Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Ramai-ramai Cek Status Gizi di Stan Puskesmas Gading

Ramai-ramai Cek Status Gizi di Stan Puskesmas Gading

Surabaya, eHealth. Hari masih pagi, jarum jam pun masih menunjukkan angka 05.45 WIB. Namun, suasana di Jl. Pacar Pacar Keling Gg. 1 sudah ramai dipadati masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya maupun memanfaatkan layanan publik lainnya yang tersedia. Memang pagi ini, hari Kamis (20/08/2015), masyarakat di 

Sosialisasikan Lima Indikator Keluarga Sadar Gizi

Sosialisasikan Lima Indikator Keluarga Sadar Gizi

Surabaya, eHealth. Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) adalah keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarga. Untuk mencapai keluarga sadar gizi, Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan pelatihan sadar gizi bagi para Kader Posyandu se-Kota Surabaya hari Senin (03/08/2015) di Graha II Dinas 

Untuk Membiasakan Siswa Sarapan Sehat Setiap Hari

Untuk Membiasakan Siswa Sarapan Sehat Setiap Hari

Surabaya, eHealth. Gelaran kampanye sarapan sehat serentak bagi seluruh siswa mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas tetap dilaksanakan serentak di masing-masing sekolah se-Kota Surabaya, hari Rabu (27/05/2015), meski puncak gelaran sarapan sehat yang seharusnya dipusatkan di Sentra Ikan Bulak, Kenjeran yang rencananya dihadiri oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini urung dilaksanakan.

Tim Dinas Kesehatan Kota Surabaya bersama Dinas Pendidikan mengunjungi beberapa sekolah untuk meninjau pelaksanaan kampanye sarapan sehat, salah satunya di SDN Sukolilo 250. Ditemui oleh Kepala Sekolah SDN Sukolilo 250, Dra. Ari Agustin, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita bersama rombongan menanyakan pelaksanaan kampanye sarapan sehat yang baru saja selesai dilaksanakan sebelum tim tiba.

Menurut Dra. Ari Agustin, semua siswa datang ke sekolah dengan membawa bekal sarapan dari rumah dan memulai sarapan bersama. Lanjut ia menuturkan, bekal yang dibawa oleh siswa sebisa mungkin dimasak sendiri oleh orang tua, bukan dengan beli di warung. Karena menurutnya, agar para orang tua juga berperan andil terhadap perkembangan gizi siswa dengan menyediakan sarapan sehat.

Kepala sekolah yang baru bertugas bulan Agustus tahun lalu ini menambahkan, sarapan bersama di SDN Sukolilo 250 tidak hanya dilaksanakan saat ada event semacam ini, melainkan rutin dilakukan satu minggu sekali. Selain mencukupi gizi. hal ini untuk meminimalisir agar siswa tidak jajan sembarangan.

Setelah berdialog dengan Kepala Sekolah dan juga para guru, tim Dinkes dan juga Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga menyapa siswa SDN Sukolilo 250 yang melaksanakan kegiatan olah raga di halaman sekolah. Beberapa siswa diberikan leaflet gerakan cuci tangan pakai sabun agar disebarkan ke teman-teman yang lain dan diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.

Kampanye sarapan sehat serentak bagi siswa sekolah se-Kota Surabaya ini juga mendukung program pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri dalam kegiatan PESAN atau Pekan Sarapan Nasional.
Selain itu juga sebagai bagian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke 722 tahun 2015 sebagai upaya promosi kesehatan pentingnya perilaku sarapan sehat untuk mewujudkan pelaksanaan gizi seimbang melalui kegiatan sarapan pagi di sekolah masing-masing.

Dalam Surat Edaran yang keluarkan Pemerintah Kota Surabaya No. 094/2436/436.6.3/2015 Tentang Himbauan Sarapan Sehat juga menghimbau untuk membiasakan sarapan sehat untuk memenuhi 15-30% kebutuhan gizi harian dengan sarapan yang dilakukan antara bangun pagi hingga jam sembilan pagi yang terdiri dari pangan karbohidrat, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, juga minuman.

Kebiasaan tidak sarapan akan berdampak buruk terhadap proses belajar di sekolah bagi anak sekolah, menurunkan aktifitas fisik, menyebabkan kegemukan pada remaja, orang dewasa, dan meningkatkan risiko jajanan yang tidak sehat. (And)