Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Tiga Hari Puskesmas Dupak Jalani Penilaian Akreditasi

Tiga Hari Puskesmas Dupak Jalani Penilaian Akreditasi

Surabaya, eHealth. Selama tiga hari ini, mulai tanggal 28 – 30 Juli 2016 menjadi hari yang menentukan bagi tiga Puskesmas di Kota Surabaya, yakni Puskesmas Jagir, Puskesmas Dupak dan juga Puskesmas Pucang Sewu. Pasalnya, tahun ini ketiga Puskesmas tersebut menjalani penilaian akreditasi Puskesmas oleh tim 

Pemeriksaan IVA Gratis Tetap Digandrungi

Pemeriksaan IVA Gratis Tetap Digandrungi

Surabaya, eHealth. Salah satu bentuk promosi kesehatan oleh Puskesmas di Kota Surabaya yakni melalui kegiatan roadshow program kesehatan yang diadakan dihelat di berbagai wilayah di kota pahlawan ini. Sebagai pembuka roadshow tahun 2013, Puskesmas di wilayah Surabaya Utara berlomba-lomba menunjukkan kreatifitas dan keunggulannya masing-masing. Roadshow 

Aplaus Menkes Untuk Pelayanan Puskesmas Surabaya

Aplaus Menkes Untuk Pelayanan Puskesmas Surabaya

Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi SpA. MPH berkunjung ke salah satu poli di Puskesmas Dupak
Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi SpA. MPH berkunjung ke salah satu poli di Puskesmas Dupak.

Surabaya, eHealth. Puskesmas Dupak mendapat tamu istimewa. Pada hari Selasa (02/04) Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi SpA. MPH berkunjung ke salah satu Puskesmas ISO di Surabaya. Dalam kunjungan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Menkes diajak berkeliling melihat pelayanan yang ada di Puskesmas Dupak.

Di Puskesmas Dupak, Menkes dr. Nafsiah tidak hanya berkeliling melihat pelayanan yang ada disana. Namun juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan pasien dan para kader. Menkes menanyakan sejauh mana pengetahuan para kader terkait peran mereka sebagai ujung tombak kesehatan di masyarakat.

Kepala Puskesmas Dupak dr.Nurul Lailah yang mendampingi Menkes menceritakan sejarah singkat perkembangan Puskesmas Dupak. Puskesmas yang dulunya adalah Puskesmas Pembantu (Pustu) kini telah berkembang menjadi Puskesmas ISO yang sehari-hari mendapat kunjungan sekitar 200 sampai dengan 300 pasien.

Puskesmas yang terletak di Jl. Dupak Bangunrejo Gang Poliklinik No. 6 ini juga merupakan salah satu Puskesmas yang menyediakan layanan penangan HIV/AIDS. Dr. Nurul mengatakan bahwa di wiliayah kerjanya ada dua lokalisasi yakni Bangunsari dan Tambakasri. Dia menyadari kondisi tersebut sangat rentan terhadap masalah penyakit seks menular (PSM). Akhirnya, dibuatlah layanan klinik kesehatan reproduksi.

“Di klinik ini para pekerja seks komersial (PSK) rutin sebulan sekali datang untuk konseling dan kontrol,” jelas dr. Nurul kepada Menkes.

Selain layanan klinik kesehatan reproduksi, Puskesmas Dupak juga memiliki layanan unggulan diantaranya konseling pengguna narkoba, PITC untuk mengidentifikasi orang-orang yang punya gejala HIV/AIDS, serta pemeriksaan lengkap bagi ibu hamil. Layanan tersebut ditunjang dengan keberadaan 13 poli yang siap melayani masyarakat. Diakhir lawatannya di Puskesmas Dupak, Menkes dr. Nafsiah menyempatkan diri berdiaolg dengan penderita HIV/AIDS di ruang tertutup.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes dr Nafsiah mengatakan adanya perbedaan karakteristik antara puskesmas di pedesaan dan puskesmas di perkotaan. Menkes akan fokus untuk mengembangkan puskesmas perkotaan dengan merujuk pada pelayanan dan fasilitas yang ada di Puskesmas Dupak. “Saat ini, kami memang sedang fokus mengembangkan puskesmas di wilayah perkotaan. Tapi sejauh ini saya melihat fasilitas dan penanganan yang ada di sini sudah sangat baik,” kata Menkes. (dot)