Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Dapat Timbulkan Kematian Jika Tidak Ditangani Dengan Segera

Dapat Timbulkan Kematian Jika Tidak Ditangani Dengan Segera

Surabaya, eHealth. Salah satu ciri-ciri penyakit Difteri adalah nyeri tenggorokan dan sakit saat menelan, disertai dengan demam tinggi. Difteri disebabkan oleh bakteri, menyerang segala usia terutama Balita yang belum diimiunisasi. Apabila tidak ditangani lebih lanjut, kuman penyebab Difteri ini dapat menimbulkan racun yang sangat berbahaya 

Targetkan Seluruh Balita di Surabaya Terlayani Imunisasi

Targetkan Seluruh Balita di Surabaya Terlayani Imunisasi

Surabaya, eHealth. Kementerian Kesehatan RI kembali menyelenggarakan kampanye Bulan Imunisasi Campak dan Polio. Kampanye yang ditujukan untuk meminimalisasi bahaya penyebaran penyakit Campak dan Polio ini juga dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang dimulai tanggal 18 Oktober 2011. Pembukaan kampanye Bulan Imunisasi Campak dan Polio 

Atasi Gizi Buruk, Kedepankan Program Gizi

Atasi Gizi Buruk, Kedepankan Program Gizi

Surabaya, eHealth. Program gizi dari beberapa Puskesmas di kota pahlawan menarik perhatian mereka yang berkecimpung di bidang kesehatan dari daerah-daerah lain. Puskesmas Sidosermo adalah salah satu tempat tujuan pembelajaran mereka, dikarenakan Puskesmas ini dikenal mengedepankan keunggulannya dalam penanganan masalah gizi pada masyarakat di sekitarnya.

Sebanyak 14 orang dari Direktorat Bina Gizi yang berasal dari berbagai provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia melakukan kunjungan ke Puskesmas Sidosermo, hari Rabu (19/10), yang disambut langsung oleh Kepala Puskesmas Sidosermo dr. Wiwin Istiyah dan dr. Kartika Sri Rejeki dari Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Rombongan ini berasal dari Lampung, Tasikmalaya, Bali, Banjarmasin, Sulawesi Utara, Papua, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Jambi, Sulawesi Tenggara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau dan Sulawesi Selatan. Tujuan kedatangan rombongan ini adalah mempelajari tatalaksana penanggulangan gizi buruk dan rawat jalan serta integrasinya dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Kunjungan lapangan ini terselenggara sebagai salah satu bagian dari Pertemuan Evaluasi Pencapaian Kinerja yang melibatkan 120 orang dari 33 provinsi, kota, kabupaten, dan Puskesmas terpilih se-Indonesia. Selain Puskesmas Sidosermo, rombongan juga berkunjung ke Puskesmas Jagir, Puskesmas Dupak, Puskesmas Gundih, RSUD dr. Soetomo, serta beberapa Posyandu di Kota Surabaya.

dr. Wiwin menyatakan, jarak yang dekat dengan Akademi Gizi di jalan Bendul Merisi menumbuhkan fokus di bidang gizi, yang menjadikan Puskesmas ini memiliki layanan unggulan di bidang tersebut. “Kami memiliki Poli Gizi khusus bernama Poli Gizi Insan Ceria,” katanya seraya menambahkan bahwa terdapat cukup banyak Balita gizi buruk di lingkungan kerja Puskesmas yaitu Kelurahan Sidosermo, Bendul Merisi dan Margorejo.

Poli Gizi Insan Ceria menyediakan fasilitas-fasilitas yaitu konsultasi gizi, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), demo masak, Taman Gizi BGM (konseling, penyuluhan gizi), kelas Ibu pintar, serta Green, Clean and Healthy Project. Yang terakhir ini membuat aktifitas-aktifitas yang langsung melibatkan masyarakat. “Setiap hari Jumat kami mengadakan Jumat Jentik, yaitu membersihkan bak mandi warga dari kemungkinan adanya jentik nyamuk penyebab DBD, yang dilakukan bersama para kader lingkungan,” ungkap Sri Kanti, petugas gizi dari Puskesmas Sidosermo.

Setelah paparan, rombongan dibawa ke lantai dasar tempat ruang Poli Gizi berada. Mereka diberi informasi data-data jumlah kasus gizi buruk, peserta ASI eksklusif, data ibu hamil dan nifas, dan sebagainya, sembari ditunjukkan secara langsung program gizi di Posyandu yang berada di lingkungan kerja Puskesmas yang berdiri pada tahun 1992 tersebut.(Fns)