Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Lakukan Penilaian Lomba Posyandu Dengan Lima Indikator

Lakukan Penilaian Lomba Posyandu Dengan Lima Indikator

Surabaya, eHealth. Setelah sukses di gelaran tahun sebelumnya, kini Pos Pelayanan Terpadu atau yang lebih dikenal dengan Posyandu di Kota Surabaya kembali ditantang untuk menunjukkan kemampuan dan juga inovasinya dalam lomba Posyandu “Smart & Healthy” Tahun 2017. Lomba yang rutin dihelat oleh Dinas Kesehatan Kota 

Sekaligus Anugerahkan Pemenang Lomba Posyandu Smart & Healthy

Sekaligus Anugerahkan Pemenang Lomba Posyandu Smart & Healthy

Surabaya, eHealth.Setelah sukes dengan gelaran Roadshow Program Kesehatan dan Pameran Puskesmas di tiga pusat perbelanjaan beberapa waktu yang lalu, Dinas Kesehatan Kota Surabaya kembali berencana menggelar Roadshow Program Kesehatan dan Pameran Puskesmas untuk wilayah Surabaya Barat yang akan dilaksanakan tanggal 6 Desember mendatang. Rencana roadshow 

Antusiasme Warnai Penilaian Lomba Posyandu

Antusiasme Warnai Penilaian Lomba Posyandu

Surabaya, eHealth. Memasuki awal Oktober, tim juri lomba Posyandu berkunjung ke wilayah utara Kota Surabaya untuk penilaian babak 15 besar Lomba Posyandu Smart & Healthy Tahun 2011. Posyandu yang kali ini dikunjungi yakni Posyandu Budi Laksana Jaya, Jl. Sidotopo Jaya II/10 RT 3 RW XII Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, hari Senin (3/10).

Tim juri yang terdiri berbagai instansi antara lain Akademi Gizi, PKK Kota Surabaya, Ikatan Bidan Indonesia, LSM WAVI, SPEKTRA, serta Dinas Kesehatan Kota Surabaya disambut dengan nyanyian selamat datang menggunakan alat musik angklung, dilanjutkan dengan paduan suara dari beberapa pengurus Posyandu.

Kepala Puskesmas Sidotopo, dr. Ita Mardiana Primawati juga turut hadir beserta Ketua RW XII, Ketua TP PKK Kelurahan dan Kecamatan, Lurah Sidotopo, hingga Camat Semampir yang bertujuan mendukung Posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sidotopo ini.

Ir. Luki Mundiastuti, SKM, salah satu juri Lomba Posyandu menyatakan kekagumannya terhadap Posyandu Budi Laksana Jaya. “Ada 2.800 Posyandu di Surabaya. Bisa masuk di posisi 15 besar tentunya sangat hebat,” pujinya.

Seperti penilaian tahap II di Posyandu lain, tim juri mewajibkan pengurus Posyandu mengadakan simulasi rapat, bukan lagi penilaian secara teknis.

Simulasi rapat yang diberi waktu 45 menit tersebut diikuti oleh 25 peserta dengan Titik Sugiarti sebagai moderator. Mereka diwajibkan mendiskusikan tiga permasalahan yang disampaikan oleh tim juri yang pertama yakni upaya atau gagasan pemanfaatan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk meningkatkan N/D, kedua adalah upaya mengatasi kemampuan kader di meja 4 yang kurang maksimal, dan yang ketiga yakni upaya yang dilakukan lintas sektor apabila ada Balita keluarga miskin berstatus gizi buruk, tidak memiliki KTP Surabaya dan tidak mau dirujuk untuk melakukan perawatan rawat inap.

Para peserta rapat pun menunjukkan antusiasmenya dalam memecahkan masalah. Hampir semua pihak berlomba-lomba mengungkapkan opini masing-masing, sehingga masalah yang ada memiliki banyak alternatif solusi.

Selesai rapat, Luki pun menyarankan agar adanya CSR dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ini disebabkan oleh masih belum tercapainya persentase N/D yang ditetapkan pemerintah kota Surabaya, yaitu 80%. N/D yang ada di Posyandu ini masih 49%, dimana dari 180 kedatangan Balita ke Posyandu, hanya 89 yang berat badannya naik setiap bulannya. “Salah satu solusinya, perbaiki Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” tutupnya.(Fns)