Ajarkan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Kepada Kader

Ajarkan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Kepada Kader

Surabaya, eHealth. “Apakah anda sering merasa sedih? Tidak dapat menikmati pekerjaan, olah raga atau hobi anda? Sering merasa lelah? Kesulitan Tidur? Sering menyalahkan diri sendiri? Sulit mengambil keputusan? Ingin mengamuk atau berdiam diri? Atau bahkan hidup ini tidak menarik lagi bagi anda? Jika anda lebih banyak menjawab “Iya,” maka waspadalah! Mungkin anda mengalami depresi dalam kehidupan anda.”

Sosialisasi kesehatan jiwa
dr. Agustina Konginan, SpKJ, Staf Psikiatri dan paliatif RSUD Dr. Soetomo Surabaya saat menyampaikan materi mengenai Deteksi Dini Gangguan Jiwa. (/And)

Hal ini diungkapkan oleh dr. Agustina Konginan, SpKJ, Staf Psikiatri dan paliatif RSUD Dr. Soetomo Surabaya saat menyampaikan materi mengenai Deteksi Dini Gangguan Jiwa di hadapan kader kesehatan se-Surabaya, hari Selasa, (29/10/2013) bertempat di gedung Pertemuan TP PKK Kota Surabaya.

Ia menambahkan, ada delapan kategori untuk bisa dikatakan sehat secara mental yang berdasarkan kriteria dari World Health Organization (WHO), yakni mudah beradaptasi, memiliki daya juang yang besar, lebih suka memberi daripada menerima, manajemen stres yang baik, suka menolong, instropeksi diri, dapat memberi solusi yang saling menguntungkan, asertif serta kasih sayang.

Sedangkan penyebab gangguan jiwa ini bisa dari organik maupun fungsional, seperti faktor genetik, virus, malnutrisi, hingga faktor sosial seperti interaksi dalam keluarga, maupun lingkungan dan budaya sekitar. “Gangguan jiwa juga bisa terjadi pada usia anak-anak hingga lansia, namun lebih banyak menyerang usia dewasa hingga lansia,” tukas dr. Agustina.

Tanda-tanda jika seseorang mengalami gangguan jiwa ringan atau depresi bisa dilihat dari perubahan dalam kesehariannya, seperti penampilan, perilaku, mood atau suasana perasaan, persepsi dan kognitif.

“Kalau ibu-ibu melihat teman atau salah satu keluarga anda yang biasanya penampilannya necis atau rapi, tiba-tiba berubah terlihat lusuh, atau yang biasanya rajin sekolah tapi tiba-tiba sering membolos atau suka melakukan pelanggaran, maka dekati dan tanyakan, karena biasanya mereka memiliki masalah dalam dirinya,” ujar ibu yang juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Ini.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinkes Kota Surabaya, Sufiah Rahmawati, SKM  saat ditemui tim eHealth mengatakan, adanya sosialisasi kesehatan jiwa bagi kader kesehatan yang dihelat oleh Dinkes Kota Surabaya ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta perhatian terhadap kondisi psikologis untuk bisa menghindari dan menanggulangi akan terjadinya gangguan jiwa (mental), baik dari diri sendiri maupun orang lain.

Selain itu, lanjut wanita yang akrab disapa Sofi ini, peran kader sebagai “jembatan” Dinkes Kota Surabaya dengan masyarakat dapat melaporkan kepada Dinkes ataupun Puskesmas terdekat jika mendapati warga sekitarnya yang mengalami gejala gangguan jiwa, agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. (And)