

·      Puskesmas Gading

·      Puskesmas Pacar Keling

·   Paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang meningkatkan kualitas hidup bagi penderita Kanker dengan meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial.

 

·   Salah satu pelayanan paliatif di Puskesmas adalah kegiatan Home Care yang dilakukan 3x/seminggu

 

4.

Puskesmas Dengan Poli Sexual Transmitted Disease (STD)

·      Puskesmas Putat Jaya

·      Puskesmas Dupak

·      Puskesmas Perak Timur

·      Puskesmas Sememi

·   Bertujuan untuk mencegah penularan HIV/AIDS khususnya pada kelompok masyarakat berisiko tinggi

 

·   Memiliki program untuk menanggulangi Infeksi Menular Seksual (IMS) yakni pelayanan klinik, VCT dan BCI.

 

5.

Puskesmas Dengan Pelayanan Pengobatan Tradisional (Battra)

·      Puskesmas Gundih

·      Puskesmas Manukan Kulon

·      Puskesmas Medokan Ayu

·      Puskesmas Pegirian

Bentuk pelayanan Battra yakni:

·   Penyuluhan Battra kepada kader

·   Pelatihan resep herbal

·   Pengembangan TOGA serta akupuntur dan akupressure

 

6.

Puskesmas Dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

10 Puskesmas

·   Puskesmas dengan PKPR melakukan konseling, pelayanan gizi, kesehatan reproduksi dan pengetahuan seputar HIV/AIDS, fasilitas psikolog yang kompeten

 

7.

Puskesmas Dengan Pelayanan Santun Lansia

·   Puskesmas Medokan Ayu

·   Puskesmas Balongsari

·   Puskesmas Gunung Anyar

·   Suatu bentuk kegiatan yang memberikan rasa nyaman bagi Lansia saat berkunjung ke Puskesmas dengan memprioritaskan dan memberikan tempat tersendiri dalam memberikan layanan kepada Lansia di Puskesmas.

 

8.

Puskesmas Dengan Pelayanan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

·   Puskesmas Balongsari

·   Puskesmas Putat Jaya

·   Puskesmas Dupak

·   Puskesmas Pucang Sewu

·   Upaya Puskesmas  yang bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini terhadap Kanker Serviks dengan menggunakan asam asetat 3-5% dan penanganannya menggunakan metode cryoteraphy.

 

9.

Puskesmas Dengan Pelayanan Harm Reduction

·   Puskesmas Jagir

·   Puskesmas Manukan Kulon

·   Puskesmas Kalirungkut

·   Puskesmas Dupak

·   Puskesmas Tenggilis

·   Puskesmas Sawahan

·   Sebagai upaya antisipasi mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan Narkoba lewat jarum suntik.

10.

Puskesmas Dengan Sertifikasi ISO 9001:2008

23 Puskesmas

·   Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas yang berstandar internasional.

 

11.

Theurapetic Feeding Centre (TFC)

·      Puskesmas Dupak

·      Puskesmas Tanah Kalikedinding

·   Inovasi Puskesmas dalam penanggulangan dan penanganan Balita gizi buruk dan keluarganya.

 

12.

Pendampingan Keluarga Balita Gizi Buruk

Seluruh Puskesmas

·   Memberi pengetahuan dalam mengasuh Balita, asupan gizi yang tepat bagi Balita, dan juga menggali penyebab masalah gizi buruk pada Balita.

 

 

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2011

 

 

PENILAIAN TIM JPIP (JAWA POS INSTITUTE of PRO OTONOMI) KE DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

Penilaian JPIP Berdasarkan Tiga Indikator

28 Juni 2011

Surabaya, eHealth. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya kembali diuji dalam penilaian Jawa Pos Institute of Pro Otonomi Award (JPIP) Tahun 2011. Hari Selasa (28/6) tim penilai dari JPIP bertandang ke kantor Dinkes Kota Surabaya untuk melihat sejauh mana peran Dinkes Kota Surabaya dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

Tim penilai JPIP yang berjumlah dua orang ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dr. Esty Martiana Rachmie yang sekaligus menyampaikan paparan mengenai profil Dinkes Kota Surabaya, peran Dinkes dalam memberikan pelayanan ke masyarakat, hingga inovasi-inovasi yang dimiliki oleh Dinkes melalui Puskesmasnya.

Orang nomor satu di jajaran Dinkes Kota Surabaya ini memaparkan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Dinkes Kota Surabaya. Keunggulan tersebut diantaranya adalah Puskesmas dengan pelayanan sore hari. Kadinkes menuturkan, adanya pelayanan Puskesmas yang buka pada sore hari ini untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang tidak bisa ke Puskesmas pada pagi hari karena bekerja maupun yang lainnya. Sebanyak 38 Puskesmas di Surabaya membuka pelayanan sore hari dengan jadwal Senin – Jumat pukul 15.00 – 19.00 WIB, dan hari Sabtu pukul 15.00 – 18.00 WIB.

Selain Puskesmas dengan pelayanan sore hari, Dinkes Kota Surabaya juga membuka Puskesmas dengan pelayanan dokter spesialis yang bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo dan RSU Haji Surabaya. Sebanyak tujuh pelayanan dokter spesialis terdapat di Puskesmas diantaranya adalah pelayanan spesialis anak, spesialis Obstetri dan Ginekologi, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis mata, spesialis Telinga, Hidung, dan tenggorokan, serta pelayanan paliatif (Kanker).

“Adanya pelayanan dokter spesialis di Puskesmas adalah untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan tersebut namun lokasi (rumahnya) jauh dari Rumah Sakit sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya (yang ditanggung) masyarakat untuk transportasi ke Rumah Sakit. Di samping itu, pelayanan ini juga bertujuan untuk mengurangi beban Rumah Sakit milik pemerintah seperti RSUD Dr. Soetomo dan RSU yang kian hari jumlah (pasiennya) semakin banyak,” tukas dr. Esty.

Hingga kini, lanjutnya, terdapat 26 Puskesmas yang memiliki pelayanan spesialis. Ke-26 Puskesmas ini dipilih berdasarkan keadaan masyarakat yang membutuhkan pelayanan spesialis tersebut. “Seperti Puskesmas Balongsari yang memiliki pelayanan paliatif (Kanker) karena adanya kebutuhan masyarakat yang menderita penyakit tersebut,” imbuh dokter kelahiran Lamongan 54 tahun yang lalu ini.

Selain dua inovasi Dinkes Kota Surabaya seperti yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi keunggulan dari instansi yang beralamatkan di Jl. Jemursari No. 197 Surabaya ini (lihat lampiran). Kadinkes berharap, penilaian dari JPIP ini juga kian dapat memacu semangat karyawan Dinkes Kota Surabaya yang semata-mata bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan dapat mengulang prestasi Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinkes Kota Surabaya tahun 2009 silam yang meraih JPIP Award di bidang pelayanan kesehatan.

Seperti diketahui, penilaian JPIP terhadap kinerja Pemeritah Daerah ataupun Pemerintah Kota terbagi dalam tiga indikator, yakni kemajuan kehidupan ekonomi, peningkatan pelayanan publik, serta perbaikan performance politik lokal. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan Dinkes Kota Surabaya, Hariyanto, SKM mengatakan, berdasarkan proposal yang diterima dari JPIP, Dinkes Kota Surabaya akan dinilai dengan menggunakan indikator yang dikenal dengan pelayanan publik berupa pelayanan kesehatan.

Hariyanto menambahkan, untuk indikator pelayanan kesehatan, isu strategis yang akan dikemukakan yakni pelayanan publik dengan kebutuhan masyarakat dan aturan yang berlaku, kesetaraan untuk pengamanan akses termasuk dampak penyebaran pelayanan yang mengacu pada keberpihakan rakyat miskin.(And)


Inovasi Dinkes Kota Surabaya Berkaitan dengan Pelayanan Kesehatan

No.

Jenis Inovasi

Puskesmas

Keterangan

1.

Puskesmas Dengan Pelayanan Sore Hari

38 Puskesmas

·   Senin – Jumat: pukul 15.00 – 19.00 WIB

·   Sabtu: pukul 15.00 – 18.00 WIB

 

2.

Puskesmas Dengan Pelayanan Dokter Spesialis

26 Puskesmas

·   Spesialis Anak

·   Spesialis Obgyn

·   Spesialis Penyakit Dalam

·   Spesialis Paru

·   Spesialis Mata

·   Spesialis THT

·   Pelayanan paliatif (Kanker)

 

3.

Puskesmas Dengan Poli Paliatif

·      Puskesmas Balongsari

·      Puskesmas Rangkah

·      Puskesmas Gading

·      Puskesmas Pacar Keling

·   Paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang meningkatkan kualitas hidup bagi penderita Kanker dengan meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial.

 

·   Salah satu pelayanan paliatif di Puskesmas adalah kegiatan Home Care yang dilakukan 3x/seminggu

 

4.

Puskesmas Dengan Poli Sexual Transmitted Disease (STD)

·      Puskesmas Putat Jaya

·      Puskesmas Dupak

·      Puskesmas Perak Timur

·      Puskesmas Sememi

·   Bertujuan untuk mencegah penularan HIV/AIDS khususnya pada kelompok masyarakat berisiko tinggi

 

·   Memiliki program untuk menanggulangi Infeksi Menular Seksual (IMS) yakni pelayanan klinik, VCT dan BCI.

 

5.

Puskesmas Dengan Pelayanan Pengobatan Tradisional (Battra)

·      Puskesmas Gundih

·      Puskesmas Manukan Kulon

·      Puskesmas Medokan Ayu

·      Puskesmas Pegirian

Bentuk pelayanan Battra yakni:

·   Penyuluhan Battra kepada kader

·   Pelatihan resep herbal

·   Pengembangan TOGA serta akupuntur dan akupressure

 

6.

Puskesmas Dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

10 Puskesmas

·   Puskesmas dengan PKPR melakukan konseling, pelayanan gizi, kesehatan reproduksi dan pengetahuan seputar HIV/AIDS, fasilitas psikolog yang kompeten

 

7.

Puskesmas Dengan Pelayanan Santun Lansia

·   Puskesmas Medokan Ayu

·   Puskesmas Balongsari

·   Puskesmas Gunung Anyar

·   Suatu bentuk kegiatan yang memberikan rasa nyaman bagi Lansia saat berkunjung ke Puskesmas dengan memprioritaskan dan memberikan tempat tersendiri dalam memberikan layanan kepada Lansia di Puskesmas.

 

8.

Puskesmas Dengan Pelayanan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

·   Puskesmas Balongsari

·   Puskesmas Putat Jaya

·   Puskesmas Dupak

·   Puskesmas Pucang Sewu

·   Upaya Puskesmas  yang bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini terhadap Kanker Serviks dengan menggunakan asam asetat 3-5% dan penanganannya menggunakan metode cryoteraphy.

 

9.

Puskesmas Dengan Pelayanan Harm Reduction

·   Puskesmas Jagir

·   Puskesmas Manukan Kulon

·   Puskesmas Kalirungkut

·   Puskesmas Dupak

·   Puskesmas Tenggilis

·   Puskesmas Sawahan

·   Sebagai upaya antisipasi mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan Narkoba lewat jarum suntik.

10.

Puskesmas Dengan Sertifikasi ISO 9001:2008

23 Puskesmas

·   Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas yang berstandar internasional.

 

11.

Theurapetic Feeding Centre (TFC)

·      Puskesmas Dupak

·      Puskesmas Tanah Kalikedinding

·   Inovasi Puskesmas dalam penanggulangan dan penanganan Balita gizi buruk dan keluarganya.

 

12.

Pendampingan Keluarga Balita Gizi Buruk

Seluruh Puskesmas

·   Memberi pengetahuan dalam mengasuh Balita, asupan gizi yang tepat bagi Balita, dan juga menggali penyebab masalah gizi buruk pada Balita.

 

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2011