Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Kini Bersalin Tanpa Biaya Bukan Sekedar Mimpi

Kini Bersalin Tanpa Biaya Bukan Sekedar Mimpi

Surabaya, eHealth. Dalam rangka upaya peningkatan taraf dan kualitas hidup yang lebih baik, kesehatan harus dijaga sejak bayi masih berada dalam kandungan. Kesehatan selama ibu mengandung hingga melahirkan harus selalu dipelihara, dan oleh sebab itulah pemikiran akan perawatan kehamilan dan persalinan gratis dicetuskan.  Wanita hamil 

Buktikan Dedikasi Posyandu, Dirikan Posyandu BGM

Buktikan Dedikasi Posyandu, Dirikan Posyandu BGM

Surabaya, eHealth. Menjelang hari-hari terakhir penilaian Lomba Posyandu “Smart & Healthy” tahun 2011, Tim Penilai Lomba Posyandu yang kali ini terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Bapemas KB dan Akademi Gizi (Akzi) berkunjung ke Posyandu Melati I, RT I/RW I Kelurahan Gunung Anyar. Enam kader 

Buktikan Dedikasi Posyandu, Dirikan Posyandu BGM

Buktikan Dedikasi Posyandu, Dirikan Posyandu BGM

Surabaya, eHealth. Menjelang hari-hari terakhir penilaian Lomba Posyandu “Smart & Healthy” tahun 2011, Tim Penilai Lomba Posyandu yang kali ini terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Bapemas KB dan Akademi Gizi (Akzi) berkunjung ke Posyandu Melati I, RT I/RW I Kelurahan Gunung Anyar.

Enam kader dengan penuh semangat melayani kedatangan para ibu dan Balitanya, yang pagi itu cukup banyak berdatangan. “Ada 132 Balita di kelurahan ini,” kata Marfuah (46), Ketua Kader Posyandu yang sudah mengabdi di tempat tersebut selama 26 tahun. Para kader sendiri sangat aktif mendekati warga yang memiliki Balita agar rajin memeriksakan kesehatan ke Posyandu.

Posyandu yang terletak di Jl. Gunung Anyar Lor ini memiliki program PAUD dengan 30 murid serta melakukan inovasi yaitu mendirikan suatu fasilitas untuk ibu hamil dan menyusui bernama Pojok Laktasi. “Pojok Laktasi didirikan bulan September tahun lalu,” jelas Marfuah. “Kegiatannya mencakup pemberian penyuluhan bagi ibu dan menyusui, cara dan posisi menyusui yang benar, perawatan anak, sampai perawatan payudara.”

Tak hanya Posyandu biasa pada umumnya, wanita yang memiliki tiga putra tersebut juga membuka Posyandu BGM. “Pesertanya khusus Balita BGM yang kami undang khusus,” ujarnya. “Disini Balita tersebut diberi PMT penyuluhan dan demo cara pemberian makanan. Fungsinya mengurangi jumlah Balita BGM di kelurahan ini.”

Selain itu terdapat juga Posyandu Lansia, yang kegiatannya dilaksanakan pada minggu ke-3 setiap bulannya.

Inovasi menarik lain adalah adanya bentuk simpan-pinjam dana yang masuk ke Posyandu. Tiap anggota boleh meminjam sejumlah uang yang akan dikenakan “pajak” sebesar 5%. “Keuntungannya biasa kami belanjakan untuk keperluan Posyandu seperti buku-buku, meja dan kursi,” ungkap Marfuah.

Bagaimana kesan-kesan terhadap penilaian tim juri sendiri? “Kekurangannya adalah tidak adanya buku kegiatan untuk umum, yang harus memiliki nama, umur dan tanda tangan, serta dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kegiatan apa saja yang ada di Posyandu,” jelasnya.

Harapan untuk menang dalam lomba ini tentu ada, sebab setelah upaya keras meningkatkan fasilitas, kerja keras dan sebagainya, bentuk penghargaan dapat memotivasi dan mendukung aktifitas yang lebih bermanfaat lagi. “Namun walau tidak menang pun kami akan tetap mendedikasikan diri yang terbaik bagi Posyandu Melati I ini,” tutup Marfuah.(Fns)