Prof Sun: Kanker Nasofaring ”Keganasan yang Tersembunyi”

Prof Sun: Kanker Nasofaring ”Keganasan yang Tersembunyi”

Surabaya, eHealth. Kanker Nasofaring (KNF) saat ini merupakan salah satu kanker yang memiliki ”keganasan tersembunyi.” KNF dikatakan tersembunyi karena pasien tidak merasakan keluhan pada stadium awal. Pasien baru merasakan kesakitan pada stadium lanjut. Begitu juga tersembunyi dari dokter yang telah menanganinya, sulit terdeteksi karena letaknya sangat tersembuyi di rongga belakang hidung dan langit-langit rongga mulut.

Prof. DR. dr. R. Sunaryadi Tejawinata, Sp. THT (K), Pembina Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Fakultas Kedokteran Unair saat memberikan penyegaran kepada para dokter Puskesmas.
Prof. DR. dr. R. Sunaryadi Tejawinata, Sp. THT (K), Pembina Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Fakultas Kedokteran Unair saat memberikan penyegaran kepada para dokter Puskesmas.\ima

Hal ini disampaikan oleh Prof. DR. dr. R. Sunaryadi Tejawinata, Sp. THT (K), Pembina Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Fakultas Kedokteran Unair saat memberikan penyegaran kepada para dokter Puskesmas yang tergabung dalam pelaksanaan Surabaya Bebas Nyeri Kanker (SBNK), bertempat di Graha Arya Satya Husada, Dinkes Kota Surabaya, hari Rabu (29/01/2014).

”KNF itu tersembunyi, baik dari pasien maupun dari dokter yang menanganinya,” terang Pengurus Pusat Masyarakat Paliatif Indonesia itu.

Karena tersembunyi itulah, tukas pria yang akrab disapa Prof. Sun, Kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut maka sulit untuk disembuhkan. ”KNF sulit sekali ditemukan, kita menemukan pada stadium lanjut, KNF jenis Kanker terbanyak ditemukan di RSU Dr. Soetomo menempati urutan yang ke- 4, pertama Kanker Payudara, kedua Serviks, ketiga paru-paru dan keempat KNF,” ungkapnya.

Lanjut ia katakan bahwa pada stadium dini, KNF tidak memberikan gejala yang khas atau yang subyektif. Hanya memberikan tanda influenza, namun tanda-tanda ini belum memberikan ciri yang khas, karena masih sama dengan influenza biasa. Juga influenza yang lama sembuhnya juga belum bisa dikatakan KNF karena masih mirip alergi.

Untuk mendeteksi dan memeriksa apakah pasien tersebut KNF atau tidak itu tidak mudah karena letaknya yang tersembunyi. Baru diketahui pada stadium lanjut dengan ciri khas sakit kepala yang hebat, hidung tersumbat sangat kuat serta kelumpuhan otot-otot saat menelan sehingga ketika makan sering kali tersedak.

Dengan pertemuan ini Prof. Sun berharap para Dokter Puskesmas yang relatif masih muda-muda diharapkan sedini mungkin menemukan pasien-pasien penderita KNF karena Kanker jenis ini sulit untuk ditemukan pada stadium dini. (Ima)