Hujan Abu, Hindari Aktifitas di Luar Ruangan

Hujan Abu, Hindari Aktifitas di Luar Ruangan

Surabaya, eHealth. Adanya erupsi Gunung Kelud sejak hari Kamis malam (13/02/2014) menyebabkan adanya hujan abu di berbagai wilayah di Pulau Jawa, termasuk Surabaya. Hal ini membuat aktifitas masyarakat terganggu dengan pekatnya abu dari Gunung Kelud.  Oleh karena itu, sebagai langkah preventif atau pencegahan untuk melindungi masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Surabaya berinisiatif untuk membagikan masker kepada masyarakat, hari Jumat pagi (14/02/2014).

pembagian masker oleh dinkes kota surabaya
Kenakan selalu masker dan busana yang tertutup saat abu sedang memenuhi udara. (/and)

Erupsi Gunung Kelud di wilayah perbatasan Kediri, Blitar dan Malang, Provinsi Jawa Timur, yang terjadi pukul 22.50 WIB menyebabkan sebaran material vulkanik ke wilayah Jawa Timur seperti Malang, Purbalingga, hingga Surabaya; bahkan abu juga menghampiri Jawa Tengah akibat dahsyatnya letusan.

‘Hujan abu’ yang pekat membuat cuaca Kota Surabaya menjadi ‘mendung’, jarak pandang terbatas (sekitar 10 hingga 15 meter) dan warga berisiko terkena paparan abu yang bisa mengganggu pernapasan. Setiap pengendara kendaraan bermotor dihimbau untuk berhati-hati, dan khusus untuk pengendara sepeda motor hendaknya mengenakan masker, kacamata, helm, dan jaket yang tebal agar debu tidak masuk ke dalam tubuh.

Menyikapi kondisi tersebut Dinas Kesehatan Kota Surabaya berinisiatif membagi-bagikan masker di sepanjang jalan Jemursari dan sekitarnya. Hampir seluruh karyawan Dinkes turun ke jalan di depan kantor dan di tiga perempatan lampu merah sekitarnya, membagikan masker untuk pengguna jalan yang belum memakai masker.

Sebanyak kurang-lebih 600 kotak masker bertali panjang (yang biasa digunakan di rumah-rumah sakit, bukan yang dijual bebas) dibagikan, sehingga total ada 30,000 buah masker. Saat persediaan habis dan banyak warga yang masih belum mengenakan masker, Dinkes kembali merogoh persediaan masker dari Gudang Farmasi Kesehatan.

Mengenai partikel abu vulkanik yang turun sangat pekat, Kepala Seksi wabah dan Bencana Dinkes Kota Surabaya dr. Ponco Bangun Nugroho menghimbau agar warga tetap tenang dan tetap melakukan tindakan-tindakan preventif seperti mengenakan masker saat ke luar rumah, menutup makanan, dan tidak beraktifitas di luar rumah jika tidak diperlukan.

“Abu (vulkanis Gunung Kelud, Red) ini dipastikan mengandung silica, namun silica dapat menyebabkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) jika sudah terpapar dalam waktu lama dan jumlah besar,” Pungkasnya.” (fns)