Galakkan PSJN Untuk Cegah Penyebaran DBD

Galakkan PSJN Untuk Cegah Penyebaran DBD

Surabaya, eHealth. Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan menggelar apel kesiapsiagaan pencegahan penyakit DBD dengan mengadakan gebyar Pemberantasan Sarang Jentik Nyamuk (PSJN) serentak di wilayah Kota Surabaya, hari Minggu pagi (01/02/2015).

IMG_5639weWali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini memimpin langsung jalannya apel PSJN yang bertempat di halaman Balai Kota Surabaya. Seluruh elemen masyarakat diterjunkan untuk mensosialisasikan dan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di masing-masing wilayahnya, mulai pihak kecamatan, kelurahan, RT dan RW, paguyuban kader, Ibu Pemantau Jentik (Bumantik), Siswa Pemantau Jentik (Wamantik), kader lingkungan, mahasiswa, hingga Perhimpunan Rumah Sakit (PERSI) Cabang Kota Surabaya juga turut andil dalam pemberantasan sarang jentik nyamuk ini.

Wali Kota Surabaya dalam arahannya mengatakan, meski Kota Surabaya masih belum ditetapkan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB), namun semua masyarakat harus waspada akan meningkatnya jumlah kasus DBD ini. Di Surabaya sudah satu warga yang meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui nyamuk Aedes Aegypti ini.

Ia juga memerintahkan kepada seluruh SKPD terkait untuk melaksanakan kerja bakti, menjaga kebersihan dan mewaspadai tempat-tempat yang terindikasi menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.

Selain itu juga, wali kota juga menghimbau kepada seluruh warga untuk rutin mengecek tempat-tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk. Ia berharap, dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, penyebaran penyakit DBD dapat diminimalisir.

Dalam apel tersebut, Dinkes Kota Surabaya juga membagikan bubuk abate, yakni bubuk insektisida yang efektif membunuh larva nyamuk di air kepada seluruh peserta apel untuk digunakan pada tempat penampungan air dengan volume besar dan sulit untuk dikuras.

Turun ke Lapangan

Setelah menggelar apel Gebyar PSJN, wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung bergerak ke dua lokasi di Surabaya, yakni kawasan Barata Jaya dan Medokan Ayu untuk memantau pelaksanaan PSJN. Di lokasi pertama, wali kota kelahiran 20 November ini sempat terlihat marah saat menemukan salah satu rumah yang beralih fungsi menjadi tempat penampungan besi bekas. Hal ini menurutnya menjadi salah satu faktor pemicu berkembang biaknya jentik nyamuk. Risma pun memerintahkan kepada pemilik bangunan untuk segera memindahkan tumpukan besi tersebut agar tidak menjadi sarang penyakit, maupun mengganggu keindahan lingkungan sekitar.

Di lokasi kedua, wali kota berinteraksi dengan warga maupun petugas Puskesmas Medokan Ayu yang melaksanakan pemantauan PSJ ke rumah warga. Di lokasi tersebut, ia juga turut memantau jentik nyamuk yang berada di tempat –tempat penampungan air warga. (And)