Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Kue Cantik Manis Hasil Kreasi kader Posyandu Melati

Kue Cantik Manis Hasil Kreasi kader Posyandu Melati

Surabaya, eHealth. Suasana Balai RW II Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri tampak penuh sesak dengan kehadiran puluhan orang tua beserta Balitanya yang saat itu memang berkumpul dalam kegiatan Posyandu sekaligus turut berlaga dalam babak penyisihan lomba Posyandu “Smart & Healthy” tahun 2011 yang diadakan oleh Dinas 

Kreasi Susu dan Bubur Agar Memiliki Nilai Gizi Tinggi

Kreasi Susu dan Bubur Agar Memiliki Nilai Gizi Tinggi

Surabaya, eHealth. Pada babak penyisihan lomba Posyandu “Smart & Healthy” Tahun 2011, kali ini tim juri bertandang ke Posyandu Melati, hari Selasa (8/3). Posyandu yang yang bertempat di RT 1/RW 2, Kelurahan Genting, Kecamatan Asemrowo, Surabaya ini memiliki keunggulan dimana kader Posyandu yang kreatif dalam 

drg. Sussi: “Posyandu dari Masyarakat untuk Masyarakat”

drg. Sussi: “Posyandu dari Masyarakat untuk Masyarakat”

Surabaya, eHealth. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Salah satu bentuk mengoptimalkan hasil kegiatan Posyandu yaitu melalui penyelenggaraan lomba Posyandu dengan tajuk “Smart & Healthy”.

Dilatarbelakangi oleh niat dan upaya mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia dengan mengutamakan potensi tumbuh kembang anak, yang merupakan ujung tombak dalam menciptakan generasi yang sehat dan maju, maka hal tersebut dapat diwujudkan apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Contoh pelayanan kesehatan paling sederhana yaitu Posyandu.

Ditemui oleh tim eHealth di ruang kerjanya, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PSDMK) Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Yohana Sussie Emissa mengatakan bahwa lomba ini berfungsi untuk turut meningkatkan peran serta masyarakat. Supaya masyarakat juga sadar akan hidup sehat, tidak selalu tergantung pada instansi-instansi pemerintah.

“Masalah kesehatan bukan milik Dinkes saja, namun masyarakat juga berkontribusi memberi peran serta. Salah satunya dengan cara menaikkan kunjungan ke Posyandu, agar menyemangati mereka yang menjalankan, seperti para kader,” ungkap wanita yang akrab disapa drg. Sussie ini. Jadi, bagaimana menjadikan Posyandu sebagai screening awal dari masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat, bukan lagi Puskesmas, karena Posyandu memiliki cakupan yang lebih sempit dan terjangkau. Bagaimana mengusahakan agar Posyandu menjadi awal dari kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, yang beberapa kegiatannya mencakup melihat tumbuh kembang anak dan balita dan melakukan imunisasi. Posyandu bersifat “Dari masyarakat untuk masyarakat”.

Dua tahun sebelumnya lomba Posyandu ditangani oleh Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan, namun tahun ini ganti dipegang oleh Bagian PSDMK. “Mungkin karena PSDMK sekarang memiliki pengembangan bidang kemasyarakatan,” jelas pembina dan pengarah Lomba Posyandu untuk tahun 2011 ini.

Untuk menyesuaikan waktu, tenaga dan kondisi, alumnus SMAN 5 Surabaya tahun 1984 ini mengatakan peserta lomba dibatasi paling banyak 3 Posyandu dari total 31 kecamatan yang ada di kota Surabaya. Nantinya dari total 93 peserta ini akan dipilih 10 Posyandu sebagai finalis, dan 3 Posyandu sebagai juara utama. Keterlibatan pihak luar untuk menjadi juri juga diperlukan, sebagai bentuk penyesuaian waktu dan kondisi.

Sejak bulan Januari hingga Februari 2011 para panitia dan juri melakukan koordinasi, seperti membuat dan mengkoreksi indikator variabel penilaian. Pada bulan Maret, tim mulai turun ke lapangan untuk pelaksanaan penilaian di 93 Posyandu yang sudah terdaftar dalam lomba ini.

Perlu diketahui, Posyandu memiliki 4 strata yaitu Pratama, Madya, Purnama, dan Mandiri. Lomba Posyandu pada tahun ini tidak mengkategorisasi Posyandu dari perbedaan strata tersebut, sebab selain karena keterbatasan waktu, juga terkait dengan tujuan lomba yaitu strata posyandu di Surabaya yang harus ditingkatkan menjadi Purnama dan Mandiri, dua strata tertinggi.

Secara teknis, lomba Posyandu pada tahun ini tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini kita mendiskusikan dan memperbaiki variabel penilaian dari masukan-masukan yang diterima pada tahun lalu,” lanjut wanita berusia 43 tahun ini. Aneka koreksi dan detail penambahan atau pengurangan variabel disepakati bersama-sama.

Keterlibatan pihak swasta seperti Lembaga Swadaya Masyarakat seperti Wahana Visi dan Spektra mempermudah proses penilaian, sebab pihak-pihak tersebut telah berpengalaman membantu pelaksanaan lomba Posyandu di tahun-tahun sebelumnya. Wahana Visi sendiri menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai bentuk bakti mereka untuk pemberdayaan masyarakat, dalam hal ini bidang kesehatan, yang pada kesempatan ini turut membantu pelaksanaan lomba Posyandu “Smart & Healthy” tahun ini. (Fns)