Bakti Sosial Pertama di Tahun 2015

Bakti Sosial Pertama di Tahun 2015

Surabaya, eHealth. Jarum jam masih menunjukkan pukul enam pagi, namun Ibu Siti (63), warga Simo Pomahan sudah datang menuju ke lokasi bakti sosial sembari ditemani anaknya. Setelah mendaftar dan menunggu panggila dari petugas bakti sosial, ia kemudian menuju ke meja pengobatan umum. Kepada dokter, ia mengeluh kakinya sering kesemutan dan pusing. Oleh dokter nenek 2 cucu ini diarahkan ke meja laboratorium yang terletak tak jauh dari meja pengobatan umum. Dari hasil laboratorium, ia didiagnosa asam urat. Akhirnya dokter memberi resep untuk Bu Siti yang obatnya langsung diambil di meja obat.

IMG_4502ePagi itu, tidak hanya bu Siti yang berobat, namun lebih dari seribu pasien datang untuk memeriksakan kesehatannya di Bakti Sosial pelayanan kesehatan terintegrasi yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Bakti Sosial yang dilaksanakan pertama kali di tahun 2015 ini bertempat di Simorejo Baru B, Kecamatan Sukomanunggal Surabaya, hari Rabu (21/01/2015).

Beragam layanan kesehatan tersedia di lokasi bakti sosial, mulai dari pelayanan pengobatan umum, gigi, pemeriksaan ibu hamil, imunisasi, pengobatan khusus Lansia, hingga laboratorium. Tidak hanya pelayanan kesehatan gratis saja yang ada di lokasi Baksos, namun juga pelayanan publik lainnya juga tersedia disini.
Pelayanan tersebut seperti pendaftaran BPJS bagi masyarakat, layanan Rumah Bahasa dan Sapa Warga oleh Dinas Komunikasi dan Informatika, pelayanan ambulans gratis yang disediakan oleh Dinas Sosial, pembagian bibit tanaman oleh Dinas Pertanian, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, hingga pelayanan surat kependudukan oleh Dispendukcapil.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini hadir dan langsung berinteraksi dengan warga sekitar. Dalam arahannya, walikota meminta masyarakat untuk benar-benar memanfaatkan kegiatan bakti sosial ini. “Semua pelayanan masyarakat ada disini semua, jadi ibaratnya Pemerintah Kota Surabaya ‘boyongan’ ke Simorejo,” tukas Risma.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di kota pahlawan ini juga mengingatkan terkait kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue. Ia pun menghimbau untuk terus digalakkan pemberantasan sarang nyamuk di masing-masing wilayah untuk mencegah meningkatnya kasus DBD seiring dengan datangnya musim penghujan seperti sekarang ini. Risma menambahkan, fogging bukan satu-satunya jalan untuk menekan angka penyebaran DBD. Hal ini karena fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuknya masih hidup. Apalagi, lanjutnya, asap fogging juga racun dan berbahaya buat manusia. “Jadi yang paling efektif ya PSN tadi,” ujar walikota saat menjawab permintaan warga terkait permintaan fogging di wilayahnya untuk mencegah DBD.

Ditargetkan, program bakti sosial yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2009 ini akan rutin dilaksanakan sebanyak 26 kali di tahun 2015 ini. Dimana nanti akan digilir setiap kelurahan yang akan dijadikan lokasi bakti sosial ini. (And)