Ajari Remaja Kesehatan Reproduksi Sejak Dini

Surabaya, eHealth. Remaja selalu mengalami pergolakan, baik secara fisik maupun psikis. Untuk itulah Posyandu Remaja Puskesmas Peneleh dibentuk, dan kemudian melakukan banyak kegiatan yang melibatkan remaja dari berbagai daerah di lingkup kerja Puskesmas Peneleh untuk mendiskusikan hal-hal edukatif seputar dunia remaja.

 

Untuk ke-4 kalinya Focused Group Discussion (FGD) diadakan oleh Posyandu Remaja Puskesmas Peneleh, yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan, Puskesmas Peneleh, dan Kapasari Youth Center.

Sekolah-sekolah yang diundang dalam acara ini adalah SMA 7, SMK Trisila, SMK Dr. Soetomo, SMP Trisila, SMP 4, dan SMP 37.

Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Peneleh drg. Sri Kadarwati mengungkapkan harapannya agar para remaja yang hadir dalam acara ini menikmati setiap kegiatan yang diberikan, sebab suasananya dibuat sedemikian rupa untuk kenyamanan para remaja. “Adanya acara nonton bareng menyebabkan tempat ini dibuat menyerupai bioskop,” katanya.

Ada dua materi yang diberikan yaitu Kesehatan Reproduksi dan Pacaran Sehat. Aan Nurdiyanto dari Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Peneleh membawakan materi seputar kesehatan reproduksi remaja secara blak-blakan namun dengan gaya ringan dan santai. Mulai dari pengenalan konsep remaja hingga alat-alat reproduksi dan kebiasaan-kebiasaan remaja dalam bergaul. Aan juga menjelaskan sekilas tentang penyakit AIDS, aborsi, hingga Penyakit Menular Seksual (PMS).

Selesai pemberian materi Kesehatan Reproduksi, acara dilanjutkan dengan menonton film berjudul Juno, sebuah film tentang Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Walaupun film ini produksi Amerika Serikat, remaja Indonesia tetap dapat mengambil banyak pelajaran dari pengalaman karakter utamanya, Juno, gadis berusia 16 tahun yang hamil setelah berhubungan seksual dengan pacarnya yang juga berusia 16 tahun.

Materi berikutnya adalah Cinta dan Mencari Pasangan Hidup, yang dibawakan oleh Happy Setiawan dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Tujuan dari pemaparan materi yang menarik ini adalah agar remaja paham apa itu cinta, dan bagaimana menyikapinya secara bijak. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan polos seputar cinta, seperti apakah perbedaan cinta dan sayang, dan apa yang harus dilakukan apabila jatuh cinta dengan orang yang berbeda agama. Semua dijawab oleh Happy dengan bahasa yang ringan dan pembawaan yang menarik.

Acara pamungkas adalah FGD, dimana peserta dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok didampingi oleh pendamping dari Kapasari Youth Center. Aktifitas yang dilakukan adalah mendiskusikan seputar materi yang telah didapat, saling mencurahkan isi hati, memberikan solusi, dan berkonsultasi mengenai masalah apapun yang sekiranya mengganggu pikiran para remaja tersebut. (Fns)