Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Menjadi Remaja Berkualitas dalam Berbagai Bidang

Menjadi Remaja Berkualitas dalam Berbagai Bidang

Surabaya, eHealth. Menyambut Youth Day, Dinas Kesehatan Kota Surabaya menunjukkan kepedulian yang sangat besar terhadap dunia kesehatan melalui aktifitas para remaja. Kesehatan memang harus ditanamkan kepada setiap orang mulai dari usia belia, agar kebiasaan-kebiasaan yang sehat dapat dilestarikan sampai mereka tumbuh dewasa dan membawa pengaruh 

Mencegah Terjadinya Sindrom Pemberian Makanan

Mencegah Terjadinya Sindrom Pemberian Makanan

Surabaya, eHealth. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sebagai langkah pemulihan pada Balita gizi buruk haruslah diberikan asupan makanan sebanyak-banyaknya. Namun anggapan itu ternyata kurang tepat dan justru berakibat fatal yang berujung kematian jika memberikan asupan makanan kepada penderita gizi buruk tanpa mengukur takaran dan gizi 

Perhatikan Gizi Seimbang Balita

Perhatikan Gizi Seimbang Balita

Surabaya, eHealth. Perbaikan gizi merupakan bagian dari pembangunan bidang kesehatan dan sebagai salah satu program penting dalam rangka mewujudkan pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Karena itu, perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu investasi dengan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang yang nyata.

Oleh karena itu untuk memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-60, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Cabang Kota Surabaya mengambil tema ”Gizi Seimbang Investasi Bangsa”. Pada acara tersebut, para ibu Balita yang hadir diberikan wawasan lewat Talk Show dengan tema ”Waspadai Gizi Balita Anda” yang disampaikan oleh dr. Hj. Sri Adiningsih, dr., MS., MCN

Dalam talkshow itu, dr. Sri Adiningsih mengajak para ibu Balita untuk memperhatikan gizi Balitanya, ”Apakah Balita anda kecukupan gizi?” tanya dokter yang akrab disapa dr. Dien ini kepada ibu-ibu yang hadir.

Ia pun menjelaskan, dalam hal ini Balita yang kekurangan gizi pada awalnya ditandai oleh adanya gejala sulit makan. Karena gejala ini seringkali tidak diperhatikan oleh orang tua, padahal bila berjalan lama akan menyebabkan berat badan anak tidak meningkat atau bila ditimbang hanya meningkat 200 gram setiap bulan. Padahal idealnya Balita sehat peningkatannya diatas 500 gram perbulan.

Lanjut dr. Dien mengatakan bahwa masalah sulitnya makan itu dipengaruhi oleh pola asuh yang salah dan kurangnya pengatahuan bagi sang ibu. ”Seyogyanya ibu maupun pengasuh bayi tidak meremehkan gejala sulit makan, karena hal ini merupakan awal dari gejala kurang gizi,” paparnya.

Namun masalah kesulitan makan pada anak yang dihadapi setiap keluarga bisa jadi berbeda satu sama lain. Karena selera makan yang rendah bukan hanya karena gangguan penyakit saja, tetapi bisa juga diakibatkan jenis dan bentuk makanan Balita yang kurang diperhatikan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi para ibu perlu mengenal tentang konsep gizi seimbang serta pengetahuan gizi pada bayi dan Balita serta pola pemberian makanan sebagai pendamping ASI. Dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan seorang ibu Balita akan dapat memberikan fokus yang tepat pada pengasuhan bayi atau Balitanya.

Gizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur dalam takaran porsi makan sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak serta sedikit protein. Zat pembangun atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapat dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati).

Makanan yang mengandung zat tenaga yakni berasal dari karbohidrat dan lemak. Beberapa contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah beras, jagung, sagu, singkong dan gula. Makanan yang mengandung lemak yakni daging berlemak, margarin, keju, minyak goreng, jeroan dan berbagai macam lainnya.

Sedangkan makanan yang mengandung zat pembangun dari protein yakni sumber protein hewani dari daging, ikan, ayam, hati, telur dan susu, sumber protein nabati dari kacang-kacangan, tahu dan tempe. Dan makanan yang berfungsi sebagai zat pengatur adalah vitamin dan mineral yang bisa didapatkan dari makanan sayur, buah seperti kangkung, bayam, wortel, pepaya, pisang, tomat, mangga dan banyak lainnya.

Untuk hidup sehat harus memenuhi semuan unsur tersubut. Namun jika terjadi kekurangan dan kelebihan dari masing-masing unsur itu bisa menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan yang prima. (Ima)