Tips Cegah Dampak Abu Vulkanik

Surabaya, eHealth. Erupsi Gunung Kelud yang terjadi sejak kamis malam (13/02/2014) menimbulkan sebaran abu sejauh ratusan kilometer, sejak malam bahkan hingga jam-jam aktifitas manusia di pagi hari. Bagaimana menjaga kesehatan di tengah kepungan paparan abu vulkanik?

Paparan abu di udara umumnya mengganggu kesehatan mata, hidung, dan tenggrokan. Paparan abu dalam waktu pendek belum diketahui memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan. Begitu pula dampak paparan abu vulkanik bagi kesehatan bila terjadi dalam waktu yang lebih lama lagi.

Namun masyarakat diminta agar menghindari terpapar abu vulkanik. Masker yang efektif harus dikenakan bila kondisi udara penuh dengan partikel abu vulkanik.

Penderita bronchitis kronik, emphysema, dan asma perlu mengambil langkah yang lebih waspada untuk menghindari paparan abu. Mereka diharapkan tetap berada di dalam ruangan dan menghindari paparan yang tidak diperlukan terhadap abu.

Kenakan selalu masker dan busana yang tertutup saat abu sedang memenuhi udara. Bila masker tidak tersedia, tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan, kain, atau baju. Masker sementara ini akan membantu menyaring partikel abu berukuran besar yang berpotensi menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan. Membasahi kain dengan air akan membantu keefektifan kerja masker sementara.

Ketika situasi sudah aman, dan abu sudah bisa mulai dibersihkan lakukan dalam kondisi terbuka. Bila abu masuk ke dalam rumah, bukalah lebih dulu semua jendela dan pintu agar memberi akses udara masuk, kemudian baru bersih-bersih. Basahi pula abu jika memungkinkan untuk mencegah penyebarannya. Selalu tutup pintu rumah ketika abu sedang memenuhi udara. (fns/dari berbagai sumber)