Kiat Tetap Sehat saat Musim Pancaroba

Surabaya, eHealth. Akhir-akhir ini cuaca di sekitar kita sedang tak menentu. Kadang udara terasa panas hingga menyengat namun terkadang hujan turun, suhu tiba-tiba berubah menjadi dingin. Musim pancaroba seperti inilah banyak orang yang kemudian rawan terserang berbagai penyakit. Penyakit yang sering muncul pada saat pancaroba yaitu flu, diare dan demam berdarah. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari penyakit-penyakit itu.

Dikatakan oleh Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Surabaya, dr. Daniek Suryaningdyah bahwa ketiga penyakit itu sering kali muncul saat musim pancaroba. Hal itu disebabkan karena virus dan kuman ketiga penyakit itu sangat bersahabat dengan musim pancaroba saat ini. Terutama virus influenza (virus RNA dari famili Orthomyxoviridae) yang ditularkan melalui doplet.

Doplet yaitu bakteri yang dikeluarkan oleh penderita, misalkan penderita saat batuk tidak menutup mulutnya dengan saputangan sehingga ada butiran-butiran cairan dari batuknya (doplet) yang bertebaran ke udara. Lalu doplet itu terhirup oleh orang yang sehat bisa juga dari dahak yang dikeluarkan.

Munculnya penyakit itu juga dikarenakan daya tahan tubuh menurun. Saat musim pancaroba daya tahan tubuh menurun seiring dengan cuaca yang panas dingin serta hembusan angin bisa membuat tubuh dalam kondisi labil. Sehingga mudah terinfeksi virus influenza.

Untuk mencegah agar tidak terserang virus influenza, maka yang perlu dilakukan yaitu selalu menjaga kebersihan, pola hidup bersih dan sehat, selalu cuci tangan setelah melakukan aktifitas, dan jangan lupa untuk selalu mengoptimalkan ventilasi rumah untuk sirkulasi udara dan juga cahaya. Jika ada yang sakit segera untuk diobati agar tidak menular keanggota keluarga yang lain.

Untuk waspada terhadap penularan virus influenza hendaknya memakai masker agar tidak mudah tertular, istirahat yang cukup agar kondisi tubuh tidak turun, makan yang banyak agar tidak mudah sakit dan minum vitamin menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

Selain flu, penyakit yang kerap kali muncul adalah diare. Hal ini disebabkan karena banjir yang selokannya meluap sehingga mencemari air yang digunakan sehari-hari. Untuk itu saluran air harus diperhatikan agar tidak tercemari oleh air kotor yang sedang meluap.

Diare adalah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung dan perut sering berbunyi.

Beberapa cara penanggulangan diare antara lain adalah jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.

Pada musim pancaroba ini penyakit yang sangat mengkhawatirkan banyak orang adalah DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti betina atau Aedes albopictus.

Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk kedua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.

Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus untuk penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat

Lingkungan, pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.

Biologis, secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.

Kimiawi, Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.

Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aegypti aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah. (Ima)