#DulurSehatSby. Dinas Kesehatan Kota Surabaya kembali menyampaikan edukasi kesehatan melalui siaran di RRI Surabaya dalam dialog Surabaya Pagi ini dengan mengangkat Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting. Pada Rabu, (07/02).Dinkes Kota Surabaya menghadirkan narasumber yakni dr. Sri Lestari, M.Kes selaku ketua Tim Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, didampingi oleh Syarifudin Dimas Zarkasyi, S. Tr. Gz staff Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kota Surabaya.

Dalam bincangnya, dokter Riri menjelaskan Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya panjang badan atau tinggi badan Balita menurut Umur sesuai standar. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan yang kronis.

Penyebab kurangnya asupan nutrisi selama masa 1000 Hari Pertama kehidupan dan atau adanya Penyakit Infeksi kronis yang di derita Balita. Tak hanya itu, kondisi stunting juga dipengaruhi faktor ekonomi, kesehatan, lingkungan, akses pangan dan pola asuh orang tua yang kurang.

Langkah upaya Dinkes Kota Surabaya dalam pencegahan stunting secara dini, dengan memberikan tablet tambah darah bagi usia remaja, pemeriksaan kesehatan, salah satunya dengan pengukuran lingkar lengan atas pada Calon Pengantin diatas 23,5 cm dan minum MMS (Multiple Mikronutrien Suplemen).
Ditambahkan oleh Syarifudin Dimas Zarkasyi, disaat ibu hamil juga mengkonsumsi tablet tambah darah atau MMS (Multiple Mikronutrien Suplemen) hingga 90 hari. Memberikan ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan, dilanjutkan pemberian MPASI pada usia 6 sampai 24 bulan sesuai pedoman buku KIA, sehingga jika diterapkan dengan baik dapat membantu mencegah stunting.
Keluarga memiliki peran sentral dalam memberikan perlindungan, nutrisi, dan perawatan dengan memberikan nutrisi yang sehat terutama memberikan asupan tinggi protein hewani, memantau pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak seperti pengukuran tinggi dan berat badan di Posyandu Keluarga. Wajib memberikan ASI Ekslusif, Pemberian MPASI yang sehat, menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam keluarga serta memanfaatkan layanan kesehatan seperti datang ke Posyandu atau ke Puskesmas secara rutin.

#sehatsurabayaku #banggasurabaya