Bangun Karakter Positif Remaja Melalui FGD

Bangun Karakter Positif Remaja Melalui FGD

Surabaya, eHealth. Puskesmas Tambak Rejo kembali menghelat FGD (Forum Group Discussion)  Posyandu Remaja Mandiri Kecamatan Simokerto dengan tajuk “Pengaruh Globalisasi, Problem dan Kesehatan Mental Remaja,”  yang diadakan di atrium lantai 1 Kapas Krampung Plaza, hari Minggu, (24/11/2013).

Dalam FGD kali ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten dibidangnya masing-masing, yakni seorang motivator dan psikolog.

talkshow posyandu remaja
dr. Zain Budi Syultoni ketika menjelaskan beragam kendala permasalahan remaja. (\ian)

Narasumber pertama, dr. Zain Budi Syultoni, yang juga sebagai motivator menerangkan seputar kehidupan remaja dan perkembangannya. Pria yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana SKIPPER Jawa Timur ini menjelaskan beragam kendala permasalahan remaja, antara lain merokok, pengaruh Narkoba, minuman keras, hingga masalah kegalauan mencari jati dirinya. Ia mengambil contoh pengaruh dari lingkungan remaja, kalau tidak merokok dianggap banci, biar tampak macho, lalu coba-coba merokok dan akhirnya keterusan.

Belum lagi, kenakalan remaja yang kerap terjadi di publik, dimana ia mengutip data dari situs beritasatu.com, dr. Zain memaparkan kenakalan remaja meningkat 36.66% dengan 1.094 kasus pencurian yang sebagian besar dilakukan dibawah pengaruh minuman keras selama tahun 2012.

Sedangkan sumber data Demografi Kesehatan Indonesia, rata-rata tingkat kasus aborsi 2,4 juta per tahun dan 800 ribu pelakunya masih berusia remaja. Lalu terdapat 1.283 kasus HIV/AIDS dan 52 ribu korban yang terinfeksi virus ini diantaranya adalah remaja.

Kenapa ini bisa terjadi? Dokter penghobi dunia fotografi ini mengatakan, masa remaja dianggap sebagai masa penuh tantangan dan masa labil sehingga timbul perilaku yang menyimpang. “Perlu adanya pemahaman yang cukup untuk mengerti kondisi, baik diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya saat memberikan materi dihadapan undangan yang kesemuanya para remaja ini.

Selain perilaku diatas, adanya perkembangan remaja terkait perubahan fisik juga memunculkan ketertarikan terhadap lawan jenis. Secara kognitif, lebih menunjukkan kecenderungan berpikir dan bertindak, emosi, timbulnya reaksi-reaksi emosi yang masih labil dan belum dikendalikan secara baik oleh para remaja.

“Harus ada perubahan!” tukas dr. Zain dengan semangat. Menurutnya, perubahan tersebut memang membutuhkan proses yang panjang.

Ia pun memberikan kunci agar remaja bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan dengan 3 tahapan, yang pertama adalah mindset, yakni ciptakan konsep-konsep yang baru atau ide segar yang bersifat positif. Tekankan juga bahwa kita mampu untuk memecahkan masalah yang kita hadapi. Yang kedua adalah Collaboration atau kerjasama, karena sebagai makhluk sosial harus bisa berinteraksi dan berbagi dengan lainnya. Dan yang ketiga ada Berdoa, karena usaha tanpa dibarengi dengan doa adalah sia-sia.

Membangun Karakter Positif

Di tempat yang sama, Ismi Minarsy psikolog dari seBAYA Jatim menjelaskan untuk membangun karakter positif agar sukses di masa depan yang dibutuhkan life skill yakni ketrampilan hidup. Dimana, kemampuan psikososial tiap individu untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Adanya kecakapan hidup dalam life skill antara lain muncul kesadaran diri, empati, komunikasi efektif, hubungan antar personal dan kemampuan mengendalikan emosi, penyesuain diri terhadap tekanan-tekanan, berpikir kreatif dan kritis, serta efektif pembuatan keputusan pemecahan masalah.

Sementara itu, Edy Purwanto selaku Pembina Posyandu Remaja Puskesmas Tambak Rejo ini menuturkan tujuan acara ini merupakan upaya untuk mmeningkatkan kualitas SDM remaja di wilayah Kecamatan Simokerto. Remaja bisa termotivasi untuk mengembangkan dirinya. Memberikan solusi bagi remaja tentang permasalahan remaja terutama masalah kesehatan. Dan, upaya memberikan wawasan luas pada remaja sebagai agen pembaharuan bangsa. (Ian)