Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Dapatkan Penghargaan Karena Konsisten Dalam Pengentasan Gizi Buruk

Dapatkan Penghargaan Karena Konsisten Dalam Pengentasan Gizi Buruk

Surabaya, eHealth. Kota Surabaya kembali mendapatkan penghargaan dibidang kesehatan. Kali ini Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini meraih penghargaan dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Gizi (DPD Persagi) Jawa Timur dalam kategori Komitmen dan Konsisten Dalam Pengentasan Gizi Buruk. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua 

Upaya Tangani Gizi Buruk Pada Balita Dengan Formula 100

Upaya Tangani Gizi Buruk Pada Balita Dengan Formula 100

Surabaya, eHealth. Beragam upaya untuk menekan kasus Balita gizi buruk dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan. Salah satunya adalah Puskesmas Dupak yang membuat inovasi formula 100 (F-100) untuk anak kurang gizi agar tidak sampai jatuh ke gizi buruk. Komposisi dari F-100 ini terdiri 

Tanggulangi dengan Pendampingan Keluarga Balita

Tanggulangi dengan Pendampingan Keluarga Balita

Surabaya, eHealth. Kota Surabaya mendapatkan penghargaan Award Gizi dengan kategori Peduli Penanggulangan Gizi Buruk. Menurut Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) DPD Jawa Timur, Andriyanto, AMd.Gz., SH., Mkes, penghargaan tersebut diberikan karena Surabaya mempunyai konsistensi tinggi terhadap penanggulangan gizi buruk.

Pendampingan gizi buruk copy
Salah satu pelayanan di posyandu untuk memantau status perkembangan gizi balita. (/And)

Salah satunya adalah inovasi ”Program Pendampingan Keluarga Balita menuju Keluarga Sehat”. Dalam program pendampingan itu sasarannya adalah keluarga Balita yang memiliki permasalahan gizi yaitu gizi kurang dan gizi buruk selama 9 bulan. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan dengan Akademi Gizi Surabaya. serta melibatkan tenaga Ahli Gizi.

Pendampingan tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2010 hingga tahun 2014. Pada tahun 2010, sebanyak 2776 keluarga yang didampingi, tahun 2011 terdapat 2619 keluarga yang didampingi, 2012 terdapat 1287 yang didampingi dan 2013 terdapat 772 yang sudah didampingi. Pendampingan itu dengan tujuan merubah perilaku masyarakat sebagai penyebab dasar gizi buruk.

Pelaksanaan pendampingan keluarga Balita dilakukan dengan mempelajari potensi keluarga, mempelajari permasalahan keluarga, kemudian melaksanakan dampingan dengan advokasi, diskusi, demonstrasi, dan praktek. Pada tahap akhir dilakukan kajian analisis perubahan berdasarkan indikator keberhasilan mengenai status gizi, pola makan, pola asuh, hygiene/kebersihan lingkungan dan infeksi.

Beberapa kegiatan yang dilakukan saat pendampingan antara lain pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, edukasi dengan leaflet, menyiapkan snack, pendampingan masak, menyuapkan makanan kepada balita dampingan, memotong kuku Balita dampingan, serta kegiatan yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang Balita.

Dengan pendampingan ini didapatkan hasil adanya perubahan rutinitas ke Posyandu yang lebih baik, adanya perubahan pola makan Balita sebelum dan sesudah pendampingan menjadi lebih baik. Selain itu juga adanya perubahan higiene/kebersihan Balita yang lebih baik, adanya sedikit penurunan jumlah ayah yang merokok, dan adanya perubahan status gizi Balita sebelum dan sesudah pendampingan menjadi status gizi yang lebih baik.

Selain program pendampingan, juga ada Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan, Program MP ASI Baduta Gakin, Lokakarya Audit Gizi Buruk, Terapeutic Feeding Center (TFC), Community Feeding Center (CFC), Pelacakan Balita Gizi Buruk, dan juga Operasi Timbang Serentak yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya mengatasi gizi kurang dan gizi buruk. (Ima)